Sukses

9 Penemu yang Tewas Karena Temuannya Sendiri

Namun, di balik penemuan-penemuan gemilang tersebut, terdapat kisah tragis dari beberapa penemu yang meregang nyawa karena ciptaan mereka sendiri

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang sejarah, banyak penemu brilian yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan manusia. Para ilmuwan harus melakukan serangkaian uji coba untuk membuktikan temuannya bisa digunakan nantinya.

Namun, di balik penemuan-penemuan gemilang tersebut, terdapat kisah tragis dari beberapa penemu yang meregang nyawa karena ciptaan mereka sendiri. Merangkum laman Britannica pada Kamis (27/06/2024), berikut penemu tewas karena temuannya sendiri.

1. Thomas Andrews

Thomas Andrews adalah seorang pengusaha sekaligus pembuat kapal asal Irlandia. Kala itu, Thomas bertanggung jawab atas rencana kapal laut RMS Titanic.

Ia melakukan perjalanan di atas kapal selama pelayaran perdananya. Nasib buruk menimpa Thomas, kapalnya menabrak gunung es pada 14 April 1912 dan menewaskan 1.500 orang, termasuk dirinya.

Hingga saat ini, jasad Thomas Andrews tidak pernah ditemukan.

2. Alexander Bogdanov

Alexander Bogdanov merupakan seorang dokter dan filsuf asal Rusia. Ia menjadi orang pertama yang bereksperimen dengan transfusi darah.

Dia meninggal setelah menggunakan darah korban malaria dan TBC pada dirinya sendiri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Francis Edgar Stanley

3. Francis Edgar Stanley

Francis Edgar Stanley menjadi penemu yang meninggal akibat temuannya sendiri. Ia menabrak tumpukan kayu saat mengendarai Stanley Steamer, sebuah mobil berbasis mesin uap yang dikembangkannya.

Mobil tersebut ia ciptakan bersama kembarannya, Freelan O. Stanley melalui perusahaan mereka yaitu Stanley Motor Carriage Company.

4. Marie Curie

Wanita yang kerap Madame Curie itu menemukan proses untuk mengisolasi radium setelah penemuannya terkait unsur radioaktif radium dan polonium. Marie Curie meninggal akibat anemia aplastik, sebuah reaksi dari paparan radiasi pengion yang berkepanjangan dari bahan penelitiannya.

Pada saat itu, bahaya radiasi belum dipahami dengan baik seperti sekarang.

5. Jean-Françoise Pilâtre de Rozier

Jean-Françoise Pilâtre de Rozier menjadi salah satu penemu yang tewas akibat temuannya sendiri. Guru asal Prancis yang mengajar kimia dan fisika itu merupakan pelopor di bidang penerbangan.

Ia pertama kali menerbangkan balon udara berpenumpang pada 1783. Sayangnya, pada 15 Juni 1785, Rozier justru meregang nyawa dalam kecelakaan balon udaranya sendiri.

Ia jatuh di dekat Wimereux di Pas-de-Calais ketika hendak terbang melintasi Selat Inggris.

6. Hammad al-Jawhari

Hammad al-Jawhari adalah seorang penemu yang sangat terobsesi dengan dunia penerbangan pada awal abad ke 1 di Irak. Dalam percobaannya, ia mencoba mengikatkan sepasang sayap kayu yang telah dibaluti bulu di badannya.

Ia berdiri di atas atap masjid untuk membuat para imam lokal terkesan. Alih-alih terbang, penemu yang bernama Hammad al-Jawhari itu justru tewas seketika setelah melompat dari atap masjid.

 

3 dari 3 halaman

Horace Lawson Hunley

7. Horace Lawson Hunley

Hunley merupakan insinyur kelautan dan penemu kapal selam perang pertama. Saat tes rutin, dia dengan 7 anggota kru tenggelam hingga meninggal dalam kapal selama HL Hunley pada 15 Oktober 1963.

Kapal tersebut digunakan kembali berselang satu tahun setelah kejadian dan berhasil dalam penenggelaman USS Housatonic.

8. Thomas Midgley Jr

Thomas yang merupakan insinyur dan ahli kimia asal Amerika Serikat (AS) terkena polio pada usia 51 tahun dan membuatnya cacat. Saat itu dia merancang sistem tali dan katrol rumit untuk membantu orang lain dapat mengangkatnya dari tempat tidur.

Sayangnya dia tidak sengaja terjerat dalam tali tersebut. Thomas meninggal karena tercekik pada usia 55 tahun.

9. Max Valier

Dia merupakan penemu mesin roket berbahan bakar cair sebagai anggota masyarakat roket Jerman tahun 1920-an. Valier meninggal setelah mesin berbahan bakar alkohol meledak di bangku tesnya di Berlin.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini