Sukses

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran, Iran Bersumpah Bakal Balas Dendam

Sayap bersenjata Hamas mengatakan kematian Ismail Haniyeh, yang secara luas dipandang sebagai pemimpin kelompok itu secara keseluruhan, akan "membawa pertempuran ke dimensi baru" dan memiliki dampak besar.

Liputan6.com, Teheran - Iran mengancam akan memberikan "hukuman keras" bagi Israel, yang menurutnya bertanggung jawab atas pembunuhan pemimpin Hamas pada hari Rabu (31/7/2024). Demikian mengutip laporan BBC, Kamis (1/8).

Sejauh ini pihak Israel belum berkomentar langsung mengenai serangan yang menewaskan Ismail Haniyeh di Teheran pada hari Rabu (31/7) dini hari.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya telah memberikan "pukulan telak" kepada musuh-musuhnya dalam beberapa hari terakhir, termasuk pembunuhan seorang komandan senior Hizbullah di Lebanon beberapa jam sebelum serangan Teheran. Ia memperingatkan warga Israel bahwa "hari-hari yang penuh tantangan akan datang", karena kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah meningkat.

"Sejak serangan di Beirut, ada ancaman dari segala arah," kata PM Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Kami siap menghadapi skenario apa pun dan kami akan bersatu dan bertekad melawan ancaman apa pun."

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan terhadap "eskalasi permusuhan yang berbahaya" di wilayah tersebut. Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada Rabu (31/7 malam waktu setempat untuk membahas situasi tersebut.

Sayap bersenjata Hamas mengatakan kematian Ismail Haniyeh, yang secara luas dipandang sebagai pemimpin kelompok itu secara keseluruhan, akan "membawa pertempuran ke dimensi baru" dan memiliki dampak besar.

Kelompok itu menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang. Sejak serangan itu, Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peran Penting Ismail Haniyeh dalam Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza

Ismail Haniyeh, yang memainkan peran penting dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza, terbunuh beberapa jam setelah menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, di Teheran.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada BBC bahwa pembunuhan itu terjadi di gedung yang sama tempat Haniyeh tinggal selama kunjungan sebelumnya ke Iran.

Tiga pemimpin Hamas dan sejumlah penjaga bersamanya di gedung yang sama, kata mereka.

Khalil Al-Hayya, seorang pejabat senior Hamas, mengatakan pada konferensi pers bahwa sebuah rudal menghantam Haniyeh "secara langsung", mengutip para saksi yang bersamanya.

Para pemimpin kelompok itu berada dalam "kondisi syok", kata pejabat tinggi Hamas kepada BBC.

 

 

3 dari 4 halaman

Israel Sebelumnya Bunuh Petinggi Hizbullah Fuad Shukr di Beirut

Beberapa jam sebelum Haniyeh menjadi sasaran, Israel mengatakan telah membunuh petinggi Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.

Israel yakin ia bertanggung jawab atas serangan roket yang menewaskan 12 orang di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada hari Sabtu. Hizbullah membantah terlibat.

Hizbullah, kelompok yang didukung Iran itu mengonfirmasi bahwa jasad Shukr ditemukan di antara puing-puing bangunan tempat tinggal yang diserang. Empat orang lainnya, termasuk dua anak-anak, tewas.

Respons dari Hizbullah hampir pasti akan terjadi. Di masa lalu, kelompok yang dipersenjatai lengkap dan didukung Iran itu telah menanggapi pembunuhan para anggota senior dengan menembakkan rentetan roket ke Israel.

Adapun AS telah memperbarui panduan perjalanan bagi warga negaranya, dengan menyarankan mereka untuk tidak bepergian ke Lebanon karena "meningkatnya ketegangan", dan menteri luar negeri Inggris telah mendesak warga negaranya untuk meninggalkan negara itu.

Beberapa maskapai penerbangan juga telah membatalkan penerbangan ke Beirut, sementara United, Delta, dan British Airways diperkirakan akan mengumumkan bahwa mereka menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv.

4 dari 4 halaman

Profil Ismail Haniyeh Pemimpin Politik Hamas yang Tewas di Iran

Politikus veteran Hamas Moussa Abu Marzouk mengatakan bahwa "pembunuhan" Haniyeh adalah "tindakan pengecut yang tidak akan berlalu begitu saja tanpa ada tanggapan."

Sementara itu, pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa pembunuhan Haniyeh di Iran merupakan eskalasi serius yang tidak akan mencapai tujuannya.

Apakah Israel dalang pembunuhan Ismail Haniyeh?

Siapa Ismail Haniyeh yang Jadi Target Serangan?Dalam profil Ismail Haniyeh dari Haaretz, disebutkan bahwa ia sejatinya tinggal di Qatardan pertama kali terpilih sebagai kepala politik organisasi tersebut pada tahun 2017. Ia terpilih untuk masa jabatan empat tahun berikutnya pada bulan Agustus 2021. Pada bulan April, Israel membunuh tiga putranya di Kota Gaza saat mereka, menurut IDF, sedang dalam perjalanan untuk melakukan kegiatan teroris.

Sebagai pemimpin politik organisasi tersebut, peran penting Haniyeh terutama bersifat simbolis dalam faksi Palestina. Kekuasaan yang sebenarnya, menurut para analis, masih berada di tangan para pemimpin militer organisasi yang bermarkas di Gaza, Yahya Sinwar dan Mohammed Deif.

Selengkapnya klik di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.