Sukses

Korea Utara Serukan Pembangunan Surga Rakyat di Peringatan Perang Korea, Apa Maksudnya?

Pemimpin Korea Utara tersebut juga memuji dukungan China selama perang dan mengatakan "persahabatan yang terjalin sebagai ikatan kekerabatan akan terus berlanjut dengan kuat".

Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan pembangunan People's Paradise atau surga rakyat, saat Pyongyang memperingati ulang tahun berakhirnya Perang Korea pada hari Sabtu (27/7/2024).

Perang Korea yang berlangsung selama tiga tahun berakhir 71 tahun lalu pada tanggal 27 Juli 1953 dengan gencatan senjata yang tidak pernah digantikan oleh perjanjian damai.

Pyongyang menganggap konflik tersebut sebagai kemenangan, dan peringatan tersebut merupakan hari libur umum.

Kim Jong Un mengatakan pada hari Jumat (6/7) bahwa merupakan "misi dan tugas suci generasi kita" untuk "mempertahankan ideologi dan sistem sosial kita dengan andal" dan "membangun surga rakyat", menurut Kantor Berita Pusat Korea milik Pyongyang seperti dikutip dari AFP , Sabtu (28/7/2024).

Pemimpin Korea Utara tersebut juga memuji dukungan China selama perang dan mengatakan "persahabatan yang terjalin sebagai ikatan kekerabatan akan terus berlanjut dengan kuat".

Kim Jong Un mengunjungi tugu peringatan untuk menghormati para veteran perang, termasuk Menara Persahabatan yang mengenang para prajurit Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok yang bertempur bersama pasukan Korea Utara, kata KCNA.

Media pemerintah Pyongyang juga mengatakan bahwa pemuda Korea Utara merayakan ulang tahun tersebut, bersumpah untuk "mewarisi jiwa generasi perang yang menang".

Laporan The Straits Times menyebut pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan bahwa membangun “surga bagi rakyat”, berdasarkan ideologi yang dipertahankan oleh generasi pemenang sebelumnya dengan darah mereka, merupakan misi suci generasi saat ini, saat negara tersebut memperingati ulang tahun Perang Korea pada tanggal 27 Juli.

2 dari 2 halaman

Surga Bagi Rakyat Menurut Kim Jong Un

Dalam pemberitaan The Straits Times, disebutkan bahwa Korea Utara menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan AS dan China pada tanggal 27 Juli 1953, yang mengakhiri pertempuran dalam perang tiga tahun. Para jenderal AS menandatangani perjanjian yang mewakili pasukan PBB yang mendukung Korea Selatan.

“Kamerad Kim Jong Un mengatakan bahwa melindungi ideologi dan sistem yang dipertahankan oleh generasi pemenang perang sebelumnya dengan darah adalah misi dan tugas suci generasi kita... dan membangun surga bagi rakyat,” kata KCNA.

Korea Utara menyebut 27 Juli sebagai Victory Day atau Hari Kemenangan, meskipun gencatan senjata tersebut membuat perbatasan yang membagi semenanjung Korea secara merata dan memulihkan keseimbangan setelah kedua belah pihak membuat kemajuan besar selama perang.

Korea Selatan tidak memperingati hari tersebut dengan peristiwa besar apa pun.