Liputan6.com, Taipei - Sebuah museum di Shanghai, China, telah mengadakan pameran khusus tentang kucing Mesir kuno.
Pengunjung yang hadir pun turut mengajak kucing peliharaan kesayangan mereka dalam acara yang dibuka pada Sabtu (28/7/2024) itu. Tiket pameran yang dijual habis hanya dalam beberapa hari, dan hanya ada 200 tiket yang dijual untuk acara yang dibuka selama 10 hari itu.
Baca Juga
Dilansir Taipei Times, Senin (29/7), salah satu pecinta kucing juga membawa peliharaan kesayangannya yang ia beri nama Trump, karena dinilai mirip dengan mantan presiden AS Donald Trump. Hewan berbulu itu juga tampil nyentrik dengan berpakaian seperti kaisar Tiongkok.
Advertisement
"Saya tidak bisa membayangkan hidup saya sekarang tanpa kucing," kata sang pemilik, Amy.
"Jadi saya benar-benar bisa merasakan hal yang sama mengapa orang Mesir, mereka menghargai kucing pada tingkat seperti itu," lanjutnya.
Adapun jumlah hewan peliharaan di China telah melonjak, mencapai lebih dari 120 juta tahun lalu, dan kucing adalah hewan yang paling populer.
Tren ini sebagian besar didorong oleh generasi muda. Banyak dari mereka yang menganggap "anak-anak berbulu" sebagai pengganti yang lebih murah untuk anak-anak manusia.
Museum Shanghai pun memanfaatkan minat tersebut, di mana acara tersebut dikatakan sebagai acara pertama di China yang memiliki tema tersebut.
Â
Mengantre sebelum Masuk Pameran
Para "anak bulu" yang hadir dalam acara tersebut harus mengantre sebelum masuk, di mana catatan vaksinasi dan asuransi mereka diperiksa.
Claire, yang telah mendandani dirinya dan anjing German Rex Tiedan-nya dengan kostum Mesir yang serasi, mengatakan pameran itu menunjukkan bahwa "kucing selalu menjadi sahabat manusia."
"Sekarang kaum muda berada di bawah tekanan besar, kucing membantu kita meringankan banyak tekanan mental ... mungkin sama seperti di zaman kuno," katanya.
Kucing dianggap suci di Mesir kuno, dan dikaitkan khususnya dengan Bast, dewi kesuburan, kelahiran, dan perlindungan.
"Di dunia modern, kucing adalah simbol kelucuan, yang sangat berbeda dari" Mesir kuno, kata seorang wanita muda bernama Feifei, sambil kucing berbulu putih yang diberi nama Sticky Rice.
"Ada banyak nenek moyang kucing di sini, saya ingin membawa (Sticky Rice) untuk melihatnya," kata Feifei.
Banyak kucing yang hadir dalam pameran itu memiliki akun media sosial mereka sendiri, dan satu atau dua kucing tampak memiliki tim kecil yang membantu membuat konten.
Advertisement