Sukses

Rusia Klaim Rebut Satu Desa di Wilayah Tenggara Ukraina

Rusia mengklaim wilayah di Ukraina yang dijaga oleh banyak pasukannya.

Liputan6.com, Moskow - Pasukan Rusia telah merebut sebuah desa kecil di tenggara Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Rusia. Ini adalah kemajuan bertahap yang semakin menyoroti kemajuan besar yang terus dicapai pasukan Rusia atas Ukraina.

Pejabat Ukraina pada Minggu (14/7/2024) tidak segera menanggapi klaim Rusia bahwa pihaknya telah mengambil alih Urozhayne, satu dari beberapa pemukiman yang terletak di sepanjang Sungai Mokriy Yaly di sisi barat Kota Donetsk.

Dikutip VOA Indonesia, Selasa (16/7), pengambilalihan wilayah itu menimpa satu dari beberapa tempat di garis depan sepanjang 1.200 kilometer, di mana pasukan Ukraina kesulitan menahan pasukan Rusia.

Pertempuran tersengit saat ini berlangsung di dekat bekas kota tambang Toretsk, di utara Donetsk, serta Chasiv Yar, semakin ke utara.

Setelah Rusia melancarkan serangan terbatas ke wilayah Kharkiv pada awal Mei, Ukraina terpaksa menerjunkan banyak unitnya yang lebih berpengalaman untuk menstabilisasi pertahanan mereka.

Baik pasukan Rusia maupun Ukraina sama-sama berjuang menghadapi suhu udara musim panas yang membara, yang membuat kehidupan di banyak kota di Ukraina semakin menderita akibat pemadam listrik yang kerap terjadi.

Sebagian besar jaringan listrik Ukraina telah rusak akibat rudal Rusia. Selain itu, ada kekhawatiran jaringan listrik tersebut akan padam sepenuhnya pada musim dingin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

AS Ikut Campur

Sementara itu, Kremlin geram akan berita bahwa AS berencana mengirimkan senjata jarak jauh, termasuk rudal jelajah Tomahawk, ke Jerman mulai 2026. Keputusan itu menandai kembalinya rudal jelajah AS ke Jerman setelah absen selama 20 tahun terakhir.

Gedung Putih mengumumkan hal itu di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO di Washington DC pekan lalu.

“Kami mempunyai kapasitas yang cukup untuk membendung rudal-rudal ini, tetapi ibu kota negara-negara ini akan berpotensi menjadi korban,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada televisi pemerintah Rusia.

“Eropa terpecah belah. Eropa tidak sedang menjalani saat-saat terbaiknya. Dalam konfigurasi yang berbeda, terulangnya sejarah tidak akan terhindarkan,” ungkapnya.

Kepala pertahanan Rusia dan AS berbicara melalui sambungan telepon pada Jumat (12/7), dalam apa yang digambarkan sebagai upaya untuk mengurangi risiko “kemungkinan eskalasi.”

3 dari 3 halaman

Bantuan Militer di AS

Presiden Ukraina Volodymtr Zelenskyy pada Minggu (14/7) mengatakan bahwa bantuan militer lebih lanjut sedang dikirim ke negaranya setelah ia melangsungkan serangkaian pertemuan bersama para pemimpin dunia di KTT NATO di Washington DC.

“Menyusul kunjungan saya ke Amerika Serikat, kami telah mengamankan sistem Patriot yang baru dan puluhan sistem pertahanan udara lainnya. Kami bekerja tanpa mengenal lelah untuk meningkatkan kekuatan dan jumlah Patriot Ukraina,” tulisnya di playtform X.

“Perjanjian Ukraina, yang disetujui di KTT NATO di Washington, fokus pada senjata bagi tentara kami, upaya perusahaan-perusahaan pertahanan di dan bersama Ukraina, serta dukungan untuk pembangunan kembali negara kami – semuanya nyata dan benar-benar mendukung pertahanan kami. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini