Sukses

Dua Astronaut Batalkan Spacewalk Karena Kebocoran Baju, Ini Faktanya

Satu set pakaian luar angkasa dapat menghabiskan dana sebesar USD12 juta (Rp171 miliar). Pakaian tersebut melindungi astronaut dari suhu yang terlalu panas atau dingin.

Liputan6.com, Jakarta Dua astronaut asal Amerika Serikat (AS) membatalkan rencana spacewalk pada 24 Juni 2024 lalu. Mereka direncanakan keluar dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk pemeliharaan rutin.

Sayangnya, terjadi kerusakan pada pakaian antariksa yang digunakan. Melansir laman X milik ISS @Space_station, kebocoran tersebut terjadi pada pakaian astronaut NASA Tracy Dyson. Kebocoran muncul tepat setelah pakaian dipindahkan ke tenaga baterai sesaat sebelum mereka keluar dari ISS.

Unit pendingin pada pakaian antariksa dirancang untuk menjaga suhu nyaman pemakainya saat melakukan pekerjaannya. Dyson dan rekan krunya Mike Barratt bersiap untuk melepaskan kotak elektronik yang rusak dari antena komunikasi di bagian luar stasiun luar angkasa.

"Saat ini, saya merasa nyaman, namun saya merasa sedikit hangat," kata Dyson dalam siaran langsung setelah spacewalk dibatalkan.

Dyson kemudian menyatakan keprihatinannya bahwa kebocoran air mungkin mempengaruhi konektor listrik. NASA kemudian berupaya mengembalikan Dyson ke dalam stasiun luar angkasa dari airlock, pintu gerbang ke bagian luar stasiun luar angkasa.

Sementara, pakaiannya tetap menggunakan daya baterai. Beruntung, para kru tidak berada dalam bahaya selama insiden tersebut.

Perjalanan luar angkasa semula akan berlangsung sekitar 6,5 jam. Penundaan perjalanan luar angkasa ini merupakan insiden terbaru dari serangkaian kemunduran yang terjadi terkait operasional ISS dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini menandai perjalanan luar angkasa kedua dalam beberapa hari terakhir yang tiba-tiba dibatalkan karena masalah pakaian antariksa.

 

2 dari 2 halaman

Tentang Pakaian Antariksa

Pakaian antariksa lebih dari sekadar pakaian yang dikenakan astronaut di luar angkasa. Pakaian itu seperti pesawat ruang angkasa kecil, yang melindungi astronaut dari bahaya saat berada di luar angkasa.

Ada banyak fungsi penting pakaian antariksa bagi astronaut. Bahkan, jenis pakaian yang berbeda memiliki tujuan penggunaan yang juga berbeda.

Melansir laman NASA pada Jumat (28/06/2024), satu set pakaian luar angkasa dapat menghabiskan dana sebesar USD12 juta (Rp171 miliar). Pakaian tersebut melindungi astronaut dari suhu yang terlalu panas atau dingin.

Sebisa mungkin, para perancang membuat pakaian yang kuat, nyaman, dan aman bagi astronaut ketika melaksanakan misi di luar angkasa. Karena itu, bahan yang digunakan untuk membuat pakaian terdiri dari campuran ortho-fabric, aluminized mylar, nilon berlapis neophere, dakron, nilon berlapis uretan, tricot, nilon atau spandeks, stainless steel, dan bahan komposit berkekuatan tinggi.

Pakaian antariksa juga memberikan oksigen untuk bernapas dan air minum saat astronaut di luar angkasa. Pakaian ini juga menjaga agar tidak ada luka akibat debu luar angkasa.

Baju astronaut terdiri dari banyak bagian. Salah satu bagiannya berfungsi untuk menutupi dada.

Bagian lainnya menutupi lengan dan menyambung ke sarung tangan. Kemudian, ada helm untuk melindungi kepala dan bagian terakhir menutupi tungkai serta kaki astronaut.

Beberapa bagian pakaian antariksa terbuat dari banyak lapisan bahan. Setiap lapisan berfungsi untuk tujuan yang berbeda.

Misalnya, ada bagian untuk menyimpan oksigen di dalam pakaian, sedangkan bagian lain melindungi astronaut dari debu luar angkasa. Di bagian belakang pakaian antariksa ada tas ransel.

Ransel tersebut menampung oksigen sehingga astronaut dapat bernapas. Alat ini juga menghilangkan karbon dioksida yang diembuskan para astronaut.

Di bagian belakang pakaian itu terdapat alat yang disebut SAFER. SAFER memiliki beberapa jet pendorong kecil. Jika seorang astronaut melayang menjauh dari stasiun luar angkasa, ia dapat menggunakan SAFER untuk terbang kembali.

(Tifani)