Sukses

India Tingkatkan Hubungan Pertahanan dengan Bangladesh, Upaya Imbangi China?

Bangladesh tidak hanya mempertahankan hubungan baik dengan India dan Amerika Serikat (AS), namun juga dengan rival mereka, China.

Liputan6.com, New Delhi - India dan Bangladesh pada hari Sabtu (22/6/2024) sepakat meningkatkan hubungan pertahanan mereka dan menandatangani perjanjian untuk memperluas kerja sama di bidang keamanan maritim, ekonomi kelautan, ruang angkasa, dan sektor telekomunikasi. Hal ini dinilai terjalin di tengah upaya India menampilkan dirinya sebagai kekuatan regional dan penyeimbang terhadap China.

Perjanjian tersebut ditandatangani selama kunjungan Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina ke India. PM Hasina merupakan pemimpin asing pertama yang mengunjungi New Delhi sejak Narendra Modi kembali menjadi PM India untuk masa jabatan ketiga dua minggu lalu.

Modi menyambut baik keputusan Bangladesh bergabung dengan Inisiatif Samudra Indo-Pasifik (IPOI) untuk memperluas dan memfasilitasi kerja sama regional dengan negara-negara tetangga maritim India. Dia mengatakan kesepakatan dengan Dhaka adalah bagian dari upaya negaranya untuk menerapkan pendekatan yang mengutamakan lingkungan. Demikian seperti dilansir kantor berita AP, Senin (24/6)

Di lain sisi, Bangladesh juga mempunyai hubungan baik dengan China. Industri garmen Bangladesh, yang menghasilkan lebih dari 80 persen mata uang asing dari ekspor, sangat bergantung pada China untuk bahan bakunya.

2 dari 2 halaman

Undang Pebisnis India Berinvestasi

PM Hasina menuturkan kepada wartawan di New Delhi bahwa kedua negara memutuskan meningkatkan pembagian air sungai dan kerja sama di sektor listrik dan energi.

Dalam lawatannya, Hasina juga bertemu dengan para pemimpin industri India dan mengundang mereka untuk berinvestasi di Bangladesh yang berencana mengembangkan konektivitas pelabuhan, jalur air, kereta api, dan jalan raya yang lebih besar. India meminjamkan kepada Bangladesh sebesar USD 8 miliar dalam delapan tahun terakhir untuk membantu memperluas infrastruktur tersebut.

Sejak partai Liga Awami pimpinan Hasina berkuasa pada tahun 2009, dia telah bertindak untuk mengatasi kekhawatiran New Delhi mengenai kelompok militan India yang berlindung di Bangladesh.

Namun, kesepakatan mengenai pembagian perairan Sungai Teesta masih sulit dicapai. Masalah imigrasi ilegal dari Bangladesh ke India juga menghantui hubungan bilateral selama bertahun-tahun.

India adalah tujuan ekspor terbesar Bangladesh di Asia. Perdagangan antara kedua negara mencapai USD 15,9 miliar pada 2022-23.

New Delhi terutama mengekspor kapas, kendaraan bermotor, gula, besi, baja, aluminium, peralatan listrik, dan elektronik ke Bangladesh. Sementara itu, India mengimpor sereal, kertas dan papan pulp, semen, dan kulit mentah dari Bangladesh.