Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jepang mengaku siap mendukung pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan program makan bergizi gratis, dengan membagikan pengalaman atas program serupa yang sudah diselenggarakan di Jepang.
Program makan bergizi gratis, yang sebelumnya makan siang gratis, dicanangkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga
"Jadi untuk menerapkan sistem makan gratis di sekolah ini, tentu banyak hal yang harus diselesaikan. Siapa yang membiayai, biayanya ditanggung oleh siapa, apa isi makannya, dan seterusnya. Tentu terserah masing-masing negara, jadi mungkin berbeda, tapi prinsip dasarnya akan sama. Jadi yang bisa kami lakukan untuk Indonesia adalah menunjukkan pengalaman kami," kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam pernyataan pers kepada sejumlah media di Jakarta, Jumat (21/6/2024).
Advertisement
Dubes Masaki menyebut bahwa pihaknya akan mengundang perwakilan pemerintah Indonesia berkunjung ke Jepang untuk mempelajari isu ini.
"Mungkin mereka bisa melihat dan melihat sistem makan gratis di sekolah di Jepang. Dan mereka juga dapat berdiskusi dengan orang-orang terkait mengenai hal itu," lanjut dia.
Â
Sudah Diterapkan Jepang Lebih dari 100 Tahun
Dubes Masaki menjelaskan bahwa program makan siang untuk sekolah sudah diterapkan di Jepang lebih dari 100 tahun.
"Setelah perang, kami sangat menderita karena kurangnya gizi, terutama pada anak-anak. Dan bagi kami saat itu, yang terpenting adalah bagaimana kami bisa menyediakan makanan gratis di sekolah," jelas Dubes Masaki.
Ketika itu, banyak keluarga hanya makan satu kali sehari sehingga pemerintah menilai pentingnya memberikan asupan bergizi di sekolah. Program tersebut kemudian diterapkan hingga saat ini.
"Saat ini kami secara rutin mengadakan pendidikan pangan dan gizi di sekolah kami. Karena anak harus mengetahui betapa pentingnya mengonsumsi makanan dan gizi yang tepat setiap hari," sambungnya.
Advertisement
Skema Program Makan Bergizi Gratis
Adapun Presiden terpilih Prabowo Subianto mengubah nama program 'Makan Siang Gratis' menjadi 'Makan Bergizi Gratis'. Ia pun mempertimbangkan membuat kementerian atau lembaga khusus untuk menangani program ini. Sebab ia ingin agar program unggulannya ini efisien tanpa kebocoran.
"Kita sudah hitung bahwa kita mampu, masalah organisasi, belum tentu kita sedang pikirkan, apakah itu perlu kementerian khusus atau cukup badan saja, saya kira bukan organisasi tapi yang penting adalah skemanya, sistemnya, sampai terwujud sampai ke anak itu dengan tepat," ujar Prabowo dalam keterangannya, seperti dikutip dari kanal News Liputan6.com.
Ia pun akan membuat skema agar program 'Makan Bergizi Gratis' ini bisa sampai ke anak-anak tanpa kebocoran.
"Masalahnya, ini saya sudah lama bicara, ada fenomena sebagai anak bangsa bahwa sadar semua terjadi banyak kebocoran di bangsa kita. Nah, ini sekarang bagaimana kita membuat skema dengan efisien dengan baik, tidak ada kebocoran sampai ke anak-anak kita," tutur Prabowo.