Sukses

Unik, Robot AI di Korea Selatan Bisa Bantu Pilihkan Kosmetik Sesuai Kulit Anda

Raksasa kosmetik Korea Selatan, AmorePacific, mengembangkan sistem manufaktur riasan berwujud lengan robotik dan berteknologi AI (kecerdasan buatan).

Liputan6.com, Seoul - Bagi Anda yang mengalami kesulitan memilih produk kosmetik kini tak perlu khawatir.

Pasalnya, sebuah robot AI di Korea Selatan dapat membantu Anda. Robot itu bisa menganalisis kulit dan membuat produk khusus sesuai kulit langsung di tempat.

Raksasa kosmetik Korea Selatan, AmorePacific, mengembangkan sistem manufaktur riasan berwujud lengan robotik dan berteknologi AI (kecerdasan buatan) yang bisa membantu konsumen menemukan kosmetik yang sesuai dengan kebutuhan.

Lee Young-jin, dari divisi Pengembangan Produk Sesuai Pesanan AmorePacific, menjelaskan keunggulan lengan robotik tersebut, dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (15/7/2024).

“Kami telah mengembangkan teknik pembelajaran mendalam untuk mengevaluasi kondisi kulit, seperti proses yang biasa dilakukan oleh para ahli klinis. Upaya kami ini menghasilkan solusi layanan diagnosis kulit berbasis AI," katanya.

Biasanya, kosmetik dipilih berdasarkan merek, kemasan, kajian pemakai, dan rekomendasi staf toko. Namun, metode seperti ini menawarkan pilihan yang terbatas dan seringkali tidak memenuhi kebutuhan individu atau kondisi kulit.

AmorePacific mengatakan, lengan robotik yang dikembangkannya, menawarkan pilihan yang lebih luas dari itu. Singkat kata, lengan robotik ini, setelah melakukan analisis kulit wajah dan bibir, bisa meramu kosmetik yang sesuai kulit konsumen dari produk-produk yang memang sudah dikembangkan perusahaan itu -- 205 alas bedak (foundation) dan 366 produk bibir.

Teknologi AI itu sendiri dikembangkan dengan memanfaatkan data yang terkumpul selama 78 tahun sejarah perusahaan itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konsumen Merasa Senang

Kwon You-jin, seorang konsumen, mengaku senang dengan adanya teknologi ini.

“Setiap orang memiliki warna kulit masing-masing yang spesifik, tapi biasanya membeli warna yang paling umum dan dijual bebas. Meskipun saya tertarik dengan kosmetik, tapi tidak mudah bagi saya untuk menganalisisnya sendiri, dan sulit untuk membedakannya hanya dengan melihat. Namun dengan robot AI yang menganalisisnya untuk saya, hasilnya tampak lebih akurat," katanya.

Teknologi ini telah mendapatkan Penghargaan Inovasi Consumer Electronics Show (CES) 2023 untuk kategori Robotika.

Makalah penelitiannya tentang sistem diagnosis kulit berbasis AI diterbitkan di International Journal of Cosmetic Science pada bulan Desember tahun lalu.

Business Research Company, perusahaan konsultan dan riset pasar global, pada Januari lalu mengatakan, pasar AI dalam industri kecantikan dan kosmetik diperkirakan akan tumbuh dari US$ 3,27 miliar pada 2023 menjadi US$ 8,1 miliar pada 2028. Pertumbuhan signifikan ini dipicu oleh berkembangnya layanan seperti rekomendasi kecantikan yang dipersonalisasi, analisis dan diagnostik kulit, serta bermunculannya selebriti-selebriti medsos yang berfokus pada seni tata rias.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.