Sukses

Korea Utara Tepis Tawaran Bantuan Korea Selatan Terkait Bencana Banjir

Kim Jong Un menghardik media Korea Selatan, menuduh mereka melancarkan kampanye kotor melalui bencana banjir.

Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut media "sampah" Korea Selatan mencoreng citra Korea Utara dengan membesar-besarkan jumlah korban tewas akibat banjir baru-baru ini yang melanda wilayah barat laut negara itu.

Kim Jong Un menyampaikan komentar tersebut pada hari Jumat (2/7/2024) saat berkunjung ke unit helikopter angkatan udara, di mana dia memuji pasukan tersebut karena membantu menyelamatkan orang-orang dari banjir. Demikian dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada hari Sabtu (3/8), seperti dilansir kantor berita AP, Minggu (4/8).

Selama kunjungan tersebut, Kim Jong Un membantah klaim media Korea Selatan bahwa 1.000 hingga 1.500 warga Korea Utara akan meninggal akibat banjir dan bahwa beberapa helikopter mungkin telah jatuh selama tanggap darurat. Dia menggambarkan laporan tersebut sebagai "kampanye kotor yang kejam" oleh Korea Selatan.

Kim Jong Un telah melabeli Korea Selatan sebagai musuh yang tidak dapat diubah dan menekankan bahwa Korea Utara tidak akan pernah mengorbankan pertahanan nasionalnya untuk meningkatkan pemulihan bencana atau standar hidup masyarakat — mengisyaratkan bahwa Pyongyang menolak tawaran bantuan Seoul.

Pemerintah Korea Selatan pada hari Kamis (1/8) menawarkan untuk mengirim pasokan bantuan guna mengatasi "tantangan kemanusiaan" yang dihadapi penduduk Korea Utara di daerah yang terkena banjir di dekat perbatasan negara itu dengan China.

Permusuhan antara kedua Korea mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir karena ambisi nuklir Korea Utara yang terus meningkat dan perluasan latihan militer gabungan Korea Selatan dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang untuk melawan ancaman Korea Utara.

Korea Utara juga menolak tawaran bantuan Korea Selatan saat memerangi wabah COVID-19 pada tahun 2022.

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Korban

Laporan media pemerintah Korea Utara mengatakan hujan lebat baru-baru ini menyebabkan 4.100 rumah, 7.410 hektare lahan pertanian, dan banyak bangunan umum, bangunan, jalan, serta rel kereta api terendam banjir di Kota Sinuiju dan Kota Uiju.

Namun, mereka belum memberikan informasi tentang kematian.

Selama kunjungannya ke unit helikopter, Kim Jog Un menuturkan bahwa merupakan suatu keajaiban tidak ada korban yang dilaporkan di daerah Sinuiju. Dia memuji personel angkatan udara karena berhasil melakukan misi penyelamatan.

Kim Jong Un juga mengatakan bahwa satu helikopter melakukan pendaratan darurat selama misi penyelamatan, namun semua pilot selamat.