Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia siap mendukung musisi band beraliran metal Voice of Baceprot (VoB) dalam penampilannya di festival musik bergengsi di Inggris, Glastonbury.
"Tentu saja, KBRI London dan saya mendukung keikutsertaan mereka dan juga mendorong upaya promosi industri musik Indonesia di Inggris dan seperti dikatakan sebelumnya ini adalah bentuk soft diplomacy," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia Desra Percaya dalam pernyataan pers secara virtual, Jumat (21/6/2024).
Baca Juga
Firda Marsya Kurnia Vokalis Band Voice of Baceprot Indonesia Masuk Daftar Perempuan Inspiratif dan Berpengaruh Versi BBC
Efek Rumah Kaca, Petra Sihombing hingga Voice of Baceprot dan Musisi Indonesia Lainnya Suarakan Krisis Iklim Lewat sonic/panic Vol. 2
VIDEO: Efek Rumah Kaca hingga Voice of Baceprot Suarakan Krisis Iklim di Sonic/Panic Vol. 2
"Insya Allah kami akan mendukung kegiatan VoB di Inggris baik dari segi logistik hingga dukungan promosi dan keperluan lainnya, bahkan dengan senang hati kami juga menyambut anak-anak VoB untuk tinggal di tempat saya di sini Wisma Nusantara di London," lanjut dia.
Advertisement
Desra mengatakan bahwa artisipasi VoB dalam acara tersebut merupakan bagian dari misi mereka untuk mengharumkan nama Indonesia di dunia.
Lebih jauh, Desra juga menyebut bahwa pihaknya akan membantu pelantun lagu "God Allow Me Please to Play Music" untuk membangun jejaring di Inggris.
"Kami juga menghubungkan mereka dengan kementerian terkait, lembaga-lembaga dan juga individu-individu terkait yang dengan senang hati bersedia mendukung mereka dengan cara apa pun," ungkap Desra. "Jadi saya rasa, saya perlu merinci dukungan tersebut, setidaknya kami menghubungkan mereka dengan para pemangku kepentingan yang relevan untuk membuat acara ini sukses."
VoB adalah band aliran metal yang beranggotakan tiga gadis muda berjilbab asal Garut, Marsya (vokalis), Siti (drummer) dan Widi (bass). Ketiganya bersahabat saat menempuh pendidikan di madrasah sehingga akhirnya memutuskan untuk membuat band bersama pada tahun 2014.
Berawal dari band sekolah, VoB berkembang secara pesat menjadi band professional dengan label independen. Lewat karyanya, VoB secara vokal menyuarakan nilai muslim, Islam yang modern, nilai tolerasi dan perdamaian hingga isu sosial, kemanusiaan dan lingkungan.
Setelah sukses tampil di panggung musik bergengsi Amerika Serikat (AS), Coachella, kini mereka berkesempatan untuk menjadi salah satu line up di panggung Glastonbury, yang juga menghadirkan Coldplay dan Dua Lipa.
Cerita Dapat Undangan Manggung di Glastonbury
Marsya, salah satu anggota band VoB, menceritakan bagaimana ia dan kawan-kawannya mendapat undangan untuk tampil di Glastonbury. Ia menceritakan betapa semangatnya mereka untuk tampil di Inggris pertama kali.
"Saat itu, undangan masuk lalu melalui agency yang di luar negeri saat itu masuk melalui email. Kami tentunya merasa excited dan bangga sekali terutama Ketika tau bahwa kami akan menjadi orang Indonesia pertama, sekaligus penampilan pertama di Inggris. Ini juga bertepatan dengan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Inggris," ungkap dia.
Rencananya, dalam penampilan di Glastonbury, VoB akan menghadirkan unsur musik Indonesia dalam lagu mereka.
"Kami berusaha untuk memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin dengan mengangkat budaya Indonesia lewat musik, salah satunya dengan memasukkan beberapa unsur nada-nada Sunda," tutur Marsya.
Ia menambahkan bahwa lagu-lagu yang akan mereka bawakan membawa pesan khusus terkait isu sosial dan lingkungan.
"Salah satunya lagu kami yang berjudul "The Enemy of Earth is You" tentang manusia sebagai perusak alam, dan juga lagu baru kami yang juga akan kami bawakan di UK nanti, judulnya "Mighty Island" itu menceritakan tentang manusia sebagai perusak nomor satu alam dan keserakahannya," tambah dia.
Advertisement
Sampaikan Misi Khusus Lewat Musik
Marsya mengaku bahwa misi khusus dari lagu-lagu karya VoB adalah menyampaikan pesan-pesan terkait isu sosial hingga lingkungan.
"Sebenarnya kami cuma ingin dunia yang kami tinggali ini menjadi tempat yang lebih baik untuk generasi-generasi setelah kami. Itu juga alasan kenapa kami bicara mengenai isu lingkungan, karena kami melihat melihat cuaca di Garut yang sekarang makin panas dan kami pikir kami enggak mau terus-terusan menormalisasi perilaku-perilaku yang mempercepat kiamat seperti buang sampah sembarangan," tegasnya.
Hal tersebut juga mendapat apresiasi dari Desra, melihat betapa pedulinya VoB terhadap isu-isu global saat ini.
"Ini luar biasa, sangat progresif. Bukan hanya musik, tapi juga liriknya," ungkapnya.