Sukses

4 Museum di Ibu Kota Rusia Ini Wajib Dikunjungi

Mengunjungi museum bukan hanya sekadar rekreasi, namun juga sarana edukasi yang kaya akan manfaat.

Liputan6.com, Moskow - Ibu kota Rusia, Moskow, punya banyak museum untuk dikunjungi. Mulai dari museum berlatar berbagai sejarah, seni, biologi, hingga angkasa luar.

Menjadi rumah bagi banyak peninggalan dan pengetahuan penting, museum-museum di Moskow dikelola dengan baik, mudah diakses, dan beberapa memiliki bangunan yang megah.

Lantas, museum apa saja yang sayang dilewatkan jika Anda berkunjung ke Moskow? Liputan6.com berkesempatan mengunjungi empat di antaranya, mulai dari Victory Museum hingga GULAG History Museum. Berikut ulasannya:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Victory Museum

Victory Museum atau Museum of the Great Patriotic War yang terletak di Poklonnaya Hill merupakan museum sejarah militer utama Rusia yang didedikasikan untuk Perang Patriotik Raya dan Perang Dunia II.

Museum ini dibuka secara resmi pada 9 Mei 1995, bertepatan dengan peringatan 50 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman. Pendirian museum ini adalah bagian dari upaya besar pemerintah Rusia untuk mengenang dan menghormati perjuangan serta pengorbanan yang dilakukan oleh rakyat Soviet selama perang.

Victory Museum terdiri dari beberapa bagian utama, termasuk Hall of Glory, Hall of Remembrance and Sorrow, serta berbagai diorama yang menggambarkan pertempuran-pertempuran besar.

Hall of Glory adalah ruang yang didedikasikan untuk para pahlawan Uni Soviet yang menerima penghargaan tertinggi atas keberanian mereka. Nama-nama mereka terukir di dinding marmer putih, menandai penghormatan yang abadi.

Salah satu fitur paling mengesankan dari museum ini adalah diorama-diorama besar yang menggambarkan beberapa pertempuran paling penting dalam Perang Dunia II, seperti Pertempuran Stalingrad dan Pertempuran Kursk. Diorama ini dibuat dengan detail yang luar biasa, memberikan pengunjung gambaran mendalam tentang kondisi dan tantangan yang dihadapi tentara Soviet.

Museum ini juga memiliki koleksi besar artefak perang, termasuk senjata, seragam, medali, dan dokumen-dokumen penting.

Sejak dibuka, Victory Museum telah menjadi salah satu destinasi wisata utama di Moskow, menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya.

Tiket untuk masuk ke Victory Museum ini 350 ruble Rusia atau sekitar Rp66 ribu, namun belum termasuk pemandu tur berbahasa Inggris, hal yang sangat disarankan agar mendapat informasi utuh terkait konteks peristiwa. Victory Museum buka Selasa-Minggu dari pukul 10.00 hingga 22.00 waktu Moskow.

Setelah menyusuri sejarah perang, pengunjung dapat mendatangi restoran di area museum untuk menikmati borsch, yaitu sup sayuran berwarna merah yang merupakan kuliner tradisional Eropa Timur.

 

3 dari 5 halaman

2. The Pushkin Museum

The Pushkin Museum atau yang secara resmi dikenal sebagai The Pushkin State Museum of Fine Arts adalah salah satu permata budaya Rusia, yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang tertarik dengan seni sekaligus sejarah.

Terletak di jantung Kota Moskow, museum ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan berbagai karya seni yang luar biasa, namun juga menjadi pusat pendidikan dan penelitian seni rupa bergengsi sejak pertama kali dibuka pada 31 Mei 1912.

The Pushkin Museum didirikan atas inisiatif Ivan Vladimirovich Tsvetaev, seorang ahli filologi dan sejarah seni, yang ingin menciptakan pusat pendidikan seni bagi masyarakat Rusia. Pada awalnya, The Pushkin Museum dikenal sebagai Alexander III Museum of Fine Arts sebelum akhirnya berganti nama pada tahun 1924 untuk menghormati penyair besar Rusia, Alexander Pushkin.

Perubahan nama disebut mencerminkan tujuan museum yang lebih luas untuk menjadi pusat seni dan budaya yang mencakup berbagai disiplin ilmu.

Daya tarik The Pushkin Museum adalah koleksinya yang luar biasa. Pengunjung dapat menemukan koleksi patung, termasuk karya Michelangelo Buonarroti, dan artefak dari berbagai peradaban kuno Mesir, Yunani, dan Romawi. Museum ini memiliki pula koleksi seni lukis Eropa yang kaya, termasuk karya Vincent van Gogh.

Harga tiket masuk museum ini bervariasi dan bisa dibeli via online atau langsung di lokasi. Museum tutup pada hari Senin, sementara jam operasional pada hari lainnya dimulai pukul 11.00 waktu Moskow.

 

4 dari 5 halaman

3. Museum of Cosmonautics

Museum of Cosmonautics pertama kali dibuka pada 10 April 1981, bertepatan dengan peringatan 20 tahun penerbangan luar angkasa pertama oleh Yuri Gagarin. Museum ini terletak di bawah Monumen Penakluk Luar Angkasa, sebuah struktur ikonik yang menjulang tinggi, yang dibangun pada tahun 1964 untuk memperingati pencapaian Uni Soviet dalam eksplorasi luar angkasa.

Beberapa artefak penting yang dipamerkan antara lain: Replika dari Sputnik 1, satelit buatan pertama yang diluncurkan ke orbit Bumi; pakaian antariksa Gagarin, yang dikenakannya saat melakukan penerbangan bersejarahnya; modul angkasa luar Soyuz, yang digunakan dalam berbagai misi angkasa luar; hingga model Stasiun Angkasa Luar Mir yang pernah menjadi laboratorium penelitian di orbit Bumi.

Selain itu, museum ini juga menampilkan berbagai dokumen, foto, dan model yang menggambarkan perkembangan teknologi antariksa dari masa ke masa.

Dengan mengunjungi Museum of Cosmonautics, kita dapat menghargai upaya dan keberanian para pionir yang membuka jalan bagi eksplorasi luar angkasa.

Untuk masuk ke musem ini, pengunjung harus merogoh kocek 380 ruble Rusia atau sekitar Rp72 ribu. Harga tersebut belum termasuk pemandu tur.

5 dari 5 halaman

4. GULAG History Museum

GULAG History Museum adalah salah satu institusi penting yang didedikasikan untuk mengenang dan mempelajari sejarah kamp kerja paksa Uni Soviet. Museum ini memberikan pemahaman mendalam tentang sistem GULAG (Glavnoe Upravlenie Lagerei atau Administrasi Utama Kamp-Kamp Kerja Paksa), yang menjadi simbol penindasan brutal di bawah rezim Stalin.

Pengunjung dapat melihat dokumen-dokumen asli, foto-foto, artefak yang menceritakan kisah para tahanan, dan juga rekonstruksi sel penjara serta kamp kerja paksa di museum ini, sehingga memberikan pengalaman visual yang mendalam tentang kondisi hidup yang kejam di kamp-kamp tersebut.

Tiket masuk ke GULAG History Museum, yang didirikan pada tahun 2001 oleh sekelompok sejarawan dan aktivis hak asasi manusia, adalah 400 ruble Rusia atau sekitar Rp76 ribu. Museum ini menyediakan penjelasan secara bilingual, yakni dalam bahasa Rusia dan bahasa Inggris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini