Sukses

Israel dan Hizbullah Terancam Perang Habis-habisan, Kuwait Mulai Evakuasi Warganya dari Lebanon

Israel memperingatkan Hizbullah pada hari Selasa (18/6) tentang prospek perang habis-habisan setelah kelompok militan itu menerbitkan video berdurasi sembilan menit yang menunjukkan lokasi militer dan sipil Israel di sejumlah kota di Israel.

Liputan6.com, Kuwait City - Maskapai penerbangan Kuwait pada hari Sabtu (22/6/2024) berangkat ke Lebanon untuk mengevakuasi warga negara Kuwait. Peristiwa itu terjadi sehari setelah Kuwait memperbarui seruan agar warganya meninggalkan Lebanon karena situasi keamanan.

Kantor berita resmi Kuwait, KUNA, seperti dilansir Al Arabiya Senin (24/6) melaporkan bahwa Kuwait Airways mengirimkan pesawat pertama yang mengevakuasi warga negara Kuwait dari Lebanon menyusul kekhawatiran akan eskalasi antara Hizbullah dan Israel.

Kementerian Luar Negeri Kuwait menegaskan kembali dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat seruan kepada warga Kuwait untuk menahan diri dari bepergian ke Lebanon saat ini karena perkembangan keamanan berturut-turut yang sedang dialami negara itu.

Mereka juga meminta warga Kuwait yang saat ini berada di Lebanon, yang tidak memiliki keperluan mendesak untuk pergi sesegera mungkin.

Kuwait Airways, menurut KUNA, berterima kasih kepada otoritas terkait atas kerja sama mereka dalam meluncurkan "jembatan udara" untuk memulangkan warga negara Kuwait dari Lebanon.

2 dari 2 halaman

Korban Jiwa Terus Berjatuhan di Gaza

Dalam pernyataannya, Kuwait Airways mengonfirmasi bahwa mereka mengoperasikan pesawat besar untuk terbang ke Beirut guna mengakomodasi warga Kuwait kembali ke negaranya.

Keputusan Kuwait diambil di tengah meningkatnya serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel sehubungan dengan perang di Jalur Gaza yang sedang berlangsung. Hizbullah telah menegaskan pihaknya akan berhenti menyerang Israel bila Israel menghentikan perang di Jalur Gaza.

Ada kekhawatiran bahwa eskalasi militer antara kedua belah pihak akan terus terjadi sekalipun terdapat tekanan internasional dan diplomatik untuk menghindari perang besar-besaran.

Pada hari Minggu (23/6), otoritas Kesehatan Jalur Gaza menuturkan setidaknya 37.598 warga Palestina tewas akibat serangan Israel sejak perang terbaru meletus pada 7 Oktober 2023. Sementara itu, sedikitnya 86.032 orang terluka.