Sukses

Studi Ungkap Lapisan Besi di Gigi Komodo dan Fakta Menariknya

Baru-baru ini penelitian terhadap komodo mengungkap sebuah hal menarik dari predator ini. Studi tersebut menemukan endapan besi terkonsentrasi di sepanjang tepi dan ujung gigi komodo.

Liputan6.com, Jakarta - Komodo (Varanus komodoensis) merupakan spesies kadal terbesar yang masih hidup di Bumi. Komodo adalah kadal dari keluarga Varanidae.

Habitat Komodo hanya ada di Indonesia, tepatnya tiga pulau besar yakni Komodo, Rinca, dan Padar, serta dua pulau kecil yaitu Gili Motang dan Nusa Kode, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga saat ini, komodo adalah satu-satunya hewan purba yang masih bertahan di zaman modern.

Baru-baru ini penelitian terhadap komodo mengungkap sebuah hal menarik dari predator ini. Studi tersebut menemukan endapan besi terkonsentrasi di sepanjang tepi dan ujung gigi komodo.

Para ahli menilai, endapan besi di gigi komodo membantu bagian tubuh itu tetap tajam untuk merobek daging mangsa yang mereka santap. Melansir laman Science Alert pada Jumat (26/07/2024), banyak vertebrata memiliki tambahan zat besi pada giginya, namun lapisan besi pada spesies hewan yang memiliki gigi bergerigi (ziphodont) seperti komodo menjadi contoh paling mencolok yang ditemukan hingga saat ini.

Bahkan, begitu banyak zat besi terkonsentrasi di sepanjang tepi gigi komodo yang tajam sehingga membuat warnanya menjadi sedikit jingga. Sebelumnya belum pernah besi ditemukan terlokalisasi di sepanjang tepi tajam gigi vertebrata.

Hal ini menunjukkan bahwa gigi tersebut memberikan keunggulan kompetitif bagi hewan. Tak hanya itu, temuan juga dapat memberikan wawasan tentang bagaimana beberapa dinosaurus paling ganas melahap makanan mereka.

Gigi bergerigi komodo yang disebut ziphodont ternyata serupa pada dinosaurus seperti kelompok theropoda yang mencakup Tyrannosaurus rex. Kesamaan ini diperkirakan membuat gigi kadal terbesar tersebut dapat memberi wawasan tentang bagaimana dinosaurus menggigit, merobek dan makan.

 

2 dari 2 halaman

Fakta Menarik Komodo

Komodo tidak diketahui keberadaannya sampai Perang Dunia Pertama. Komodo ini sebenarnya adalah spesies kadal yang berevolusi dalam isolasi pulau selama jutaan tahun.

Saat ini habitat Komodo hanya ada di beberapa kepulauan di Indonesia. Komodo bukan hanya kadal terbesar di dunia, tetapi juga salah satu yang paling agresif dan berbahaya.

Spesies ini sangat kuat sehingga mampu menjatuhkan mangsa yang ukurannya berkali-kali ukurannya sendiri. Komodo adalah reptil besar yang dapat tumbuh hingga tiga meter dengan berat 150kg.

Mereka sangat kuat dengan tubuh yang panjang dan tebal, kaki yang pendek, berotot, dan ekor yang kuat. Ekor Komodo digunakan untuk berkelahi dan untuk menopang hewan itu ketika berdiri dengan kaki belakangnya.

Komodo juga memiliki cakar panjang, tajam, dan melengkung yang sering digunakan untuk menggali. Komodo memiliki kepala yang relatif kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya yang besar dan lebar.

Tubuhnya dibalut kulit coklat keabu-abuan, ditutupi sisik kecil dan lipatan di sekitar leher. Meskipun komodo memiliki penglihatan yang baik, mereka lebih mengandalkan lidah bercabang mereka untuk mencium yang ada di sekeliling lingkungan mereka.

Dengan menjulurkan lidahnya keluar dari mulutnya, Komodo mampu mendeteksi partikel aroma di udara dan menemukan mangsa hidup atau mati hingga jarak 8 km. Komodo memiliki 50 jenis bakteri beracun dalam air liur mereka.

Bakteri dalam mulut komodo tumbuh subur dari sisa-sisa daging mangsa yang mereka makan. Racun komodo dapat menyebabkan luka gigitan pada mangsanya cepat terinfeksi.

Gigitan Komodo akan menyebabkan kondisi syok karena racunnya mempercepat kehilangan darah, menurunkan tekanan darah, menyebabkan pendarahan hebat, dan mencegah pembekuan luka. Kondisi ini melemahkan dan melumpuhkan mangsa, termasuk manusia.

Gigitan komodo bisa meninggalkan luka yang dalam, karena selain mengoyak dengan giginya, Komodo juga menggunakan strategi gigit dan tarik untuk merobek daging mangsanya.

(Tifani)