Sukses

26 Juni 1906: Balapan Mobil Grand Prix Perdana di Le Mans Prancis

Terlahir dari Automobile Club of France (ACF), sebuah organisasi pria yang didedikasikan untuk kemewahan dan olahraga, balapan Grand Prix pertama di jalanan tertutup Le Mans, Prancis digelar. Ini kisahnya.

Liputan6.com, Le Mans - Jerman sudah jadi rahasia umum dikenal sebagai tempat lahirnya mobil-mobil bagus, sementara Prancis merupakan tempat lahirnya mobil-mobil balap. Kedua negara tersebut konon mendapat sebagian sejarahnya melalui Amerika Serikat: James Gordon Bennett, Jr., jutawan pemilik surat kabar New York Herald yang menawarkan Automobile Club of France (ACF), sebuah organisasi pria yang didedikasikan untuk kemewahan dan olahraga.

James Gordon Bennett, Jr. seperti dikutip dari Famous Daily, juga menawarkan sebuah acara balap tahunan dengan hadiah.

Empat tahun setelah organisasi tersebut terbentuk, balapan mobil diadakan secara independen oleh ACF, sehingga membentuk tradisi balap mobil yang kemudian tersohor di masa depan.

Tepat pada hari ini 118 tahun yang lalu atau 26 Juni 1906, Automobile Club of France mengadakan balapan Grand Prix pertama di jalanan tertutup Le Mans, Prancis. Lintasan yang dipilih adalah lintasan melingkar sepanjang 64 mil yang harus dilalui setiap peserta sebanyak enam kali dalam dua hari kompetisi.

Prancis mempunyai industri otomotif terbesar pada saat perlombaan balapan Grand Prix diadakan, dan mobil dari negeri tersebut memang tercatat menjadi yang pertama. Prestise yang diperoleh pabrikan mobil Renault dari memenangkan perlombaan tak ayal mendongkrak penjualan dari 1.600 mobil pada tahun 1906, lalu lebih dari 3.000 mobil tahun berikutnya, dan lebih dari 4.600 pada tahun 1908.

Namun semua perayaan tersebut terlalu dini. Sebuah Fiat Italia yang menempati posisi kedua dalam balapan mobil Grand Prix perdana itu menyusul ketenaran mobil-mobil Prancis.

Untuk diketahui, sejatinya dari 23 mobil besutan Prancis yang ikut serta mengaspal dalam balapan Grand Prix perdana itu hanya tujuh yang finis.

2 dari 4 halaman

26 Juni 1963: 'Seandainya Saya Seorang Warga Berlin' yang Rekatkan Hubungan AS-Jerman Barat

Sementara itu, sejarah lain pada 26 Juni 1963 mencatat Presiden Amerika Serikat John F Kennedy menyampaikan pidato di Berlin yang menggugah hati warga Jerman Barat. Pidatonya menjadi titik awal dukungan AS ke warga Jerman Barat yang mencemaskan kedaulatannya setelah dibangunnya tembok Berlin.

Di hadapan 120 ribu warga Berlin, Kennedy mengatakan “Ich bin ei Berliner”, artinya “Saya ini warga Berlin.” Kata-kata super itu menunjukkan bahwa Presiden ke-35 AS itu merasa jadi bagian dari warga Jerman.

Dengan suara berapi-api, Kennedy menegaskan bahwa Jerman Barat merupakan simbol kemerdekaan yang kini berada di bayang-bayang ancaman Perang Dingin. Jerman Timur kala itu memihak ke kubu Uni Soviet.

“Dua ratus tahun lalu. Kobaran kata-kata semangat paling berpengaruh adalah ‘civis Romanus sum’, (saya ini warga Romawi). Hari ini, atas nama kedaulatan, kobaran paling berpengaruh yakni ‘Ich bin ein Berliner’,” tegas Kennedy, seperti dimuat BBC on This Day.

Menurut dia, kedaulatan dan demokrasi saat ini belum bisa berjalan sepenuhnya. Masih banyak rintangan untuk mewujudkannya. “Tapi kita akan berusaha untuk mencapainya dan membuang jauh-jauh tembok pembatas di antara kita.”

Pidato Kennedy tersebut mendapat sambutan hangat dari warga Jerman Barat. Sementara warga di Jerman Timur yang dibatasi Tembok Berlin juga menyaksikan Kennedy bertutur, meski ada penjagaan dari polisi Jerman Timur.

Setelah pidato Kennedy, Walikota Jerman Barat Willi Brandt naik podium dan berbicara terkait warga Jerman Timur, bahwa pihaknya akan menemui Pemimpin Uni Soviet Nikita Khruschev terkait kedaulatan mereka.

“Mereka (warga Jerman Timur) ingin bersama kita, berkumpul bersama-sama di sini. Kami tak akan menyerah memperjuangkan hal ini, Berlin untuk semua orang tanpa ada kawat pemisah dan kita semua bersahabat di seluruh dunia.

Tembok Berlin mulai dibangun pada tanggal 13 Agustus 1961. Tembok pembatas ini juga dibarengi dengan pendirian menara penjaga yang dibangun sepanjang tembok ini, juga pendirian sebuah daerah terlarang, yang diisi dengan ranjau anti kendaraan.

Blok Timur menyatakan bahwa tembok ini dibangun untuk melindungi para warganya dari elemen-elemen fasis yang dapat memicu gerakan-gerakan besar, sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan komunis di Jerman Timur. Meski begitu, dalam praktiknya, ternyata tembok ini digunakan untuk mencegah semakin besar larinya penduduk Berlin Timur ke Berlin Barat, wilayah Berlin Barat yang berada dalam wilayah Jerman Barat.

 

3 dari 4 halaman

26 Juni 1498: Kaisar China Patenkan Sikat Gigi dari Bulu Babi

Sementara pada 26 Juni 1498, seorang Kaisar China tercatat mematenkan sikat gigi dari bulu babi. Berikut kisahnya:

Sebelum sikat gigi akhirnya ditemukan, pada masa lalu, cara seseorang membersihkan alat pencernaan tersebut terkait dengan budaya dan kelas sosial.

Ada yang menggunakan tongkat atau ranting yang dikunyah ujungnya hingga lunak, kemudian digosokkan di gigi. Ada keuntungan lain jika dahan tersebut berasal dari pohon yang beraroma: napas pun segar dibuatnya.

Salah satu yang biasa dipakai adalah ranting atau akar dari pohon Salvadora persica atau yang biasa disebut siwak.

Sementara itu, seperti dikutip dari Wired.com, ditemukan tusuk gigi di sejumlah makam era Mesir Kuno. Konon, perlengkapan itu dimasukkan agar para mendiang bisa terus menjaga kebersihan gigi mereka di alam baka.

Metode lain termasuk menggunakan kain atau lap untuk mencuci dan menyeka gigi.

Kain tersebut biasanya dicelupkan terlebih dulu ke dalam minyak belerang atau larutan garam. Praktik lain adalah dengan menggosokkan baking soda langsung ke gigi.

Baking soda atau sodium bikarbonat saat ini masih menjadi salah satu bahan dalam pasta gigi.

Teks dari era Yunani dan Romawi Kuno memberikan petunjuk bahwa orang-orang pada masa itu menggunakan tusuk gigi untuk membersihkan gigi.

Orang-orang berduit kala itu bisa membeli tusuk gigi berbahan kuningan dan perak, dengan gagang mencolok yang berornamen.

Sementara itu, sejarah mencatat, sikat gigi kali pertama ditemukan di China, dilaporkan selama Dinasti Tang. Bahannya menggunakan bulu hewan.

Pada tahun 1223, master Zen Jepang, Dogen Kigen, mencatat bahwa ia melihat para biksu Tiongkok membersihkan gigi mereka dengan sikat yang terbuat dari rambut ekor kuda yang dilekatkan pada tulang yang berfungsi sebagai pegangan. 

Sementara, pada 26 Juni 1498. Kaisar Hongzhi dari Dinasti Ming China mematenkan sikat gigi. 

Bentuknya kala itu masih sangat sederhana, dari bulu-bulu kasar yang ada di bagian belakang leher babi hutan yang disusun di tulang atau bambu panjang.

Namun, meski sederhana, sikat tersebut adalah kemajuan yang signifikan dalam kesehatan gigi. Sebab, bulu babi yang kasar dan kaku, yang ditata ke potongan tulang atau bambu, bisa membersihkan hingga bagian belakang mulut.

Kabar soal temuan tersebut mencapai Eropa. Namun, tak mudah bagi warga Benua Biru untuk menirunya. Pasalnya, bulu kuda atau bulu-bulu lainnya kurang kaku untuk dijadikan sikat gigi.

Pada 1770-an, pebisnis Inggris, William Addis punya gagasan untuk mengimpor bulu babi hutan kasar dari wilayah dingin di Siberia dan China Utara.

Dengan cara itulah, produksi sikat gigi bisa dilakukan secara massal. Produk yang berkualitas tinggi pada masanya itu pun laris manis. Perusahaan yang didirikan pada 1780 tersebut hingga kini masih memproduksi sikat gigi.

Selengkapnya klik di sini...

4 dari 4 halaman

26 Juni 1977: Napi Remaja Bakar Penjara di Tennessee, 42 Orang Tewas Keracunan Asap

Kebakaran yang terjadi di Penjara Kabupaten Maury, Tennessee, pada 26 Juni 1977 juga tercatat sejarah. Kala itu menyebabkan 42 orang tewas.

Melansir The New York Times, sebagian besar korban jiwa terdiri dari narapidana yang terkurung di sel mereka dan yang sedang berada di area kunjungan penjara.

Asap yang mengepul dan menyesakkan membuat para penghuni penjara panik. Para sipir berusaha untuk sesegera mungkin membebaskan tahanan yang berteriak-teriak di balik jeruji mereka.

Tahanan, petugas, juga pengunjung berlarian menyelamatkan diri mereka masing-masing.

Bill Walter, administrator Rumah Sakit Maury County, mengatakan bahwa 75 orang telah dibawa dari penjara, menurut UPI. 

Sebanyak 42 dari mereka, termasuk 34 tahanan dan delapan pengunjung, dinyatakan tewas.

Sedangkan enam lainnya dirawat dan dipulangkan, 12 dikirim ke rumah sakit di Nashville, dan 15 tetap di Maury County. 

Enam korban kebakaran disebut menjalani perawatan intensif, dua di antaranya pengunjung dan dua lainnya adalah petugas pemadam kebakaran.

Para pejabat mengatakan bahwa pada saat kebakaran terjadi terdapat 64 narapidana di penjara.

Api mulai menyulut di pukul 13.55, waktu berkunjung para tahanan.

Pihak polisi, Wis Sheriff Bill Voss, mengatakan bahwa api datang dari sel yang ditempati seorang remaja yang melarikan diri dari rumah untuk anak-anak gangguan mental di Dousman.

Ketika dimintai keterangan, anak laki-laki tersebut, Andy Zimmer (16), mengakui bahwa ia membakar dengan sengaja.

Zimmer diterbangkan ke rumah sakit Nashville untuk perawatan luka bakar parah.

Sambungannya klik di sini...