Sukses

Kanada-Indonesia Berkolaborasi Kampanyekan Masalah Polusi Plastik

Pemerintah Indonesia-Kanada berkomitmen untuk terus mengkampanyekan isu polusi plastik.

Liputan6.com, Jakarta - Menandai hubungan diplomatik ke-75 antara pemerintah Indonesia-Kanada, kedua negara berkomitmen untuk terus mengkampanyekan isu polusi plastik.

"Kami baru saja menyelesaikan kampanye plastik yang membantu mendukung negosiasi yang sedang berlangsung untuk memiliki perjanjian yang mengikat secara hukum guna menghilangkan polusi plastik," kata Duta Besar Kanada untuk Indonesia Jess Dutton pada perayaan Hari Nasional ke-175 Kanada di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (3/7/2024) malam.

"Kami bekerja sama erat dengan pemerintah Indonesia untuk benar-benar mengatasi masalah plastik di sini, karena kami memang punya masalah dengan plastik di Kanada."

Dubes Dutton menjelaskan bahwa di Indonesia pihaknya telah berupaya mendukung rehabilitasi hutan bakau dan lahan gambut.

"Dan Anda tahu, Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati, dan hutan bakau serta lahan gambut menyerap karbon empat kali lebih banyak daripada hutan biasa."

"Jadi, merehabilitasi lahan-lahan ini sangat, sangat penting dan kami sangat senang bekerja sama. Kami menyediakan pinjaman lunak, baik melalui tenaga panas bumi."

Dubes Dutton menyebut Kanada sangat terlibat di tingkat makro dalam sejumlah hal. Mulai dari pembiayaan berkelanjutan untuk mendukung beberapa proyek transisi energi yang lebih besar di Indonesia.

Mulai dari tingkat akar rumput dan di masyarakat sekitar pertanian serta rehabilitasi lahan gambut dan hutan bakau.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemitraan Indonesia-Kanada

Sementara itu, Dubes Jess Dutton menyebut Kemitraan Ekonomi Komprehensif Kanada dan Indonesia terus tumbuh dan berkembang.

"Dengan presiden baru dan kabinet barunya di akhir tahun ini, pastinya akan ada sesuatu yang baru untuk Kanada dan Indonesia," kata Jess Dutton.

"Maksud saya, minggu lalu, kami mengadakan negosiasi kedelapan untuk Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif di Ottawa. Kami ingin berkolaborasi dalam berbagai isu, termasuk mineral dan tentu saja, bekerja sama dengan sangat erat menangani isu perubahan iklim."

"Kami sangat senang terlibat di negara ini, kami menyediakan banyak bantuan dan kemitraan dalam hal menangani sejumlah masalah. Jadi, ini hubungan yang sangat penting bagi kami."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.