Sukses

Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Dirawat di Rumah Sakit Akibat Batuk Terus Menerus

Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad yang kini berusia 99 tahun diketahui menderita beberapa masalah jantung dalam beberapa tahun terakhir dan menjalani operasi bypass.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mahathir Mohamad dilaporkan kembali dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

"Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang berusia hampir 100 tahun dirawat di rumah sakit karena "batuk terus-menerus", kata ajudannya kepada AFP pada Kamis (18/7/2024).

“Mahathir diperkirakan akan dirawat selama beberapa hari ke depan,” kata Sufi Yusoff, sambil menambahkan bahwa dia telah dirawat pada hari Senin.

Mantan perdana menteri Malaysia dua kali, Mahathir berusia 99 tahun minggu lalu.

Mahathir Mohamad menderita beberapa masalah jantung dalam beberapa tahun terakhir dan menjalani operasi bypass. Dia menghabiskan hampir tiga bulan di rumah sakit awal tahun ini.

Lahir pada 10 Juli 1925, Mahathir menjabat sebagai PM Malaysia dua kali. Pertama menjabat sebagai pemimpin nasional keempat negara itu dari tahun 1981 hingga 2003. Ia kemudian menjabat perdana menteri untuk kedua kalinya pada usia 92 tahun pada 2018 hingga 2020.

Mahathir Mohamad sebelumnya dilaporkan keluar dari rumah sakit pada Senin (18/3/2024). Menurut kantornya, dia telah dirawat selama hampir dua bulan karena infeksi.

"Dr Mahathir bin Mohamad telah pulang dari Institut Jantung Negara pada pukul 11.30 hari ini (Senin 18 Maret 2024)," demikian bunyi unggahan akun Instagram resmi Mahathir pada Senin.

Mahathir, yang dijuluki sebagai pemimpin tertua di dunia ketika menjadi perdana menteri Malaysia kedua kalinya pada 2018, dirawat di Institut Jantung Nasional pada 26 Januari.

"Mahathir akan beristirahat di rumahnya sementara waktu," ujar salah satu ajudan yang tidak mau disebut namanya kepada AFP seperti dilansir VOA Indonesia, Selasa (19/3).

Beberapa waktu lalu, kantor Mahathir membagikan beberapa fotonya ketika dia membaca surat kabar dan menulis catatan. 

"Dr Mahathir bin Mohamad kini sedang menjalani rawatan di Institut Jantung Negara (IJN), sejak 26 Januari 2024. Beliau masih lagi dalam proses pemulihan," demikian unggahan di akun Instagram-nya pada 20 Februari.

Melalui sebuah pesan pendek menjelang masuknya bulan Ramadan, dia berterima kasih kepada warga Malaysia atas doa dan harapan baik mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rekam Jejak Mahathir di Kursi PM Malaysia

Mahathir pertama kali memimpin Malaysia sejak 1981 hingga 2003 dan kemudian aktif lagi pada masa pensiunnya untuk memimpin koalisi reformis yang menggulingkan pemerintahan Najib Razak yang tercemar skandal pada tahun 2018.

Mahathir kehilangan kursi parlemennya dalam kekalahan yang mengejutkan pada 2022, namun dia terus aktif dalam politik dan tampil sebagai kritikus utama Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

Dia juga pernah dirawat di rumah sakit pada Desember 2021, Januari 2022, dan Agustus 2023 untuk cek kesehatan.

Mahathir diketahui pernah mengalami beberapa kali serangan jantung dan menjalani operasi bypass jantung.

3 dari 3 halaman

Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Diselidiki terkait Kasus Korupsi Putra-putranya

Adapun Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad termasuk di antara orang-orang yang diselidiki sehubungan dengan penyelidikan korupsi yang melibatkan putra-putranya, Mirzan dan Mokhzani. Demikian disampaikan ketua Komisi Anti-Korupsi Malaysia (Malaysia Anti-Corruption Commision/MACC) pada Kamis (25/4/2024).

Penyelidikan dilakukan di tengah meluasnya tindakan keras terhadap korupsi yang melibatkan tokoh-tokoh politik terkemuka, termasuk mereka yang dianggap dekat dengan pemimpin veteran Mahathir yang berusia 98 tahun, yang merupakan musuh lama Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

Anwar membantah menargetkan saingan politiknya dan mengatakan bahwa penyelidikan tersebut adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memberantas korupsi tingkat tinggi. Demikian seperti dilansir VOA Indonesia, Jumat (26/4).

Ketua Komisioner MACC Azam Baki pada hari Kamis menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai penyelidikan yang dihadapi Mahathir atau putra-putranya.

"Biarkan penyelidikan selesai terlebih dahulu, sampai waktu yang tepat ketika kami dapat menyatakan temuan kasus ini," kata dia dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

Kantor Mahathir belum memberikan komentar. Mantan perdana menteri tersebut sebelumnya menggambarkan penyelidikan terhadap putra-putranya bermotif politik.

Mahathir, yang telah menjabat sebagai perdana menteri dua kali sejak tahun 1981, terlibat dalam persaingan dengan anak didiknya, Anwar, yang telah mendominasi politik Malaysia selama beberapa dekade.

Anwar menjadi perdana menteri pada tahun 2022 setelah lebih dari 20 tahun menjadi pemimpin oposisi. Dia berjanji memerangi korupsi dan fokus pada perekonomian.

Namun, dia menghadapi pertanyaan mengenai komitmennya terhadap reformasi, menyusul serangkaian kasus korupsi yang melibatkan tokoh-tokoh yang bersekutu dengan koalisinya. Anwar berulang kali menegaskan bahwa dia tidak ikut campur tangan dalam kasus-kasus pengadilan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini