Sukses

Volodymyr Zelenskyy: KTT Perdamaian Ukraina yang Kedua Akan Diadakan pada November 2024

Zelenskyy berencana untuk menggelar pertemuan puncak perdamaian Ukraina kedua pada November 2024.

Liputan6.com, Kyiv - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa ia bermaksud untuk menyiapkan semua elemen rencana perdamaian pada November sehingga Kyiv dapat menyelenggarakan pertemuan puncak internasional kedua yang membahas visinya untuk perdamaian.

Ukraina mengadakan pertemuan puncak pertama di Swiss bulan lalu yang dihadiri oleh perwakilan dari 92 negara, tetapi tidak termasuk Rusia.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (15/7/2024) Kyiv mengatakan bahwa mereka dapat mengundang perwakilan dari Rusia ke pertemuan berikutnya.

"Saya menetapkan tujuan bahwa pada bulan November kami akan memiliki rencana yang sepenuhnya siap," kata Zelenskyy dalam sebuah konferensi pers.

Zelenskyy menyampaikan pernyataan tersebut di Kyiv setelah kembali dari kunjungan ke Washington minggu lalu untuk menghadiri pertemuan puncak aliansi militer NATO lebih dari 28 bulan sejak invasi besar-besaran Rusia.

Seorang wakil menteri luar negeri Rusia mengatakan minggu lalu bahwa Moskow tidak akan menghadiri pertemuan puncak lanjutan tersebut, meskipun Kremlin kurang tegas dan mengatakan bahwa "tidak ada substansi yang pasti" mengenai gagasan pertemuan puncak kedua.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kelompok Kerja di KTT Perdamaian Ukraina

Ukraina mengatakan bahwa pertemuan tingkat tinggi lanjutan akan membahas rencana yang disusun oleh puluhan negara yang dibagi ke dalam kelompok kerja.

Zelenskyy juga mengatakan Ukraina akan menerima sejumlah jet tempur F-16 musim panas ini dan lebih banyak lagi sebelum akhir tahun dan bahwa ia tidak dapat mengungkapkan berapa jumlah pastinya.

"Jumlahnya tidak akan cukup. Jet-jet itu tentu akan memperkuat kita, tetapi apakah jumlahnya akan cukup untuk bertempur setara dengan angkatan udara Rusia? Saya kira jumlahnya tidak akan cukup. Kami mengantisipasi jumlah yang lebih besar", katanya kepada wartawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.