Sukses

Bintang Pengembara Menjelajahi Kegelapan Antargalaksi

Bintang jenis ini menjelajahi kehampaan kosmik sendirian. Melansir laman Space pada Jumat (12/07/2024), ada dua teori yang menapa sebuah bintang bisa menjadi bintang pengembara.

Liputan6.com, Jakarta - Bintang pengembara atau juga dikenal sebagai bintang antargalaksi adalah bintang yang terlempar dari galaksi asal mereka. Tanpa tarikan gravitasi galaksi untuk menahan mereka, bintang-bintang ini terombang-ambing di ruang antar bintang.

Bintang jenis ini menjelajahi kehampaan kosmik sendirian. Melansir laman Space pada Jumat (12/07/2024), ada dua teori yang menapa sebuah bintang bisa menjadi bintang pengembara.

Teori pertama adalah tabrakan galaksi. Di alam semesta, tabrakan antargalaksi atau bisa kita katakan penggabungan dua galaksi atau lebih bisa saja terjadi.

Ketika galaksi-galaksi tersebut berinteraksi saat saling bertabrakan atau bergabung, gaya tarik yang terjadi menyebabkan sebagian bintang terlontar ke ruang antar galaksi yang kosong. Pada umumnya, bintang yang terlontar ke luar dari galaksi selama proses tabrakan merupakan bintang dari galaksi yang sangat kecil.

Teori kedua melibatkan lubang hitam supermasif dan bintang ganda. Dalam teori ini, salah satu anggota bintang ganda yang berada dekat lubang hitam supermasif tertarik.

Hal ini menyebabkan bintang pasangannya dilontarkan dengan kecepatan melebihi kecepatan lepas dari galaksi yang menjadi rumahnya. Pada akhirnya si bintang terlepas dari galaksi.

 

2 dari 2 halaman

Kecepatan Hiper

Bintang seperti ini juga dikenal sebagai bintang kecepatan hiper. Dari hasil pengamatan Teleskop Hubble, setidaknya ada 600 bintang antar galaksi yang sudah ditemukan di area gugus Virgo, 60 juta tahun dari Bumi.

Bintang-bintang yang ditemukan tersebut merupakan bintang raksasa merah yang terang. Hasil pengamatan menunjukkan kalau gerak bintang pengembara diatur oleh medan gravitasi gugus dan bukan gaya tarik dari sebuah galaksi.

Dikutip dari laman Live Science pada Jumat (12/07/2024), kehidupan bintang pengembara sangat berbeda dengan bintang-bintang yang terikat pada galaksi. Tanpa panas dan cahaya dari bintang induk, bintang pengembara mendingin dan menjadi gelap. Atmosfer mereka menguap, meninggalkan permukaan yang tandus dan beku.

Meskipun suram, bintang pengembara bukan tanpa kemungkinan. Beberapa teori menunjukkan bahwa bintang pengembara dapat menangkap planet dan asteroid yang mengambang di ruang antarbintang, membentuk sistem tata surya mereka sendiri.

Bahkan, beberapa bintang pengembara mungkin memiliki eksoplanet yang mengorbitnya. Ada beberapa bintang antar galaksi yang berhasil diteliti para astronom, seperti HE 0157-22 dan VB 10b.

HE 0157-22 adalah bintang katai merah ini ditemukan pada 2004 dan diperkirakan berjarak sekitar 130 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini diyakini telah dikeluarkan dari Bima Sakti sekitar 12 miliar tahun lalu.

VB 10b adalah bintang katai coklat ini ditemukan pada 2018 dan merupakan salah satu bintang penggembara terdekat dengan Bumi, berjarak sekitar 17 tahun cahaya. Bintang ini diperkirakan memiliki massa sekitar 13 kali massa Jupiter.

(Tifani)