Deretan Hewan di Palung Mariana, Hidup di Kedalaman Ribuan Meter

3. Telescope Octopus

Dumbo bukanlah satu-satunya gurita yang hidup di Palung mariana, Telescope octopus dapat ditemukan di kedalaman 1.981 meter. Tak seperti gurita lain, gurita teleskop berenang secara vertikal dari atas ke bawah dan sebaliknya.

Cara spesies ini berenang agar predator sulit untuk menangkap dirinya. Tubuh gurita teleskop yang nyaris transparan juga mempermudahnya untuk bersembunyi.

4. Frilled Shark

Frilled shark atau hiu berjumbai menjadi hewan yang hidup di Palung Mariana selanjutnya. Jumbai spesies ini berfungsi sebagai insang, setidaknya ada enam sampai tuju pasang insang.

Tak seperti hiu lain yang hanya memiliki lima insang. Uniknya, frilled shark ternyata sudah ada sejak 80 juta tahun yang lalu.

Mereka dapat tumbuh hingga 1,8 meter dan memiliki 20 baris gigi yang tajam seperti gergaji.

5. Benthocodon

Benthocodon adalah spesies ubur-ubur yang suka tinggal di kedalaman 762 meter atau di sekitar dasar laut. Uniknya, ubur-ubur yang satu ini memiliki tubuh yang mini, yaitu dengan diameter 2 hingga 3 sentimeter.

Tubuhnya transparan sehingga kamu bisa melihat organ dalamnya dengan jelas. Untuk menjelajahi lautan, benthocodon dibantu oleh 1.500 tentakel yang dimilikinya.

6. Seadevil Anglerfish

Seadevil anglerfish adalah hewan Palung Mariana yang sangat ikonik. Spesies ini memiliki gigi yang sangat tajam dengan ciri khas mencuat keluar.

Karakteristik fisik yang paling khas dari ikan ini adalah mereka memiliki lampu yang menggantung di kepalanya. Lampu tersebut berguna untuk menarik perhatian mangsanya.

Ketika ada makhluk yang mendekat, mereka akan langsung melahap dengan mulutnya yang besar.

7. Ikan Transparan

Barreleye fish atau ikan kepala transparan memiliki kepala yang benar-benar transparan. Bukan hanya itu, kepala ikan ini juga memancarkan cahaya yang membantunya melihat di dalam palung yang gelap gulita.

Walaupun tampak cukup pasif, barreleye fish sangat kuat. membran yang menyelimuti kepalanya mampu melindungi ikan ini dari sengatan ubur-ubur ketika mereka berburu.

Sayangnya, penelitian mengenai ikan ini masih terbatas karena habitatnya yang sulit dijangkau.

(Tifani)