Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat eksplorasi luar angkasa semakin mudah. Para astronom berhasil menemukan objek-objek antariksa baru yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut.
Salah satu penemuan baru para astronom adalah galaksi terbesar di tata surya hingga saat ini. Pada 2019, peneliti berhasil memotret dengan jelas lubang hitam Sagittarius A* yang berdiameter 26 juta km dengan jelas.
Tak berhenti sampai disitu, NASA berhasil mengabadikan foto objek yang diyakini sebagai galaksi terbesar di alam semesta. Para astronom lantas menamai galaksi radio ini sebagai galaksi Alcyoneus.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman Space pada Selasa (23/07/2024), berikut fakta-fakta menarik Alcyoneus, galaksi terbesar di alam semesta hingga saat ini.
1. Ditemukan pada 2022
Peneliti yang bernama Martijin Oei dan rekannya melaporkan makalah yang berisi data penelitian pada 16 Februari 2022. data ini berasal dari teleskop radio Low-Frequency Array For Radio Astronomy (LOFAR) yang terletak di beberapa titik di Eropa.
Peneliti menemukan dua gumpalan plasma masif yang dipancarkan oleh lubang hitam supermasif. Dua gumpalan ini membentang lebih besar dari 100 kali diameter Bima Sakti.
Penemuan ini merupakan hal yang menggemparkan di bidang astronomi. Kedua plasma ini bergerak hampir mendekati kecepatan cahaya dan bersinar dalam cahaya radio yang akhirnya dapat di deteksi oleh LOFAR.
Galaksi Radio
2. Galaksi Radio
Galaksi Alcyoneus termasuk ke dalam jenis galaksi radio. Artinya adalah Alcyoneus memiliki lubang hitam supermasif di pusat galaksi.
Lubang hitam supermasif yang menarik segala jenis materi ke arahnya. Kemudian, Black Hole memuntahkannya kembali dalam bentuk plasma yang bergerak hampir mendekati kecepatan cahaya.
Selain Alcyoneus, ada beberapa galaksi radio yang tersebar di alam semesta seperti galaksi Centaurus yang memiliki diameter 97 ribu tahun cahaya, galaksi 3C 236, dan masih banyak yang lainnya. Galaksi Alcyoneus memiliki energi yang dihasilkan oleh jet relativistik di pusat galaksi daripada radiasi yang dihasilkan dari inti galaksi aktifnya.
3. Dinamai dengan Dewa Mitologi Yunani
Para ilmuwan khususnya ilmuwan zaman dulu sering kali menamai planet atau bintang yang ditemui dengan nama-nama yang diambil dari mitologi Yunani seperti Merkurius, Venus, Saturnus, Uranus, dan masih banyak lagi planet yang dinamai dari mitologi Yunani. Hal ini dilakukan karena pada zaman dulu, benda-benda langit tersebut dianggap sebagai dewa.
Begitu juga dengan nama galaksi terbesar di alam semesta ini. Alcyoneus atau Alkyoneus adalah raja raksasa Thracian dalam mitologi yunani yang dibunuh oleh Hercules.
Alkyoneus juga yang berarti Keledai Raksasa keturunan Gaia yang lahir dari darah Uranus.
Advertisement
155 Kali Lebih Besar dari Bima Sakti
4. 155 Kali Lebih Besar dari Bima Sakti
Galaksi Alcyoneus memiliki diameter seluas 16,3 juta tahun cahaya. Sebagai perbandingan, galaksi tempat kita tinggal yaitu Bima Sakti memiliki diameter 105 ratus tahun cahaya.
Bima Sakti yang termasuk galaksi terbesar di grup lokal pun terlihat sangat kecil jika dibandingkan dengan galaksi ini. Jika galaksi Alcyoneus kita bandingkan dengan grup lokal pun tetap menang mengingat grup lokal memiliki diameter sekitar 10 juta tahun cahaya.
Para peneliti yang dipimpim oleh Observatorium Leiden di Belanda berharap dengan adanya penemuan galaksi Alcyoneus mereka dapat membantu menjelaskan bagaimana galaksi radio dapat terbentuk dan alasan mengapa mereka begitu sangat besar.
5. Berada di kejauhan 3,5 miliar tahun cahaya dari bumi
Alcyoneus terletak 3 miliar tahun cahaya dari Bumi. Artinya, cahaya dari Alcyoneus membutuhkan waktu 3 miliar tahun untuk mencapai kita.
Jauhnya jarak ini membuat Alcyoneus hanya dapat diamati dengan teleskop khusus. Para astronom masih berusaha memahami bagaimana Alcyoneus bisa tumbuh begitu besar, apa yang menyebabkan jet raksasa yang dimuntahkannya, dan bagaimana evolusi galaksi ini selama miliaran tahun.
(Tifani)