Liputan6.com, Coacalco - Kepala operasi khusus kepolisian Mexico City terbunuh di ibu kota pada hari Minggu (22/7/2024), kata pihak berwenang setempat. Ini adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang menargetkan pejabat dan politisi di seluruh negeri.
"Sebagai akibat dari serangan pengecut yang terjadi di Coacalco, Negara Bagian Meksiko, kolega dan teman saya, Komisaris Utama Milton Morales Figueroa kehilangan nyawanya," kata sekretaris keamanan setempat Pablo Vazquez di platform sosial X seperti dikutip dari AFP, Selasa (23/7/2024).
Baca Juga
Petugas polisi tersebut, yang bertanggung jawab atas operasi intelijen memerangi kejahatan terorganisir, berada di luar toko unggas ketika dia disapa oleh seorang pria yang menembaknya, menurut rekaman kamera keamanan.
Advertisement
"Milton bertanggung jawab atas tugas investigasi penting untuk melindungi perdamaian dan keamanan penduduk Mexico City,” tulis Wali Kota Marti Batres di X.
Sel-sel perdagangan dan penyelundupan narkoba kecil yang beroperasi di kota besar ini terhubung dengan beberapa kartel narkoba yang kuat di negara ini seperti Kartel Jalisco - Generasi Baru (CJNG).
Media lokal melaporkan bahwa pekerjaan Figueroa telah membantu membongkar beberapa geng.
Meskipun beberapa kepala polisi telah menjadi sasaran di negara bagian Meksiko lainnya yang dilanda kekerasan kriminal dalam beberapa tahun terakhir, serangan terhadap pihak berwenang di ibu kota jarang terjadi.
Negara berpenduduk 126 juta jiwa ini telah menyaksikan lebih dari 450.000 orang dibunuh sejak pemerintahan presiden saat itu, Felipe Calderon melancarkan serangan militer terhadap kartel narkoba pada tahun 2006.
7 Orang Tewas dalam Penembakan Massal di Kolam Renang Umum Meksiko
Setidaknya tujuh orang tewas, termasuk seorang anak usia tujuh tahun, ketika sekelompok pria bersenjata melakukan penembakan di sebuah kolam renang umum di Meksiko pada Sabtu (15/4/2023). Satu orang yang terluka parah dilarikan ke rumah sakit.
Seorang saksi mata memberitahu pihak berwenang bahwa sekelompok pria bersenjata tiba dan melepaskan tembakan sekitar pukul 16.30 waktu setempat, kemudian merusak sebuah toko, kamera keamanan, dan monitor sebelum pergi.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang dengan pakaian renang berteriak dan beberapa memeluk anak mereka.
Tentara dan pasukan keamanan Meksiko telah dikerahkan untuk mencari para pria bersenjata pelaku penembakan massal yang terjadi di Kota Cortazar, Negara Bagian Guanajuato. Demikian seperti dilansir CNN, Senin (17/4).
Guanajuato adalah pusat pertanian dan manufaktur utama serta lokasi produksi bagi banyak produsen mobil top dunia.
Namun, reputasi negara bagian itu tercoreng insiden kekerasan dalam beberapa tahun terakhir oleh perang brutal antar geng narkoba.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador telah berjuang untuk menangani kekerasan geng sejak menjabat pada akhir 2018. Meskipun jumlah pembunuhan sedikit menurun, namun masa jabatan Lopez Obrador akan dikenang sebagai yang paling berdarah dalam sejarah modern Meksiko.
Advertisement
Ngeri, Ada 5 Penembakan terhadap Wartawan di Meksiko dalam Satu Hari
Sementara itu, lima jurnalis Meksiko ditembak dan terluka dalam satu hari, mencatat hari terburuk kekerasan terhadap pers di negara tersebut dalam lebih dari 10 tahun.
Pada Selasa (28/11/2023), empat jurnalis foto ditembak di dekat barak militer di selatan Negara Bagian Guerrero setelah mereka kembali dari tempat kejadian perkara. Mereka tengah meliput salah satu dari banyak pembunuhan yang terjadi hampir setiap hari di Kota Chilpancingo.
Jaksa negara mengatakan mereka menangani penembakan wartawan ini sebagai percobaan pembunuhan. Demikian seperti dilansir The Guardian, Kamis (30/11/2023).
Beberapa jam kemudian, reporter Maynor Ramon Ramirez dan seorang rekannya ditembak dan terluka di Negara Bagian Michoacan.
Dalam konferensi pers hariannya pada Rabu (29/11), Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan "kita harus menyesali hal ini". Pernyataannya merujuk pada penembakan di Guerrero, namun Obrador tidak memberikan informasi apapun mengenai kemungkinan motif serangan tersebut.
Penembakan terjadi hanya beberapa hari setelah tiga jurnalis diculik dan ditahan selama berhari-hari di Taxco, yang juga terletak di Negara Bagian Guerrero. Mereka kemudian dibebaskan dan tidak ada informasi mengenai motif penculikan mereka.
Guerrero telah menjadi tempat terjadinya pertempuran mematikan antar sekitar selusin geng dan kartel narkoba. Michoacan juga mengalami pertikaian serupa antara kartel Jalisco dan geng lokal.
Penembakan dan penculikan menandai beberapa serangan massal terbesar terhadap wartawan di satu tempat di Meksiko sejak suatu hari pada awal tahun 2012, ketika mayat tiga fotografer berita ditemukan dibuang dalam kantong plastik di sebuah kanal di Veracruz. Pembunuhan tersebut diduga dilakukan oleh kartel narkoba Zetas yang dulunya sangat kuat.
Beberapa Menit Usai Dilantik, Wali Kota di Meksiko Ini Tewas Ditembak
Kasus lainnya dialami Alejandro Aparicio yang baru saja dilantik sebagai wali kota di Negara Bagian Oaxaca, Meksiko, dan tengah diarak oleh para pendukungnya di jalan ketika penyerang menembaknya.
Meksiko baru-baru ini mengalami peningkatan dalam kekerasan politik, dengan politikus lokal paling banyak menjadi sasaran.
Pria yang baru menjabat sebagai wali kota Tlaxiaco, sebuah kota kecil di Negara Bagian Oaxaca, Meksiko, ditembak mati pada Selasa 1 Januari 2019, beberapa menit setelah ia dilantik, demikian seperti dikutip dari Deutsche-Welle, Jumat (4/1/2019).
Alejandro Aparicio terpilih sebagai wali kota di kota itu dalam pemilihan terakhir di Mexico pada tahun 2018. Dia adalah anggota partai politik MORENA, yang didirikan oleh Presiden Andres Manuel Lopez Obrador.
Menurut surat kabar Meksiko El Universal, serangan itu terjadi sekitar tengah hari di pusat Kota Tlaxiaco. Aparicio berjalan-jalan di jalan-jalan kota setelah upacara sumpahnya berakhir.
Situs media lokal Monitor de Oaxaca melaporkan bahwa lima orang lainnya juga terluka dalam serangan itu. Para korban berhasil merekam kejadian kejahatan tersebut.
Saksi mata mengatakan beberapa orang melepaskan tembakan ke Aparicio, tetapi pihak berwenang hanya dapat menangkap satu orang di tempat kejadian. Tersangka dicap sebagai pelaku oleh kerumunan, yang berusaha untuk menghukum mati pria itu sampai polisi Meksiko turun tangan dan membawanya pergi.
Gubernur Oaxaca Alejandro Murat membenarkan kematian wali kota Tlaxiaco dan "dengan tegas mengutuknya" dalam sebuah pos di akun Twitter-nya pada Selasa.
"Saya menyatakan belasungkawa saya kepada keluarga dan orang-orang Tlaxiaco," katanya. Murat menjanjikan penyelidikan menyeluruh dan mengonfirmasi bahwa seorang tersangka sudah ditahan.
Menurut El Universal, komunitas Tlaxiaco sebelumnya telah menjadi tempat beberapa aksi kekerasan, termasuk tiga upaya penggantungan.
Meksiko telah diganggu dengan lonjakan kekerasan politik dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa politisi lokal telah menanggung beban terbesar dari kekerasan. Dalam periode pemilihan terakhir, sekitar 130 politisi dan kandidat terbunuh.
Sebaliknya, hanya sembilan pembunuhan terjadi selama kampanye Presiden Meksiko sebelumnya pada 2012.
Advertisement