Liputan6.com, Jakarta - New Horizons adalah wahana antariksa tak berawak milik NASA yang diluncurkan pada 2006. Wahana ini memiliki misi utama untuk menjelajahi Pluto dan objek-objek di Sabuk Kuiper.
Misi ini menjadi tonggak sejarah dalam penjelajahan ruang angkasa, karena berhasil menjangkau Pluto untuk pertama kalinya pada 2015, setelah menempuh perjalanan selama 9 tahun. New Horizons menjadi wahana antariksa paling cepat, ia melewati bulan hanya dalam waktu 9 jam saja.
Berikut fakta menarik wahana antariksa New Horizons milik NASA.
Advertisement
Baca Juga
1. Kecepatan yang Luar Biasa
New Horizons memiliki kecepatan yang luar biasa. Kecepatannya mencapai sekitar 58.500 km/jam. Melansir laman NASA pada Senin (15/07/2024), dengan kecepatan yang dimilikinya, New Horizon dapat mencapai jarak bumi ke bulan hanya dalam 9 jam saja.
Jika dibandingkan, Apollo saja butuh 3 hari untuk mencapai jarak bumi ke bulan. Kecepatan dari New Horizons pun pernah tercatat melebihi 84 ribu km per jam pada Agustus 2016.
2. Mengalami Beberapa Fase Hibernasi
Dalam perjalanannya menuju Pluto, New Horizon melakukan beberapa siklus hibernasi. Selama masa hibernasi, sebagian besar sistem utama New Horizons dinonaktifkan.
Selama masa itu, sistem komputer wahana antariksa akan mengawasi dan selalu memberi sinyal jika sewaktu-waktu terjadi anomali. New Horizon melakukan beberapa siklus hibernasi yang berkala, yakni pada 28 Juni 2007, 16 Desember 2008, 27 Agustus 2009, dan 29 Agustus 2014.
Namun, pada 10 April 2017, New Horizon kembali melakukan hibernasi setelah melewati Pluto dan menuju ke tujuan barunya.
Â
Bawa CD
3. Membawa Compact Disk (CD) hingga Abu Kremasi
New Horizons ternyata membawa perangkat compact disk (CD-ROM) yang berisi 434.738 nama orang yang pernah mendaftar secara online untuk mengirim nama mereka ke Pluto. Selain membawa CD-ROM berisi nama-nama orang, New Horizon juga membawa abu kremasi Clyde Tombaugh seberat 30 gram.
Clyde Tombaugh adalah seorang astronom asal Amerika yang menemukan Planet Pluto pada 1930. Ia meninggal pada 1997.
4. Memerlukan Waktu Lama Mengirim Data
NASA menjelaskan bahwa data mengenai Planet Pluto dan bulan di sekitarnya yang diperoleh New Horizon mencapai 6,25 GB. Data tersebut dikirim ke bumi yang memakan waktu hingga sekitar 15 bulan.
Hal ini karena data yang dikirimkan hanya dapat dikirimkan dengan kecepatan 1 hingga 2 KB per detik.
5. Memanfaatkan Gravitasi Jupiter untuk Bergerak
Pada 2007, New Horizons menerima bantuan gravitasi Jupiter untuk meningkatkan kecepatannya hingga 83.000 km per jam dan membuat perjalanan menuju ke Pluto lebih cepat dari sebelumnya. Uniknya lagi, gravitasi Jupiter sebagai katapel bagi New Horizon untuk mencapai Pluto.
Â
Advertisement
Sabuk Kuiper 2
6. Menemukan Sabuk Kuiper 2
Pada 2019, New Horizons melewati Arrokoth si manusia salju. Arrokoth kemudian dikonfirmasi menjadi objek terjauh dan paling primitif dalam tata surya kita yang pernah dikunjungi oleh sebuah wahana antariksa.
Pada 4 April 2024, ilmuwan utama New Horizons, Alan Stern, memberikan pembaruan mengenai temuan misi tersebut. Dia mengatakan bahwa New Horizons telah menemukan bukti untuk adanya Sabuk Kuiper kedua.
Dia juga mengatakan bahwa tim New Horizons masih berharap bahwa pencarian berbasis darat akan mengungkapkan Objek Sabuk Kuiper baru yang mungkin dapat dijelajahi oleh wahana antariksa tersebut. New Horizons terus mengumpulkan data sepanjang waktu tentang cangkang matahari kita di galaksi, yang disebut heliosfer.
7. Misi New Horizons Saat Ini
Pada Maret 2019, New Horizon telah mencapai jarak sekitar 6,6 miliar kilometer dari bumi. Kemudian, NASA akan memperpanjang misi New Horizons hingga 2021 untuk mengeksplorasi objek tambahan di sabuk Kuiper.
Misi New Horizon secara resmi akan berakhir pada 2026. Setelah itu, New Horizon akan terus berjalan.
Diperkirakan, pada 2038, New Horizon akan berjarak 100 AU (1,49 x 10¹º km) dari matahari atau yang berarti New Horizon akan menjelajahi ruang antarbintang sama seperti wahana antariksa Voyager.
(Tifani)