Sukses

Petaka Pertemuan Keagamaan di India, 87 Orang Tewas Terinjak Akibat Berdesakan

Insiden terinjak itu terjadi pada pertemuan ibadah, yang dikenal sebagai satsang, di Desa Mughal Garhi di Distrik Hathras, Uttar Pradesh, kata para pejabat. Desa ini terletak sekitar 200 kilometer (124 mil) tenggara ibu kota, New Delhi.

Liputan6.com, Uttar Pradesh - Sebuah insiden berdesakan yang memicu orang-orang terinjak terjadi di India dan menelan korban jiwa.

"Insiden terinjak-injak pada sebuah pertemuan keagamaan di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, pada hari Selasa (7/2/2024) telah menewaskan sedikitnya 87 orang," menurut polisi setempat seperti dikutip dari CNN.

Insiden terinjak itu terjadi pada pertemuan ibadah, yang dikenal sebagai satsang, di Desa Mughal Garhi di Distrik Hathras, Uttar Pradesh, kata para pejabat. Desa ini terletak sekitar 200 kilometer (124 mil) tenggara ibu kota, New Delhi.

Polisi di Distrik Hathras mengatakan sedikitnya 60 orang dipastikan tewas.

27 orang lainnya dipastikan tewas di Distrik tetangga Etah setelah dibawa ke rumah sakit Etah, menurut polisi dan pejabat kesehatan.

“Jumlahnya mungkin bertambah. Orang-orang dibawa ke rumah sakit di Distrik Hathras dan distrik tetangga Etah,” Manish Chikara, juru bicara kepolisian distrik Hathras, mengatakan kepada CNN.

Video yang didistribusikan oleh Reuters menunjukkan kerumunan orang berkumpul di luar rumah sakit setempat di Etah bersama kerabat mereka yang putus asa. Petugas medis terlihat membawa orang-orang dengan tandu.

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan belasungkawanya dalam pidatonya di majelis rendah parlemen bikameral India yang dikenal sebagai Lok Sabha.

Modi mengatakan pemerintah terlibat dalam "pekerjaan bantuan dan penyelamatan" dan berkoordinasi dengan pemerintah negara bagian. "Para korban akan dibantu dalam segala hal," katanya.

Berbicara kepada wartawan, Ashish Kumar selaku hakim distrik Hathras, mengatakan desak-desakan itu terjadi ketika orang-orang meninggalkan acara tersebut, yang diadakan untuk merayakan Dewa Hindu Siwa.

Adapun hakim distrik mengatakan polisi telah memberikan izin untuk acara pribadi tersebut dan pihak berwenang "ditugaskan untuk menjaga hukum dan ketertiban serta keamanan," namun pengaturan di dalamnya ditangani oleh penyelenggara.

Investigasi atas insiden tersebut akan dilakukan oleh komite tingkat tinggi yang baru dibentuk, tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tragis, 32 Tewas Terinjak di Festival Keagamaan di India

Festival keagamaan di India timur juga berujung duka. Sebanyak 32 orang dilaporkan tewas akibat terinjak-injak. Tragis!

"Insiden tersebut terjadi di ibukota Patna, ketika massa meninggalkan festival Hindu yang dikenal sebagai Dussehra," kata para pejabat negara bagian Bihar seperti diberitakan VOA News, Sabtu (4/10/2014).

Sementara dilaporkan Indian Express Times, 15 orang lainnya luka-luka dalam insiden tersebut. Menurut pejabat India Manish Kumar Verma, mereka yang terluka sudah dilarikan ke Patna Medical College Hospital.

"Di antara korban tewas ada 5-6 anak-anak, dan sekitar 20 perempuan," beber Manish menambahkan bahwa korban tewas kebanyakan kaum wanita dan anak-anak.

Sejauh ini, polisi telah memblokir masuknya orang untuk mengurangi kepadatan.

Menurut keterangan beberapa saksi mata, insiden terinjak-injak itu terjadi karena warga panik. Rumor yang beredar, ada kawat listrik yang jatuh.

Sandal, sepatu dan alas kaki terlihat berserakan di hamparan lahan yang luasnya sekitar 500 meter. Karena orang-orang yang berlarian menyelamatkan diri meninggalkannya.

Ada begitu banyakorang terburu-buru dan saling berebut menuju gerbang keluar, beberapa perempuan dan anak-anak saling berdesakan," kata Manish.

Insiden semacam itu sering terjadi dalam festival keagamaan di India, di mana massa dalam jumlah besar berkumpul dan berdesak-desakan.

3 dari 4 halaman

22 Umat Hindu Tewas Terinjak di Festival Keagamaan

Dalam insiden terinjak-injak lainnya, 22 orang tewas di pinggir sungai Godavari, negara bagian Andhra Pradesh, India. Kala itu umat Hindu berkumpul di pinggir sungai untuk memulai Festifal Maha Pushakaralu.

Insiden ini terjadi pada pagi hari ini, Selasa (14/7/2015). Sekitar 24 juta umat diprediksi akan menghadiri festival 12 hari ini. Mereka percaya mandi lumpur di sungai itu akan melunturkan mereka dari dosa-dosa.

"Insiden terjadi saat gelombang pertama jemaah selesai mengambil lumpur di sungai. Di saat berbarengan, gelombang jemaah kedua baru datang menuju sungai," kata kepala polisis A Srinivasan Rao seperti dikutip dari BBC.

Dalam insiden ini, 34 jemaat luka dan dibawah ke rumah sakit. Ambulans sempat tertahan karena penuhnya manusia. Festival ini rencananya akan didatangi 24 juta umat Hindu.

Perdana Menteri Narendra Modi dalam twitternya mengungkapkan dukacita yang dalam.

Menteri Kepala Andhra Pradesh, Chandrababu Naidu yang juga berendam di sungai itu, dalam twitternya mengatakan masyarakat diminta untuk tidak panik dan mencari pintu keluar yang lain. Ia meminta masyarakat untuk mengikuti garis antrean dan instruksi.

Tewas terinjak-injak saat festival keagamaan sangat sering terjadi di India.

Oktober 2013, 115 orang tewas terinjak saat Festival Hindu di kota Madhya Pradesh. Kebanyakan dari mereka yang tewas karena panik saat jembatan yang mereka lalui rusak. Sebagian memilih untuk terjun dari jembatan dan tewas tenggelam. (Rie/Sss)

  

4 dari 4 halaman

27 Orang Jadi Korban Kebakaran Taman Hiburan di India, 4 di Antaranya Anak-Anak

Sementara itu, empat anak kecil termasuk di antara 27 korban tewas dalam kebakaran di sebuah taman hiburan yang ramai di Gujarat, India, pada Minggu (26/5/2024). Polisi mengatakan keempat anak yang dilaporkan tewas berusia di bawah 12 tahun.

"Kami telah memastikan 27 orang tewas dalam kebakaran tersebut," kata perwira senior polisi Radhika Bharai kepada wartawan semalam, memperbarui jumlah korban sebelumnya sebanyak 24 orang, dikutip dari Channel News Asia.

Petugas lain menambahkan jumlah korban kebakaran masih bisa bertambah. Mereka juga memperingatkan bahwa banyak dari jenazah tersebut terbakar parah yang mempersulit proses identifikasi. Puluhan jenazah yang dibungkus kain putih dibariskan sebelum dibawa pergi dari pusat di Rajkot, sebuah kota di bagian barat negara bagian Gujarat.

Lebih dari 300 orang sedang menikmati liburan musim panas akhir pekan di gedung dua lantai di taman hiburan dan hiburan TRP ketika kebakaran terjadi pada Sabtu malam, 25 Mei 2024, kata petugas pemadam kebakaran Rajkot Ilesh Kher kepada wartawan pada malam kebakaran.

"Orang-orang terjebak karena bangunan sementara di fasilitas tersebut runtuh di dekat pintu masuk, sehingga menyulitkan orang untuk keluar," katanya. 

Api menyebar dengan cepat karena bahan strukturnya mudah terbakar, tambahnya. Media lokal melaporkan bahwa sejumlah pengunjung harus mendobrak pintu dan melompat keluar jendela dengan menyelamatkan diri dari kebakaran di tempat yang penuh anak-anak muda yang sedang menikmati permainan, termasuk bowling.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.