Sukses

Barack Obama dan Michelle Dukung Kamala Harris Maju Pilpres 2024: Ini Akan Jadi Peristiwa Bersejarah

Mantan Presiden Barack Obama dan mantan Ibu Negara Michelle Obama secara resmi mendukung Kamala Harris dalam pencalonannya sebagai Presiden Amerika Serikat. Dukungan ini menjadi sinyal kuat dari dua tokoh Demokrat paling berpengaruh di negara tersebut.

Liputan6.com, Washington D.C - Mantan Presiden Barack Obama dan mantan Ibu Negara Michelle Obama telah secara resmi menyatakan dukungan mereka untuk Kamala Harris, yang mencalonkan diri kembali untuk jabatan di Gedung Putih. Dukungan ini diumumkan pada Jumat (26/7) pagi melalui sebuah video yang menunjukkan Harris menerima panggilan telepon bersama dari pasangan Obama.

Laporan VOA Indonesia yang dikutip Minggu (28/7/2024) menyebut dukungan dari Barack dan Michelle Obama sudah diperkirakan sebelumnya, namun tetap memiliki arti penting karena datang dari dua anggota Partai Demokrat yang paling populer di Amerika Serikat.

Dukungan ini diberikan di tengah upaya Harris untuk membangun momentum sebagai calon presiden dari Partai Demokrat setelah keputusan Presiden Joe Biden untuk tidak mencalonkan diri kembali dan memilih mendukung tangan kanannya dalam menghadapi calon Partai Republik dan mantan Presiden Donald Trump.

Dalam video tersebut, mantan Presiden AS Obama menyampaikan dukungannya dengan mengatakan, "Kami menelepon untuk mengatakan bahwa Michelle dan saya sangat bangga mendukung Anda dan melakukan apa pun yang kami bisa untuk membawa Anda melewati pemilu ini dan masuk ke Ruang Oval," kata mantan presiden tersebut kepada Harris.

Michelle Obama menambahkan, "Saya tidak bisa menelepon tanpa mengatakan kepada teman saya, Kamala, saya bangga kepadamu. Ini akan menjadi (peristiwa) bersejarah".

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ucapan Terima Kasih Kamala Harris Atas Dukungan Barack Obama dan Michelle

Harris, yang telah mengenal keluarga Obama sejak sebelum Obama terpilih menjadi presiden pada 2008, mengucapkan terima kasih atas persahabatan mereka dan menyatakan harapannya "sampai di sana, dalam perjalanan" bersama mereka dalam tiga bulan sebelum Hari Pemilu pada 5 November. 

"Kita akan bersenang-senang, ya? kata Harris.

Keluarga Obama mungkin adalah tokoh besar partai terakhir yang mendukung Harris secara resmi – sebuah cerminan dari keinginan mantan presiden tersebut untuk tetap, setidaknya secara terbuka, menjadi tetua partai yang mampu mengatasi persaingan.

Adapun keluarga Obama tetap menjadi penggalangan dana yang luar biasa dan menjadi pengganti populer di acara kampanye besar bagi kandidat Partai Demokrat.

3 dari 4 halaman

Survei: Kamala Harris Dapat Dukungan Publik dari Mayoritas Delegasi Partai Demokrat

Menurut survei oleh kantor berita Associated Press, Harris telah mendapatkan dukungan publik dari mayoritas delegasi Konvensi Nasional Partai Demokrat, yang akan dimulai pada 19 Agustus di Chicago.

Komite Nasional Partai Demokrat memperkirakan akan mengadakan pemungutan suara pencalonan secara virtual pada 7 Agustus. Perhelatan itu akan meresmikan Harris dan calon wakil presiden – yang belum diumumkan namanya – sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden resmi yang diusung Partai Demokrat.

Adapun keluarga Obama bersikap berhati-hati saat Harris berhasil meraih komitmen delegasi, berhasil menjangkau konstituen inti Partai Demokrat, dan mengumpulkan lebih dari $120 juta. Kehati-hatian yang muncul ke publik itu menelusuri cara mantan presiden tersebut menangani minggu-minggu antara kegagalan debat Biden melawan Trump dan keputusan akhir presiden untuk mengakhiri kampanyenya. Obama memang hadir dalam manuver partai, yang dilakukannya secara diam-diam.

Dalam pernyataan awal Barack Obama pasca-pengumuman Joe Biden tidak menyebut Harris secara spesifik. Sebaliknya, ia berbicara secara umum mengenai calon pengganti Biden.

"Saya memiliki keyakinan luar biasa bahwa para pemimpin partai kita akan mampu menciptakan sebuah proses untuk menghasilkan calon yang luar biasa," tulis mantan presiden tersebut. 

4 dari 4 halaman

Alasan Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengambil keputusan mengejutkan untuk keluar dari persaingan dari Pilpres AS 2024. Dia memilih untuk tidak mengabarkannya secara langsung melainkan secara online.

Tiga hari kemudian, tepatnya pada Rabu (24/7/2024) dia menjelaskan alasannya mundur dalam pidato di Oval Office.

Pidatonya kadang-kadang penuh harapan, terkadang tegas, kadang-kadang sedih. Biden berbicara mengenai masa lima dekade dia mengabdi di pemerintahan, menggembar-gemborkan catatan pencapaian domestik dan politiknya, namun kemudian menyerukan pemimpin baru yang energik untuk menghadapi berbagai tantangan mendatang.

Seperti dilansir VOA Indonesia, Sabtu (27/7), Biden mengatakan, "Tak ada – tak ada – yang dapat menghalangi jalan untuk menyelamatkan demokrasi kita. Ini mencakup ambisi pribadi. Jadi, saya memutuskan cara terbaik untuk maju adalah dengan meneruskannya ke generasi baru. Ini adalah cara terbaik untuk menyatukan bangsa kita. Anda tahu, ada masa dan tempat bagi pengalaman bertahun-tahun dalam kehidupan publik. Juga ada waktu dan tempat untuk suara-suara baru. Suara-suara segar. Ya, suara-suara yang lebih muda. Dan waktu serta tempatnya adalah sekarang."

Biden juga berterima kasih kepada Wakil Presiden Kamala Harris. Dia menyebut Harris sebagai seseorang yang berpengalaman, tangguh, dan kapabel. Namun, Biden menambahkan, "Pilihannya terserah Anda."

Selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.