Sukses

2 Agustus 2014: Ledakan Mematikan di Pabrik Kunshan China Tewaskan 146 Orang

Gambar yang diunggah daring menunjukkan orang-orang dengan luka bakar duduk di tanah di luar kompleks pabrik di Kunshan China Timur. Seorang dokter mengatakan: "Selama 20 tahun bekerja, saya belum pernah melihat begitu banyak pasien dengan luka bakar lebih dari 80% di tubuh mereka."

Liputan6.com, Jiangsu - Sejarah mencatat bahwa pada hari ini 10 tahun yang lalu terjadi ledakan mematikan di sebuah pabrik di China timur dan telah menewaskan sedikitnya 68 orang, menurut media pemerintah China seperti dikutip dari BBC.

Hampir 200 orang terluka dalam ledakan di Kunshan, sebuah kota di provinsi timur Jiangsu, kata kantor berita resmi China Xinhua.

Gambar yang diunggah daring menunjukkan orang-orang dengan luka bakar duduk di tanah di luar kompleks pabrik yang mengeluarkan asap hitam pada 2 Agustus 2014.

Xinhua mengatakan lima karyawan perusahaan telah ditahan.

Pabrik itu milik perusahaan Kunshan Zhongrong Metal Products.

Perusahaan itu memproduksi suku cadang mobil dan mempekerjakan sekitar 450 pekerja. Kliennya termasuk raksasa AS General Motors, media CCTV melaporkan.

Laporan media pemerintah mengatakan bahwa ledakan itu terjadi di dalam bengkel pemolesan hub roda dan bahwa 264 pekerja berada di lokasi pada saat ledakan.

Xinhua melaporkan 44 orang tewas seketika dan jumlah korban luka mencapai 187 orang.

Laporan awal menunjukkan ledakan, yang terdengar beberapa kilometer jauhnya, terjadi saat api menyala di ruangan yang penuh debu.

Kaca pecah hingga 500 meter jauhnya.

Kunshan berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Shanghai, tempat beberapa korban luka dibawa untuk dirawat. Yang lainnya dibawa ke Suzhou.

Seorang dokter di akun mikroblog Weibo CCTV mengatakan: "Selama 20 tahun bekerja, saya belum pernah melihat begitu banyak pasien dengan luka bakar lebih dari 80% di tubuh mereka."

Kecelakaan industri relatif umum terjadi di Tiongkok, kata John Sudworth dari BBC di Shanghai, meskipun angka-angka menunjukkan keselamatan di beberapa industri telah membaik dalam beberapa tahun terakhir.

Sekitar 119 orang tewas dalam kebakaran di pabrik unggas di Provinsi Jilin utara pada Juni 2013.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jumlah Korban Tewas Meningkat Jadi 146

Belakangan diketahui jumlah korban tewas akibat ledakan pabrik pada 2 Agustus 2014 di Tiongkok telah meningkat menjadi 146 dari 68, selang beberapa bulan sejak insiden. Puluhan pejabat akan dihukum atas kasus tersebut, media pemerintah melaporkan pada Selasa 30 Desember 2014. Demikian mengutip AFP.

Guan Aiguo, sekretaris Partai Komunis untuk Kota Kunshan tempat ledakan itu terjadi, dan wali kota Lu Jun keduanya diberhentikan dari jabatan mereka, kata kantor berita resmi Xinhua.

Ledakan pada tanggal 2 Agustus itu disebabkan oleh penyalaan debu logam di bengkel pemolesan hub roda di Kunshan di provinsi timur Jiangsu. Ledakan itu menghancurkan sebagian pabrik.

Lebih dari 70 orang awalnya tewas dalam ledakan itu dengan 185 orang lainnya terluka, tetapi puluhan orang kemudian meninggal karena luka-luka mereka, kata Xinhua.

Wakil gubernur Jiangsu, wali kota kota Suzhou yang merupakan bagian dari Kunshan, dan direktur biro keselamatan provinsi secara resmi ditegur, kata Xinhua.

Sebanyak 35 pejabat dihukum berdasarkan aturan internal Partai Komunis dan 18 tersangka tambahan menghadapi tuntutan pidana, imbuh laporan Xinhua.

Pada saat ledakan, Kunshan, yang dikenal sebagai pusat investasi Taiwan di Tiongkok, tidak dapat menangani jumlah korban luka dan banyak yang dikirim ke rumah sakit di daerah sekitarnya termasuk Shanghai.

Tiongkok memiliki catatan keselamatan industri yang suram. Beberapa pemilik pabrik menghindari peraturan untuk menghemat uang dan membayar pejabat korup agar tidak peduli. Kecelakaan kerja dari semua jenis menewaskan hampir 70.000 orang di Tiongkok pada 2013 lalu, menurut angka dari Biro Statistik Nasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini