Sukses

Wanita Hamil di Thailand Pura-pura Diculik, Agar Utangnya Dilunasi Suami

Wanita tersebut bekerja sama dengan rentenir untuk memalsukan penculikannya. Berikut ini kisah selengkapnya tentang peristiwa tersebut.

Liputan6.com, Bangkok - Seorang wanita hamil di Thailand nekat memalsukan penculikannya sendiri agar dia bisa menggunakan tabungan sang suami untuk melunasi utangnya.

Dilansir SCMP, Selasa (25/6/2024), peristiwa aneh ini dimulai ketika seorang wanita, yang tinggal di Provinsi Samut Prakan di Thailand tengah, mengambil 80.000 baht Thailand atau senilai Rp357,7 juta dari rekening bank suaminya dengan kedok permintaan tebusan pada tanggal 30 Mei lalu.

Dia memberi tahu sang suami akan meninggalkan rumah untuk memfotokopi dokumen.

Tak lama setelah itu, suaminya menerima SMS dari ponselnya yang berbunyi: "Jika Anda ingin istri dan anak Anda selamat, jangan hubungi polisi".

Sebuah video kemudian dikirimkan kepadanya yang menunjukkan istrinya, yang sedang hamil lima bulan, dengan tas hitam menutupi kepalanya, tangannya terikat, dan tampak ditinggalkan di hutan terpencil.

Setelah suami, teman dan keluarga mencarinya tetapi tidak dapat menemukannya, mereka melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

2 dari 3 halaman

Ditemukan di Hutan

Pada dini hari tanggal 31 Mei, dengan bantuan petugas dan tim penyelamat, wanita tersebut ditemukan di hutan di belakang sebuah bangunan bobrok, basah kuyup karena hujan dan gemetar kedinginan.

Menurut salah satu saksi, wanita tersebut terlihat panik saat ditemukan dan barang-barang miliknya berserakan di tanah. Ia pun segera dibawa ke rumah sakit, dan mulai menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.

Dia mengaku, setelah memfotokopi dokumen tersebut diikuti dua pria bertopeng yang mengancamnya dengan pisau, menculiknya di dalam truk pikap, dan menutupi kepalanya dengan tas hitam.

Para penculik diduga memaksanya untuk mentransfer 80.000 baht Thailand dari rekening suaminya dan juga mengambil ATM serta kartu teleponnya.

 

3 dari 3 halaman

Polisi Temukan Kejanggalan

Setelah penyelidikan lebih lanjut, polisi menemukan celah dalam pernyataannya dan menemukan transfer bank serta kuitansi terkait rentenir di teleponnya.

Wanita itu mengaku kecanduan judi tetapi bersikeras bahwa itu tidak ada hubungannya dengan penculikannya.

Setelah tiga jam diperiksa, perempuan tersebut akhirnya mengaku melakukan penculikan dengan bantuan rentenir.

Dia akhirnya menjelaskan telah meminjam sekitar 70.000 baht Thailand dari mereka, dan bermaksud menggunakan tabungan suaminya untuk melunasi utang tersebut tanpa sepengetahuan sang suami.

Mengingat anaknya yang belum lahir, sang suami meminta polisi tidak mengambil tindakan apa pun terhadap istrinya.

Polisi pun mencatat kejadian tersebut dan memperingatkan wanita tersebut untuk menjauhi perjudian.