Sukses

KTT Malaysia-China Bawa Dampak Ekonomi untuk ASEAN, Termasuk Buka Peluang Investasi untuk Indonesia

MCS 2024 diharapkan dapat membuka peluang investasi bagi negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - KTT Malaysia-China atau Malaysia-China Summit (MCS) 2024 yang akan diselenggarakan pada 17-19 Desember 2024, diharapkan dapat memperkuat hubungan antar negara-negara ASEAN, khususnya Malaysia dan Indonesia, serta membawa dampak ekonomi bagi negara-negara di kawasan. Demikian disampaikan oleh Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin yang diwakili oleh Wakil Kepala Misi Kedubes Malaysia Jakarta Farzamie Sarkawi.

"China, sebagai mitra utama ASEAN, memastikan bahwa perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi dan delegasi perdagangan dari China juga akan memberikan keuntungan bersama bagi perusahaan-perusahaan dari Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya," ujar Sarkawi dalam MCS Summit 2024: Networking Engagement Series di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

"Dengan menciptakan platform yang kuat untuk perdagangan dan investasi di Malaysia, kami juga meningkatkan peluang bagi perusahaan-perusahaan di kawasan ASEAN," lanjut dia.

Selain itu, Sarkawi juga berharap bahwa MCS 2024 dapat membuka peluang investasi bagi negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.

"Keterlibatan dalam KTT ini akan memungkinkan perusahaan-perusahaan ini memanfaatkan sinergi ekonomi yang semakin meningkat antara Malaysia dan Indonesia dan menjajaki peluang bisnis baru sekaligus memperkuat hubungan yang ada di kawasan," katanya menambahkan.

Indonesia sendiri sebagai mitra dagang terbesar ketujuh secara global dan ketiga terbesar di ASEAN bagi Malaysia, telah menjalin kerja sama perdagangan yang kuat. Pada tahun 2023, perdagangan kedua negara mencapai USD24,39 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sejalan dengan Visi Misi ASEAN

Sarkawi menuturkan bahwa MCS 2024 dapat turut mewujudkan kemakmuran kawasan yang saling terhubung. Hal ini sejalan dengan misi ASEAN dalam meningkatkan stabilitas regional, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial,

"Seiring dengan tumbuhnya saling ketergantungan ekonomi dan stabilitas regional, mendorong integrasi ASEAN yang lebih dalam sangatlah penting untuk meningkatkan ketahanan ekonomi kolektif dan daya saing kawasan," tambahnya.

Sarkawi menilai bahwa kekuatan dan keunggulan masing-masing negara ASEAN, jika digabungkan, dapat menciptakan perekonomian regional yang kuat, tangguh, dan kompetitif.

"Dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang saling melengkapi ini, kita dapat meningkatkan kemampuan ekonomi kolektif kita dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan di seluruh kawasan," jelas Sarkawi.

3 dari 4 halaman

Jadi Kesempatan Emas bagi Pengusaha Indonesia

Dikutip dari rilis yang diterima Liputan6.com, MCS 2024 juga berpotensi menjadi kesempatan emas bagi pengusaha Indonesia untuk menampilkan inovasi dan keunggulan mereka.

"MCS 2024 menyediakan wadah untuk menampilkan kemampuan, produk, dan layanan inovatif, serta menjangkau audiens luas di ASEAN dan China. KTT ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang berdampak, sehingga meningkatkan kehadiran kami di panggung global," ujar Ketua BPC HIPMI Jakarta Barat, Ir. Rika Amelia Rush.

MCS 2024, yang akan diadakan pada 17-19 Desember 2024 di Malaysia International Trade and Exhibition Centre (MITEC) di Kuala Lumpur, diselenggarakan oleh Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE) dan Qube Integrated Malaysia Sdn Bhd. Acara ini memperingati 50 tahun hubungan bilateral Malaysia-China dan menjanjikan platform yang dinamis untuk perdagangan dan investasi, mendorong integrasi ekonomi dan kerja sama antara negara-negara ASEAN dan China.

4 dari 4 halaman

Turut Beri Manfaat bagi Pelaku Usaha Indonesia

Meski MCS 2024 merupakan perayaan bagi Malaysia dan China, Dubes Hasrin menilai bahwa dampaknya akan meluas jauh melampaui kedua negara tersebut.

Hal sama dikatakan oleh Ketua Eksekutif Qube Integrated Richard Teo, salah satu penyelenggara acara, acara tersebut juga memberi manfaat besar bagi pelaku usaha dan ekonomi Indonesia.

"Ini adalah platform ideal bagi pelaku untuk memperluas jaringannya dengan lebih dari 500 peserta pameran dan 10.000 pengunjung. Ini akan mendorong koneksi dengan perusahaan terkemuka dari Malaysia, Tiongkok, dan negara-negara ASEAN lainnya," kata Teo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini