Sukses

Kata Anak Muda AS Soal Joe Biden Mundur dari Pilpres 2024 dan Potensi Kamala Harris

Keputusan Joe Biden untuk mundur dari Pilpres 2024 memicu perdebatan tentang usia dan kebugaran mentalnya. Kamala Harris muncul sebagai calon kuat dari Partai Demokrat, didukung oleh pemilih muda dan sejumlah selebriti.

Liputan6.com, Washington - Keputusan Presiden Joe Biden untuk mundur dari pemilihan presiden (pilpres) AS 2024 telah memicu berbagai reaksi dari publik. Setelah berminggu-minggu menghadapi kritik terkait usianya, Biden akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan perjuangannya. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemilih muda di kedua kubu politik yang berbeda.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Radio Publik Nasional (NPR), PBS News, dan Marist pada bulan Juli, hampir dua per tiga warga Amerika Serikat (AS) percaya bahwa Biden tidak memiliki kebugaran mental yang diperlukan untuk menjadi presiden.

Dilansir VOA Indonesia, Kamis (25/7/2024), Henry Mielarczyk, seorang mahasiswa Bard College dan anggota Komite Partai Demokrat di Morris County, New Jersey, menyebut usia Biden sebagai kelemahan terbesarnya. Namun, ia juga menyoroti bahwa usia juga menjadi masalah bagi mantan Presiden Donald Trump yang saat ini berusia 78 tahun.

William Howell, profesor ilmu politik di Universitas Chicago, berpendapat bahwa calon baru dari Partai Demokrat tidak akan memiliki beberapa kekurangan yang dimiliki Biden.

"Yang paling penting, ia tidak akan mencalonkan diri pada usia 81 tahun, dan tiba-tiba kekurangan terbesar calon dari Partai Demokrat akan beralih ke Trump," kata Howell kepada VOA.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Usia Tak Penting Asal Mampu Bertugas dengan Baik

Utkarsh Jain, mahasiswa UC Berkeley dan bendahara Partai Republik di Berkeley College, mengatakan bahwa usia Biden tidak akan menjadi masalah jika ia dapat menunjukkan bahwa secara kognitif ia mampu melakukan pekerjaannya.

"Kalau Anda mengalami kemunduran begitu cepat sejak tahun 2020, sampai pada titik di mana kemunduran tersebut bahkan terlihat di panggung debat, dan kini partainya sendiri yang meminta ia untuk mundur, hal itu menunjukkan bahwa kami berada di kubu yang benar," ujarnya kepada VOA.

Jain juga menambahkan, "Selama dapat memimpin dan melakukan hal yang benar, dan dapat menunjukkan hal itu melalui kesehatan dan kemampuan kognitifnya, saya tidak mempermasalahkan itu. Saya pikir Presiden Trump telah mampu menunjukkan hal itu, sejujurnya."

 

3 dari 3 halaman

Harapan Terhadap Kamala Harris

Sementara itu, Mielarczyk berpendapat bahwa Wakil Presiden Kamala Harris, yang didukung oleh Biden tak lama setelah ia mengumumkan pengunduran dirinya, akan menjadi calon dari Partai Demokrat yang paling tepat dan pemilih muda dapat mendukungnya.

"Kamala Harris lebih muda dan energik, dan saya pikir [ia] memiliki visi progresif yang baik untuk negara ini, namun juga sebuah visi yang dapat diterima seluruh warga AS, yang mana itu merupakan tugas seorang presiden," ungkapnya.

Tim kampanye Harris melaporkan bahwa mereka telah menerima donasi lebih dari 100 juta dolar AS sejak Biden mengumumkan pengunduran dirinya, dengan rekor 81 juta dolar tercapai dalam 24 jam.

Tim Kampanye Harris telah memulai usaha untuk menarik minat para pemilih muda dengan membuat meme dan berpartisipasi dalam sejumlah tren di internet pada aplikasi seperti TikTok. Harris juga telah mendapat dukungan dari selebriti seperti Charli XCX, John Legend, dan George Clooney.

Dengan mundurnya Biden, Kamala Harris kini muncul sebagai harapan baru bagi Partai Demokrat, didukung oleh pemilih muda dan berbagai tokoh terkenal.

Apakah Harris mampu menggalang dukungan yang diperlukan untuk memenangkan pemilihan presiden 2024? Hanya waktu yang akan menjawab.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.