Sukses

Trump Tegaskan Hubungan Baik dengan Netanyahu, Kritik Pernyataan Kamala Harris atas Perang Gaza

Netanyahu bertemu Trump setelah dirinya lebih dulu bertatap muka dengan Biden dan Harris.

Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump memuji hubungan dekatnya dengan Benjamin Netanyahu saat dia menjamu perdana menteri Israel itu pada hari Jumat (26/7/2024).

Netanyahu bertemu Trump, calon presiden dari Partai Republik dalam Pilpres AS 2024, sehari setelah dia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan wakilnya yang juga calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Trump menyambut Netanyahu dan istrinya, Sara, di Mar-a-Lago, resornya di Florida. Dalam kesempatan itu, dia mengkritik Harris, yang telah menyuarakan kekhawatiran tentang korban jiwa warga sipil Palestina dalam operasi militer Israel yang telah berlangsung selama sembilan bulan di Jalur Gaza.

"Saya pikir pernyataannya tidak sopan," kata Trump seperti dilansir CNA, Sabtu (27/7).

Sementara itu, Netanyahu mengatakan dia berharap perjalanannya ke AS akan menghasilkan kesepakatan gencatan senjata yang lebih cepat.

"Saya harap begitu. Namun, saya pikir waktu yang akan menjawabnya," ujar Netanyahu kepada wartawan.

Dia mengatakan akan mengirim tim untuk berunding di Roma.

Netanyahu telah membuat Trump marah ketika dia memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya dalam Pilpres AS 2020.

Trump baru-baru ini mengkritik Netanyahu atas kegagalan keamanan Israel yang memungkinkan Hamas melakukan serangan pada 7 Oktober terhadap Israel selatan, yang memicu perang saat ini.

Bagaimanapun, Trump menepis segala dugaan ketegangan dengan Netanyahu.

"Kami memiliki hubungan yang sangat baik," katanya, seraya mencatat perubahan kebijakan selama masa jabatannya sebagai presiden termasuk memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem dan menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran.

2 dari 2 halaman

Desakan Harris untuk Netanyahu

Harris telah mendesak Netanyahu untuk mencapai gencatan senjata, di mana dia menekankan penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza.

"Saya telah menjelaskan kekhawatiran serius saya tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana," kata Harris. "Saya tidak akan diam saja."

"Israel memiliki hak untuk membela diri. Dan bagaimana dia melakukannya penting."

Dalam pernyataan menantang di hadapan Kongres AS pada hari Rabu (24/7), Netanyahu membela militer Israel dan menepis kritik atas operasi militer yang telah menghancurkan Jalur Gaza dan menewaskan lebih dari 39.000 orang.

Puluhan politikus Demokrat memboikot pidato Netanyahu, menyuarakan kekecewaan atas kematian warga sipil di Jalur Gaza, kehancuran infrastrukturnya, dan pengungsian besar-besaran penduduknya.

Dalam pidatonya pada hari Rabu, Netanyahu memuji dukungan Biden untuk Israel. Tidak hanya itu, dia juga menyinggung catatan Trump yang pro-Israel selama menjabat sebagai presiden.

Netanyahu memuji keputusan Trump untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem dan dia mengutip Perjanjian Abraham, perjanjian penting yang ditengahi AS yang ditandatangani selama masa jabatan Trump di Gedung Putih yang menormalisasi hubungan bilateral antara Israel dan Bahrain serta Uni Emirat Arab.

Menurut penghitungan Israel, Hamas dan sekutunya menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 orang dalam serangan 7 Oktober. Sekitar 115 sandera masih ditahan, di mana Israel yakin satu dari tiga orang tewas.