Sukses

PBB Dorong Literasi Inklusif dan Pembelajaran Kreatif Lewat Festival Sastra Anak

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hadir dalam Festival Sastra Anak Patjarmerah Kecil untuk meningkatkan literasi dan pembelajaran kreatif di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Indonesia turut berkontribusi dalam mengembangkan literasi inklusif dan pembelajaran kreatif untuk anak-anak lewat perayaan tahunan "Patjarmerah Kecil".

Festival ini menampilkan beragam pilihan buku anak-anak dan mempromosikan literasi serta ekonomi kreatif.

PBB menyoroti kurangnya literasi di Indonesia yang terus mengalami penurunan bertahap dalam tingkat buta huruf. Menurut Data Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, tingkat buta huruf di kalangan penduduk berusia 10 tahun ke atas mencapai 3,18 persen. Inisiatif literasi Indonesia telah diakui oleh dunia. UNESCO memberikan Penghargaan Literasi Raja Sejong pada tahun 2018 dan Penghargaan Literasi Konfusius UNESCO pada tahun 2019.

Mengutip pernyataan resmi PBB Indonesia, Senin (8/7/2024), secara global, satu dari lima anak, remaja, dan pemuda terpinggirkan dari pendidikan, dengan ketidaksetaraan yang diperburuk oleh kemiskinan, gender, bahasa, disabilitas, etnisitas, dan status migrasi, antara lain.

Transformasi pendidikan telah diidentifikasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai salah satu dari enam pendorong utama untuk membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Dua tahun setelah KTT Transformasi Pendidikan (TES) yang diadakan oleh Sekretaris Jenderal PBB, sebuah acara khusus tentang Transformasi Pendidikan akan diadakan di New York pada 11 Juli. Acara ini bertujuan untuk mendorong komitmen dan tindakan yang lebih besar terhadap transformasi pendidikan dalam konteks KTT Masa Depan yang akan datang pada bulan September.

"Pendidikan adalah kunci pembangunan – dan mempromosikan pembangunan inklusif, dan oleh karena itu pendidikan inklusif, adalah inti dari mandat PBB," kata Miklos Gaspar, Direktur Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIC) di Jakarta.

"Kami hadir untuk menunjukkan dukungan kami dan mendorong anak muda Indonesia untuk merangkul literasi dan kreativitas."

2 dari 3 halaman

Partisipasi PBB

Dalam acara tersebut, PBB turut berpartisipasi lewat "UN Corner", termasuk:

  • Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO): Menampilkan poster dari anak-anak Indonesia yang telah berulang kali memenangkan kontes poster Hari Pangan Sedunia global, mengalahkan rekan-rekan dari lebih dari 100 negara. Tahun ini perlombaan poster global kembali dibuka.
  • Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM): Menampilkan karya seni dari anak-anak pengungsi dan berpartisipasi dalam lokakarya menulis berjudul "Ceritakan ceritamu hari ini" pada 6 Juli, difasilitasi oleh juara literasi digital Reda Gaudiamo. Lokakarya ini akan melibatkan 10 anak pengungsi dan 20 penulis anak lokal.
  • Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF): Menampilkan tampilan digital komik oleh Rizka Raisa Fatimah Ramli, seorang remaja 17 tahun dari Makassar, pemenang kontes komik global UNICEF dan Comics Uniting Nations tahun 2019. Karyanya berfokus pada promosi keselamatan dari kekerasan di dalam dan sekitar sekolah.
  • Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO): Menyediakan hadiah buku kepada anak-anak untuk meningkatkan kegiatan di festival.
  • Sukarelawan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNV): Memimpin keterlibatan dengan permainan papan SDG dan buku seni aktivasi Hari Pangan Sedunia khusus untuk anak-anak.
3 dari 3 halaman

PatjarMerah 2024

Setelah berpindah-pindah tempat merayakan keberagaman bacaan sejak 2019, PatjarMerah, Festival Kecil Literasi dan Pasar Buku Keliling Nusantara kini hadir di Jakarta dan membuka ruang lebih luas bagi kelompok pembaca anak-anak, belia dan keluarga.

Festival yang digelar untuk mewadahi segmen pembaca tersebut digelar ada 29 Juni-7 Juli 2024, festival yang kerap dijuluki sirkus keliling ini bakal hadir untuk pertama kalinya di Jakarta, tepatnya di Pos Bloc.

Diktuip kanal Regional Liputan6.com, penggagas PatjarMerah, Windy Ariestanty, mengungkap urgensi regenerasi di balik PatjarMerah Kecil yang digelarnya secara gotong royong bersama banyak pihak. Menurutnya, pergantian peran dalam dunia literasi, salah satunya dalam bidang perbukuan, harus terus diupayakan jika ingin ekosistemnya hidup secara berkelanjutan. Setiap zaman memiliki tantangannya dan perlu estafet.

Selengkapnya di sini...

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence