Sukses

Beredar Kabar Pesawat Israel Ditolak Isi Bahan Bakar di Turki, Begini Kronologinya

Penerbangan dari Warsawa, Polandia ke Tel Aviv, Israel melakukan pendaratan darurat di Bandara Antalya, Turki setelah seorang penumpang di dalamnya sakit parah. Tetapi berangkat tanpa mengisi bahan bakar setelah kapten memilih untuk pergi. Begini kronologinya.

Liputan6.com, Antalya - Beberapa pemberitaan di media Israel menyatakan bahwa pesawat maskapai Negeri Bintang David itu mendapat penolakan pengisian bahan bakar pesawat di Bandara Antalya, Turki. Hal itu kemungkinan dipengaruhi oleh fakta bahwa maskapai tersebut berbasis di Israel.

Sebuah penerbangan El Al dalam perjalanan dari Warsawa ke Tel Aviv, Israel, itu kabarnya terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Antalya pada hari Minggu (30/6/2024) setelah seorang penumpang sakit parah dan memerlukan perhatian medis segera.

"Penerbangan Maskapai El Al dari ibu kota Polandia, Warsawa, ke ibu kota Israel, Tel Aviv, itu melakukan pendaratan darurat di Kota Antalya di barat daya Turki karena keadaan darurat medis, tetapi berangkat tanpa mengisi bahan bakar setelah kapten memilih untuk pergi," menurut sumber diplomatik Turki.

Sumber diplomatik Turki mengonfirmasi bahwa pendaratan tersebut dilakukan untuk mengatasi situasi medis yang mendesak.

"Pendaratan darurat diberikan karena penumpang sakit. Pengisian bahan bakar dilakukan atas dasar kemanusiaan, namun kapten memutuskan untuk berangkat secara sukarela sebelum prosedur selesai," kata sumber diplomatik Turki seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (4/7).

Suat Seyitoglu, kepala Administrasi Sipil Perbatasan di Bandara Antalya Turki, mengklarifikasi bahwa penerbangan El Al dari Israel melakukan pendaratan darurat untuk menurunkan penumpang yang sakit dan kemudian berangkat tanpa mengisi bahan bakar.

Berbicara kepada Anadolu, Seyitoglu mengatakan penyediaan bahan bakar dan masalah komersial serupa tidak ditangani oleh otoritas bandara dan bukan merupakan alasan untuk proses grounding terbang pesawat. Dia lebih lanjut membantah tuduhan bahwa Kedutaan Besar Israel melakukan intervensi dalam situasi tersebut atau bahwa penumpang diturunkan.

"Masalah-masalah ini ditentukan oleh perjanjian. Tidak ada keterlibatan duta besar dalam urusan operasional ini. Pengaturan bahan bakar dan keputusan operasional adalah urusan komersial dan tidak kami tangani," kata Seyitoglu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kronologi Penolakan Pengisian Bahan Bakar Pesawat Israel di Turki

Melansir Business Insider (BI), maskapai penerbangan berbendera Israel El Al disebut mengatakan pekerja bandara setempat menolak mengisi bahan bakar salah satu pesawatnya setelah melakukan pendaratan darurat di Turki pada hari Minggu (30/6).

Penerbangan LY5102 dari Warsawa ke Tel Aviv mendarat di Antalya hampir tiga jam dalam perjalanannya, menurut data dari situs pelacakan penerbangan FlightAware.

Data FlightAware menunjukkan, pesawat kemudian terbang menuju Bandara Internasional Rhodes, berhenti sekitar satu jam, sebelum melanjutkan ke tujuan akhirnya.

Dalam sebuah pernyataan kepada Business Insider, juru bicara El Al mengatakan bahwa pekerja lokal di Turki "menolak untuk mengisi bahan bakar pesawat perusahaan, meskipun itu adalah kasus medis."

Juru bicara tersebut mengatakan seorang penumpang yang membutuhkan perawatan medis telah dievakuasi.

Maskapai tersebut mengatakan kepada BI bahwa pesawat tersebut akhirnya lepas landas menuju Rhodes di Yunani dan mengisi bahan bakar di sana sebelum terbang ke Israel.

Menurut outlet berita Israel Mako, pesawat itu berada di landasan bandara Turki selama sekitar dua jam.

Adapun seorang penumpang dalam penerbangan tersebut, yang diidentifikasi hanya sebagai Avner, mengatakan kepada Mako bahwa penumpang diberitahu bahwa pekerja bandara setempat akan mengisi bahan bakar pesawat, namun "awak darat tidak mau bekerja sama."

Sumber diplomatik Turki yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The Times of Israel bahwa "bahan bakar akan disediakan ke pesawat karena pertimbangan kemanusiaan, namun karena prosedur terkait akan segera diselesaikan, kapten memutuskan untuk pergi atas kemauannya sendiri."

 

3 dari 4 halaman

Turki Sempat jadi Lokasi Favorit Wisata Warga Israel, Tapi Kini...

Tahun 2023 lalu, Antalya, Turki menjadi salah satu tujuan liburan paling populer bagi wisatawan Israel, menurut Mako.

Namun, sejak serangan teror Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel, dan invasi berikutnya ke Gaza, semua penerbangan langsung antara Israel dan Turki telah dibatalkan.

Pada bulan Mei 2024, Turki bahkan menghentikan semua perdagangan dengan Israel karena perang di Gaza dan berusaha untuk bergabung dalam kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional.

Presiden Turki Tayyip Erdoğan juga meningkatkan kritiknya terhadap Israel, dengan menyebutnya sebagai “negara teroris” pada November tahun 2023 lalu.

Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia tidak akan diceramahi oleh seorang pemimpin yang "membom desa-desa Kurdi."

4 dari 4 halaman

Saat Mendarat di Turki, Penumpang Diminta Tetap Dalam Pesawat

Laporan News of Israel menyebut pesawat penumpang El Al yang membawa banyak penumpang Israel saat pendaratan darurat di Bandara Antalya di Turki karena insiden medis yang melibatkan salah satu penumpangnya. Penerbangan itu dalam perjalanan dari Warsawa ke Tel Aviv.

Menurut Mako, penumpang diberitahu bahwa mereka harus tetap berada di pesawat selama beberapa jam dan tidak diperbolehkan turun. Pihak berwenang Turki juga menolak mengisi bahan bakar pesawat tersebut.

El Al Airlines mengonfirmasi bahwa penerbangan yang terkena dampak adalah LY5102 dari Warsawa ke Tel Aviv. Di mana seorang penumpang sakit, dan setelah berkonsultasi dengan dokter di pesawat, pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat untuk membawa penumpang ke rumah sakit secepat mungkin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini