Liputan6.com, New Delhi - Ribuan orang yang menghadiri acara keagamaan di India bergegas pulang pada saat bersamaan, sehingga memicu terjadinya insiden desak-desakan dan terinjak-injak pada hari Selasa (2/7/2024). Sebelumnya korban tewas dilaporkan mencapai 87 orang, namun laporan terbaru menyebutkan jumlah meningkat menjadi lebih dari 100 orang, sementara puluhan lainnya terluka.
Belum jelas apa yang memicu kepanikan setelah acara yang melibatkan tokoh Hindu Bhole Baba. Laporan berita lokal mengutip pihak berwenang yang mengatakan panas dan sesak napas di dalam tenda mungkin menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Baca Juga
"Setidaknya 116 orang tewas, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak," kata Prashant Kumar, direktur jenderal polisi di Negara Bagian Uttar Pradesh, seperti dilansir kantor berita AP, Rabu (3/7).
Advertisement
Perwira senior polisi Shalabh Mathur menuturkan lebih dari 80 orang lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit.
Petugas polisi Rajesh Singh mengungkapkan kemungkinan besar terjadi kepadatan pada acara keagamaan di sebuah desa di Distrik Hathras.
Laporan awal menunjukkan bahwa lebih dari 15.000 orang berkumpul untuk acara tersebut, yang sebenarnya hanya memiliki izin menampung sekitar 5.000 orang.
Sedang Diselidiki
Perdana Menteri India Narendra Modi telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan mengatakan pemerintah federal bekerja sama dengan otoritas negara bagian untuk memastikan korban luka menerima bantuan.
Sementara itu, Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath menggambarkan peristiwa ini "menyayat hati" dan mengatakan pihak berwenang sedang menyelidikinya.
Pada tahun 2013, peziarah yang mengunjungi kuil untuk menghadiri festival Hindu yang populer di Negara Bagian Madhya Pradesh tengah saling menginjak-injak di tengah kekhawatiran jembatan akan runtuh. Sedikitnya 115 orang dilaporkan tewas.
Tragedi serupa juga terjadi pada tahun 2011, di mana lebih dari 100 umat Hindu tewas di sebuah festival keagamaan di Negara Bagian Kerala.
Advertisement