Liputan6.com, Montgomery - Ketika Anda beralih dari ruangan yang gelap ke luar yang penuh dengan cahaya matahari, apakah Anda tiba-tiba Anda ingin bersin? Jika iya, Anda tidak sendirian. Karena sekitar satu dari tiga orang memiliki respons yang sama.
Refleks ini disebut 'refleks bersin fotik'. Telah diamati sejak abad ke-4 SM, ketika filsuf dan ilmuwan Yunani kuno, Aristoteles mengajukan pertanyaan, "Mengapa seseorang cenderung bersin setelah terpapar sinar matahari?"
Baca Juga
Refleks bersin fotik juga sering disebut sebagai "sindrom ledakan helio-ophthalmic autosomal dominan" yang disebut ACHOO oleh Cleveland Clinic.
Advertisement
Respons ini memiliki dasar genetik dominan autosomal, yang berarti kemungkinan seseorang mewarisi respon terhadap cahaya adalah 50% jika salah satu orang tua biologis mereka juga mengalaminya, seperti yang dijelaskan oleh Pusat Informasi Bioteknologi Nasional.
Bersin fotik biasanya terjadi setelah terpapar cahaya terang seperti sinar matahari dan paling sering terjadi saat berpindah dari tempat gelap ke tempat yang terang, seperti setelah menyalakan lampu di ruangan gelap.
"Ini tidak dipicu oleh panjang gelombang cahaya tertentu tapi disebabkan oleh perubahan intensitas cahaya," kata Dr David Lang, ketua Departemen Alergi dan Imunologi Klinis di Institut Pernafasan di Cleveland Clinic, kepada Live Science, yang dikutip pada Jumat, (28/6/2024).
Tingkat keparahan refleks bersin fotik dapat bervariasi pada setiap orang. Bagi sebagian orang, bersin fotik hanya terjadi sesekali. Bagi yang lain, cahaya terang dapat memicu bersin yang tak terkendali beberapa kali berturut-turut, kata Cleveland Clinic.
Alasan Pasti Masih Belum Diketahui
Sebuah studi tahun 1995 menemukan bahwa 33% dari 370 pasien yang diperiksa di sebuah klinik mata di Alabama mengalami bersin fotik. Penelitian lebih baru yang dilakukan pada tahun 2019 di Tiongkok menemukan sekitar 25% dari sekitar 3.400 orang yang diperiksa menunjukkan reaksi serupa.
Hingga saat ini, para ilmuwan masih tidak yakin apa yang memicu bersin fotik. Salah satu kemungkinannya adalah cahaya terang dapat merangsang saraf trigeminal, yang memiliki cabang-cabang di seluruh wajah.
Cahaya yang menstimulasi cabang yang mengarah ke mata mungkin juga akan menstimulasi cabang yang mengarah ke hidung, kata Lang.
Dalam sebuah studi tahun 2010, para peneliti di perusahaan pengujian genetik 23andMe (perusahaan genomik dan bioteknologi) di California menemukan dua mutasi yang berhubungan dengan bersin fotik.
Selain itu, penelitian di Alabama pada tahun 1995 menemukan bahwa bersin fotik mungkin juga terkait dengan septum hidung yang menyimpang. Dan sebuah studi tahun 2019 di Jepang menemukan hubungan potensial antara refleks ini dan migrain.
Advertisement
Cara Mencegah Bersin Fotik
Bersin fotik umumnya tidak berbahaya, "meskipun dapat meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya, atau jika Anda tampil sebagai pemain akrobat di lapangan," kata Dr. William Howland, direktur medis Orion Clinical Research di Austin.
"Cara utama untuk mengatasi bersin fotik adalah dengan memakai kacamata hitam saat Anda keluar rumah. Antihistamin yang biasanya memengaruhi alergi tidak memengaruhi refleks ini."
Cara lain yang berguna untuk mencegah bersin fotik "adalah dengan memberikan tekanan pada philtrum, alur di bawah tengah hidung Anda, dengan jari Anda secara horizontal," kata Lang.
"Seperti memberikan kumis pada diri Anda sendiri dengan jari Anda." Sebuah studi tahun 2019 di Australia menunjukkan bahwa tekanan ini dapat mengatasi iritasi yang mungkin dialami saraf trigeminal akibat cahaya terang, atau mengganggu sinyal saraf yang dapat membantu memicu bersin fotik.
4 Penyebab Sering Bersin di Pagi Hari
Sementara itu, pernahkah kamu bersin tiba-tiba setelah bangun tidur? Bersin di pagi hari ini tentunya akan sangat mengganggu bila terjadi secara rutin setiap harinya. Biasanya gejala ini timbul pada anak-anak disertai dengan gejala-gejala lainnya seperti hidung tersumbat, keluar ingus dan mata terasa gatal.
Penyebab sering bersin di pagi hari berkaitan dengan kondisi tubuh dan kondisi lingkungan tempat tidur. Hal ini bisa muncul karena alergi, peradangan, maupun karena kondisi ruangan atau udara yang tidak sesuai dengan kenyamanan.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (26/6/2024) tentang penyebab sering bersin di pagi hari
1. Rhinitis Alergi
Penyebab sering bersin di pagi hari yang pertama adalah mengalami rhinitis alergi. Penyakit ini merupakan kondisi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap alergen atau pemicu alergi. Pemicu alergi ini contohnya seperti serbuk sari, jamur, bulu hewan, atau debu tungau.
2. Rhinitis Vasomotor
Penyebab sering bersin di pagi hari berikutnya adalah Rhinitis Vasomotor. Jika kamu tidak sedang mengalami sakit atau bahkan juga tidak alergi, bisa jadi kamu mengalami masalah kesehatan satu ini.
Rhinitis vasomotor adalah peradangan pada selaput hidung akibat kondisi pembuluh darah di hidung yang sangat sensitif. Rhinitis ini merupakan rhinitis non-alergi.
3. Sinusitis
Sinusitis merupakan salah satu penyebab sering bersin di pagi hari berikutnya. Pasalnya, peradangan pada sinus dapat mengganggu lapisan hidung dan memicu lendir yang berlebihan. Jika kamu merasakan sensasi menggelitik di hidung hingga sering bersin selama beberapa minggu, maka bisa jadi hal ini menandakan kamu sedang mengalami sinusitis kronis.
4. Udara Kering
Penyebab sering bersin di pagi hari juga bisa disebabkan udara di ruangan tempat tidur. Udara kering, baik yang disebabkan oleh AC atau suhu ruangan dapat membuat lapisan di dalam hidung menjadi kering, dan menjadi penyebab sering bersin saat bangun tidur.
Lapisan lendir di dalam hidung memiliki fungsi untuk menjaga kelembapan dan menangkap setiap benda asing yang masuk. Ketika hidung menjadi kering, lendir hidung tidak bisa menahan benda asing yang masuk. Akibatnya, alergen tersebut dapat masuk dengan mudah dan membuat hidung menjadi gatal hingga bersin-bersin.
Â
Advertisement