Liputan6.com, Washington D.C - Sejumlah anggota parlemen Partai Republik menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap rivalnya dalam pemilu AS 2024, Donald Trump.
Anggota parlemen itu menuding bahwa penembakan terhadap Trump dalam kampanye di Butler, Pennsylvania, merupakan bagian dari retorika Biden dan Partai Demokrat.
Baca Juga
Mereka merujuk pada ucapan Biden saat melakukan panggilan telepon pribadi dengan para donor minggu lalu.
Advertisement
Menurut Politico, dalam sambungan telepon tersebut, Biden mengatakan, "Saya punya satu pekerjaan, dan itu adalah mengalahkan Donald Trump. Saya sangat yakin bahwa saya adalah orang terbaik yang bisa melakukan itu. Jadi, kita sudah selesai membicarakan perdebatannya. Ini saatnya menempatkan Trump tepat sasaran."
Dilansir BBC, Senin (15/7/2024), ucapan Biden yang mengatakan "Trump tepat sasaran" sebelum insiden itu membuat sejumlah anggota Partai Republik membebankan penembakan itu terhadap Biden.
"Joe Biden mengirimkan perintah," kata anggota DPR dari Partai Republik Georgia, Mike Collins, dalam unggahannya di X.
Ketika Biden mengeluarkan seruan damai pasca insiden, Collins menulis: "mereka berusaha menetralisir ancaman tersebut."
Senator Marsha Blackburn, seorang anggota Partai Republik dari Tennessee, juga merujuk pada komentar "tepat sasaran" yang diucapkan Biden.
"Baru beberapa hari yang lalu, Biden mengatakan 'saatnya menempatkan Trump tepat sasaran'. Hari ini, terjadi upaya pembunuhan terhadap Presiden Trump," tulisnya di X pada Sabtu malam.
Blackburn juga mengkritik Biden karena tidak segera mengeluarkan pernyataan dalam satu jam pertama setelah penembakan. Ia mengatakan penundaan itu tidak dapat diterima.
"Pergi ke Ruang Oval dan sampaikan pidato kepada rakyat Amerika. Kami tidak menyelesaikan perbedaan kami dengan kekerasan," katanya.
Merujuk pada Ucapan Biden
Anggota Komite Kehakiman DPR dari Partai Republik juga menggunakan media sosial untuk memberikan tanggapan atas pernyataan "tepat sasaran" yang dikeluarkan Biden. Dalam unggahannya, ia bahkan menanyakan kepada wartawan apakah mereka berencana menyelidiki komentar Biden kepada para donor.
Anggota parlemen lainnya, anggota Kongres Lauren Boebert, seorang anggota Partai Republik dari Colorado, mengatakan kepada 9News pada Sabtu malam bahwa dia yakin "sebagian besar retorika dari sayap kiri telah meningkat hingga saat ini".
"Presiden Trump benar-benar menjadi sasaran setelah presiden yang saat ini duduk sebagai Presiden AS, menyerukan agar dia menjadi sasaran.
Ketika ditanya apakah menurutnya Biden bertanggung jawab atas percobaan pembunuhan tersebut, dia menjawab: "Saya yakin Joe Biden bertanggung jawab atas penembakan hari ini."
Advertisement
Kronologi Donald Trump Ditembak Remaja 20 Tahun
Kronologi penembakan Donald Trump bermula ketika ia ditembak pada saat kampanye Pilpres AS di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), pada Sabtu (13/7).
Saat sedang menyampaikan pidato, tiba-tiba terdengar suara tembakan. Saksi mata menyebut seperti suara ledakan dari petasan.
Seketika, semua orang panik. Termasuk Donald Trump yang langsung menundukkan kepalanya.
Tim pengamanan pun bergegas melindungi mantan presiden Amerika Serikat tersebut dan membawanya ke dalam mobil untuk dievakuasi.
Sementara tim penembak dari Secret Service menembak pelaku yang diketahui bernama Thomas Matthew Crooks -- menurut laporan dari FBI.
Kemudian, Donald Trump langsung dilarikan ke rimah sakit terdekat. Beruntung, Trump tidak mengalami luka yang mengancam jiwa.
Ia dilaporkan mengalami luka di telinga bagian kanan. Tak lama setelah itu, Donald Trump diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit.
Tidak jelas ke mana Donald Trump akan pergi. Namun sejumlah pihak menyebut bahwa ia pergi ke rumah miliknya di Bedminster, New Jersey.
Mantan presiden itu juga dijadwalkan untuk pergi ke Milwaukee, Wisconsin, untuk menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik pada Senin (15/7).