Liputan6.com, Tibu - Penembakan seorang wartawan kembali dilaporkan, kali ini terjadi di Kolombia.
Seorang jurnalis Kolombia ditembak mati di kawasan perkebunan koka dekat perbatasan dengan Venezuela, sebuah LSM yang memantau kejahatan tersebut melaporkan pada hari Jumat (27/6/2024).
Baca Juga
"Reporter tersebut, Jorge Mendez, diserang oleh orang-orang bersenjata di Kota Tibu di Departemen Norte de Santander," kata Institute for Development and Peace Studies (Institut Studi Pembangunan dan Perdamaian/Indepaz) dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Sabtu (28/6).
Advertisement
Mendez "adalah seorang pemimpin sosial, reporter dan jurnalis komunitas yang diakui," kata LSM tersebut.
Jurnalis Jorge Mendez dibunuh di wilayah di mana gerilyawan sayap kiri dan paramiliter sayap kanan diketahui beroperasi.
Tibu adalah kota dengan ekspansi tanaman obat-obatan terlarang terbesar di dunia, di mana lebih dari 22.000 hektar (54.000 hektar) koka, komponen dasar kokain, ditanam, menurut PBB.
Mantan Wali Kota Tibu, Nelson Leal, memerintah dari jarak jauh selama berbulan-bulan karena ancaman, sementara jaksa kota dibunuh pada tahun 2021.
Asosiasi Pers Inter-Amerika mengutuk pembunuhan Mendez dan menyerukan "penyelidikan yang tepat waktu dan menyeluruh," dalam komentarnya di X.
Â
Jurnalis Filipina yang Dikenal Sebagai DJ Johnny Walker Tewas Ditembak Saat Siaran Langsung di Facebook
Penembakan jurnalis juga pernah terjadi di Filipina. Seorang pembawa berita radio di negara tersebut ditembak mati saat melakukan siaran langsung.
"Juan Jumalon, yang dikenal sebagai DJ Johnny Walker, ditembak di dalam studio di rumahnya," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Minggu (5/11/2023).
Presiden Marcos Jr mengutuk pembunuhan jurnalis radio tersebut.
Empat jurnalis telah terbunuh sejak Marcos Jr menjabat pada Juni 2022, kata National Union of Journalists (Persatuan Jurnalis Nasional) di Filipina.
"Serangan ini bahkan lebih terkutuk karena terjadi di rumah Jumalon sendiri, yang juga berfungsi sebagai stasiun radio," kata serikat pekerja tersebut.
Juan Jumalon sedang melakukan siaran langsung di Facebook sekitar pukul 05:30 waktu setempat ketika tersangka memasuki ruang rekaman dan menembaknya.
Menurut media setempat, dengan mengutip sumber-sumber kepolisian, tersangka meminta izin memasuki ruang radio Jumalon untuk mengumumkan "sesuatu yang penting saat siaran."
Polisi mengaku sudah mengamankan rekaman CCTV di kawasan tersebut.
Siaran Juan Jumalon biasanya ditayangkan di halaman Facebook 94.7 Gold Mega Calamba FM yang memiliki sekitar 2.400 pengikut.
Istri DJ membawanya ke rumah sakit segera setelah kejadian tersebut, namun dokter menyatakan dia meninggal pada saat kedatangan.
Polisi mengatakan mereka tidak mengetahui adanya ancaman terhadap nyawa sang DJ sebelumnya.
Presiden Marcos Jr memposting di X bahwa dia telah menginstruksikan polisi untuk melakukan "penyelidikan menyeluruh untuk segera membawa para pelaku ke pengadilan."
Filipina adalah salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi jurnalis, kata Freedom House yang berbasis di AS. Â
Advertisement
2 Jurnalis AS Juga Tewas Ditembak Saat Siaran Langsung
Sebelumnya dua jurnalis AS juga jadi target penembakan saat siaran langsung. Keduanya tengah melakukan wawancara yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi WDBJ7 ketika peristiwa nahas itu terjadi.
"Ketika tembakan terdengar saat siaran langsung di Bedford County, reporter dan narasumber menjerit lalu merunduk melindungi diri," ujar perwakilan dari stasiun televisi WDBJ7 yang dikutip dari Reuters, Rabu (26/8/2015).
Dilansir dari BBC, korban tewas adalah reporter WDBJ7 TV bernama Alison Parker (24) dan juru kamera Adam Ward (27).
Penembakan tatkala siaran langsung begitu mengejutkan publik khususnya di negara itu. Tak lama kemudian, si pelaku dilaporkan tewas bunuh diri.
Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui si penembak merupakan pegawai di televisi tempat kedua jurnalis tewas yakni WDBJ7.
"Pria itu dipecat dari pekerjaannya sebagai reporter televisi 2 tahun lalu. Ia diduga membalas dendam terhadap stasiun berita di kota kecil Virginia dengan mengeksekusi dua mantan rekan kerjanya saat siaran langsung, dan kemudian mempostingnya di jejaring sosial," demikian diberitakan Daily Mail Rabu (27/8/2015).
Si penembak 2 jurnalis AS, Vester Lee Flanagan dilaporkan menggunakan nama Bryce Williams saat bertugas.
"Dia adalah mantan karyawan di stasiun televisi ini. Ia dikenal tak menyenangkan, pemarah dan sulit bekerja sama dengannya, itulah alasan mengapa ia dipecat," kata General manager WDBJ7.
Flanagan menembak Alison Parker dan juru kamera Adam Ward yang tengah siaran langsung dengan Vicki Gardner dari Kamar Dagang Industri Wilayah Smith Mountain Lake.Â
Penyiar Radio Meksiko Ditembak Mati
Sebelumnya, nasib tragis juga pernah menimpa seorang penyiar radio di Kota Mazatlan, Negara Bagian Sinaloa, Meksiko. Korban yang bekerja di Fiesta Mexicana tersebut ditembak saat sedang siaran. Dia langsung tewas di tempat.
Seperti dimuat News.com.au, Rabu 15 November 2014, ketika itu, si penyiar radio bernama Atilano Roman Tirado sedang memandu acara program radio Asi es mi Tierra (Such Is My Land). Lelaki tersebut sedang asyik bercengkerama dengan pendengar.
Kemudian 2 pria bersenjata tiba-tiba merangsek masuk ke dalam ruang siaran. Mereka menanyakan keberadaan Tirado kepada resepsionis di kantor radio. Setelah itu, kedua pelaku bergegas ke ruangan tempat korban berada.
2 Pria bersenjata tersebut kemudian memukul beberapa petugas yang berada di lorong kantor radio. Setibanya di ruang siaran, peluru kemudian diberondongkan kedua pelaku ke arah Tirado.
Advertisement