Liputan6.com, Jakarta - Palung Mariana merupakan palung terdalam yang diketahui hingga saat ini. Bagaikan jurang raksasa, palung ini menyimpan rahasia terdalam bumi.
Terletak di Samudra Pasifik Barat, Palung Mariana berbentuk cekungan melengkung dan membentang sejauh 1.580 mil atau sekitar 2.540 kilometer. Palung ini memiliki ukuran lebar sekitar 43 mil atau setara dengan 69 kilometer.
Dikutip dari laman Encyclopaedia Britannica pada Rabu (19/06/2024), titik terdalam Palung Mariana terletak di Challenger Deep. Bentuknya seperti lembah berdinding curam dan terletak di dasar parit utama di sebelah barat daya Guam (pulau di Samudra Pasifik).
Advertisement
Palung Mariana ditemukan pada 1875 saat pelayaran keliling dunia dilakukan. Palung ini ditemukan dengan menggunakan peralatan suara berupa HMS Challenger.
Baca Juga
Dinamakan Palung Mariana karena lokasinya berdekatan dengan Kepulauan Mariana. Pada 1960, kapal bernama Bathyscaphe Trieste berhasil mencapai Challenger Deep, titik terdalam Palung Mariana.
Kapal tersebut diawaki oleh Letnan Angkatan Laut A.S. Don Walsh serta ilmuwan Swiss bernama Jacques Piccard. Berikut fakta menarik Palung Mariana.
1. Terletak di Zona Hadal
Sama seperti di atmosfer Bumi, lautan dapat digambarkan dalam bentuk lapisan. Bagian paling atas disebut zona epipelagik, atau zona sinar matahari, dan memanjang hanya 200 meter di bawah permukaan air.
Zona mesopelagik, atau yang disebut zona senja, membentang dari ujung zona sinar matahari hingga sekitar 1.000 meter. Lalu ada zona batipelagik, juga disebut zona tengah malam.
Di bawahnya, zona abyssopelagic atau abyssal yang memanjang dari 4.000 meter hingga 6.000 meter. Di dalam zona abyssal, hanya sedikit bentuk kehidupan yang dapat bertahan, air sama sekali tanpa cahaya, dan suhu mendekati titik beku.
Akan tetapi, fakta menarik dari tempat terdalam di Bumi, Challenger Deep terletak lebih jauh lagi tepatnya di zona hadalpelagic, atau zona hadal. Nama zona itu terinspirasi Hades, dewa Yunani dari dunia bawah yang dianggap menguasai orang mati.
Â
Kehidupan Akuatik yang Unik
2. Kehidupan Akuatik yang Unik
Zona hadal adalah salah satu habitat yang paling sedikit dieksplorasi di Bumi. Pada kedalaman yang dianggap tidak akan ada yang bertahan di sana ternyata ada kehidupan yang unik.
Pada 2005, organisme bersel tunggal kecil yang disebut foraminifera, sejenis plankton, ditemukan di Challenger Deep. Penemuan di Challenger Deep termasuk singkapan bebatuan berwarna-warni dan teripang yang tinggal di dasar laut.
Serangkaian gunung lumpur bawah laut dan lubang hidrotermal di Palung Mariana juga mendukung bentuk kehidupan yang tidak biasa. Meskipun air sangat asam dan sangat panas yang dihasilkan oleh lubang hidrotermal di gunung lumpur, spesies eksotis dan organisme mikroskopis di sana mampu bertahan hidup.
Dengan tidak adanya sinar matahari, makhluk-makhluk itu malah mendapat manfaat dari air kaya nutrisi yang keluar dari lubang hidrotermal.
3. Kedalaman Palung Terus Diperbarui
Menariknya, kedalaman Palung Mariana terus diperbarui hingga saat ini. Peneliti terus melakukan beberapa upaya untuk mengetahui seberapa alam palung ini.
Upaya para peneliti tidak mudah, karena luas dan dalamnya zona laut paling dalam, ilmuwan harus mengandalkan teknologi sonar atau akustik untuk mencoba memberi gambaran lengkap tentang apa yang ada di bawah. Untungnya karena instrumen dan teknologi terus meningkat, perkiraan kedalaman Challenger Deep telah diperbaharui pada 2021 menjadi sekitar 10.935 meter.
Â
Advertisement
Terbentuknya Palung Mariana
4. Terbentuknya Palung Mariana
Palung Mariana yang terdapat di Samudra Pasifik sebetulnya terbentuk ketika lempeng besar Pasifik menunjam ke bagian bawah lempeng Filipina yang lebih kecil dan juga kurang padat. Pada zona subduksi biasanya sebagian material cair yang ada di bekas dasar laut pun bisa naik melalui gunung berapi yang terletak di area dekat parit bawah laut, sehingga memunculkan adanya palung ini.
5. Kantong plastik ditemukan di Palung Mariana
Penjelajah lain yang menuju Palung Mariana adalah Victor Vescovo, seorang investor Texas yang melakukan perjalanan sedalam 10.927 meter dan memecahkan rekor dunia pada 2019. Vescovo membagikan pengalaman selama perjalanannya itu, termasuk fakta menyedihkan yang dihasilkan oleh manusia.
Di lokasi terpencil yang tampaknya tidak tersentuh itu, ia mengamati kantong plastik dan bungkus permen di dasar Palung Mariana.
(Tifani)