Sukses

6 Fakta Menarik Paus Livyatan

Gigi paus Livyatan bisa tumbuh hingga sebesar 36 cm dan lebar hingga 13 cm.

Liputan6.com, Jakarta - Paus Leviathan melville atau Livyatan merupakan hewan purba yang cukup menarik perhatian dunia sains hingga saat ini. Spesies ini adalah predator laut raksasa yang mendominasi lautan selama jutaan tahun.

Fosil Leviathan Melvillei pertama kali ditemukan di Peru pada 2008. Penemuan ini merupakan salah satu penemuan paleontologi paling penting dalam beberapa dekade terakhir.

Dikutip dari laman Nature pada Jumat (21/06/2024), berikut fakta menarik paus Livyatan.

1. Gigi yang Kuat dan Besar

Gigi paus Livyatan bisa tumbuh hingga sebesar 36 cm dan lebar hingga 13 cm. Setiap gigi Livyatan memiliki ukuran dan tampilan seperti gading gajah.

Sementara itu, mulut Livyatan memiliki panjang sekitar 2,7 m dan lebar hingga 2,1 m. Gigi atas dan bawah saling bertautan saat mulut tertutup, yang bagus untuk mengunci mangsa dan merobek daging.

Tengkorak Livyatan juga menunjukkan bahwa mamalia ini memiliki gigitan yang sangat kuat.

 

2 dari 3 halaman

Memiliki Berat 50 Ton

2. Memiliki Berat 50 Ton

Ahli paleontologi percaya bahwa Livyatan memiliki panjang tubuh lebih dari 15 m dari kepala hingga ekor dan beratnya mencapai 50 ton. Dengan demikian, paus purba ini memiliki ukuran kira-kira serupa dengan paus sperma modern.

Hal ini menjadikan Livyatan paus pemangsa terbesar dari zaman Miosen atau sekitar 13 juta tahun yang lalu. Dengan demikian, Livyatan diyakini memiliki posisi aman di puncak rantai makanan.

3. Leluhur Paus Sperma Modern

Livyatan secara teknis diklasifikasikan sebagai Physeteroid, anggota keluarga paus bergigi yang berusia sekitar 20 juta tahun dalam catatan evolusi. Physeteroid yang ada saat ini, meliputi paus sperma kerdil dan paus sperma ukuran penuh.

Sementara, anggota trah lain yang sudah lama punah termasuk Acrophyseter dan Brygmophyseter. Kedua genus ini tampak mungil jika dibandingkan dengan Livyatan dan keturunan paus spermanya.

4. Habitat

Leviathan Melvillei hidup di laut dangkal di sekitar Amerika Selatan. Fosilnya ditemukan di Peru, yang menunjukkan bahwa hewan ini hidup di perairan hangat dan kaya nutrisi.

Para ilmuwan percaya bahwa Leviathan Melvillei adalah predator puncak di habitatnya, dan mungkin berburu secara berkelompok seperti paus sperma modern.

 

3 dari 3 halaman

Musuh Bebuyutan Megalodon

5. Musuh Bebuyutan Megalodon

Minimnya spesimen fosil yang ditemukan membuat para ahli masih tidak yakin secara pasti berapa lama Livyatan menguasai lautan. Namun, dapat dipastikan bahwa paus purba ini mungkin pernah bertemu dengan Megalodon, hiu prasejarah yang sama besarnya.

Tidak jelas apakah kedua pemangsa puncak ini akan dengan sengaja saling menargetkan satu sama lain. Namun, keduanya mungkin saling menyerang untuk mendapatkan mangsa yang sama.

6. Punah karena Kesulitan Mencari Mangsa

Para ahli tidak tahu persis berapa lama Livyatan bertahan setelah zaman Miosen. Namun, diperkirakan paus raksasa ini punah karena berkurangnya dan hilangnya mangsa favoritnya.

Ini karena mangsa Livyatan, seperti anjing laut, lumba-lumba, dan paus kecil prasejarah lainnya tidak dapat bertahan pada perubahan suhu dan arus laut. Diperkirakan, hal yang sama juga menimpa musuh bebuyutan Livyatan, sang Megalodon.

(Tifani)

Video Terkini