Sukses

China Dukung Kazakhstan Bergabung dengan BRICS

BRICS disebut mempertimbangkan ekspansi lebih lanjut untuk menyaingi tatanan dunia yang didominasi Barat yang dianggap sudah ketinggalan zaman.

Liputan6.com, Astana - Presiden China Xi Jinping mengatakan dia mendukung Kazakhstan bergabung dengan BRICS. Demikian dilaporkan media pemerintah China pada Rabu (3/7/2024).

Berbicara kepada pers bersama Presiden Kassym-Jomart Tokayev setelah pertemuan di ibu kota negara Asia Tengah tersebut, Xi Jinping mendorong Kazakhstan memainkan peran sebagai kekuatan menengah di panggung internasional dan memberikan kontribusinya terhadap tata kelola global, sambil mendukung aksesi Astana. Demikian seperti dilansir CNA, Kamis (4/7).

China dan Rusia mendorong perluasan kelompok BRICS, yang mencakup Brasil, India, dan Afrika Selatan, dalam upaya melawan dominasi ekonomi Barat.

Awalnya merupakan akronim yang diciptakan oleh kepala ekonom Goldman Sachs Jim O'Neill pada tahun 2001, blok ini didirikan sebagai klub informal beranggotakan empat negara pada tahun 2009 dan bergabung dengan Afrika Selatan setahun kemudian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ekspansi BRICS

Agustus lalu, BRICS setuju untuk menerima Iran, Ethiopia, Mesir, dan Uni Emirat Arab sebagai anggota baru.

Argentina yang semula berencana bergabung dengan BRICS, berubah haluan setelah Presiden Javier Milei menjabat pada bulan Desember 2023.

Xi Jinping berada di Kazakhstan untuk menghadiri pertemuan para kepala negara Organisasi Kerja Sama Shanghai pada 3-4 Juli.

Selama pertemuannya dengan Tokayev, China dan Kazakhstan juga sepakat untuk menggandakan perdagangan dua arah mereka sesegera mungkin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini