Sukses

Bagaimana Cara Astronaut Mendapatkan Air Minum Selama Tinggal di Ruang Angkasa?

Demi mendapatkan pasokan air, ada satu sistem yang digunakan oleh pihak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Liputan6.com, Washington D.C - Mengangkut apa pun ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional itu mahal. Misalnya, mengirim satu galon air menghabiskan biaya USD 83.000.

Sekarang Anda bisa mulai berhitung. Masing-masing dari empat astronaut di ISS membutuhkan 12 galon air per hari untuk minum dan keperluan lainnya.

Tangki H20 tidak dapat terus-menerus dikirim ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional, jadi stasiun tersebut memiliki sistem air yang rumit untuk kebutuhan sehari-hari. Dimana, airnya didaur ulang, dikutip dari laman Mentalfloss, Rabu (7/8/2024).

Itu membuat astronaut minum air daur ulang dari aktivitas sehari-hari. Stasiun tersebut juga menyimpan sekitar 530 galon air sebagai cadangan jika terjadi keadaan darurat.

"Rasanya seperti air minum kemasan," kata Layne Carter, yang mengelola sistem air ISS dari Marshall Flight Center di Alabama, kepada Bloomberg Businessweek.

Namun, tidak semua astronaut ISS minum air yang didaur ulang. ISS dibagi menjadi dua bagian, satu dikelola oleh Rusia, dan satu dikelola oleh Amerika Serikat, dan mereka memiliki dua sistem air yang berbeda.

Sistem AS mengumpulkan kondensat urin untuk menghasilkan sekitar 3,6 galon air minum per hari.

Namun, astronaut Rusia minum air yang diolah hanya dari limpasan pancuran dan kondensat, tidak termasuk urin (menghasilkan sedikit kurang dari 3,6 galon).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ambil Urin dari Rusia ISS

Kadang-kadang, astronaut NASA akan pergi ke sisi Rusia ISS dan mengambil persediaan urin Rusia untuk diproses sendiri. Tidak perlu membuang persediaan air yang potensial.

Selain itu, kedua sisi ISS mendisinfeksi air mereka dengan dua cara yang berbeda. Sejak 1981, NASA telah menggunakan yodium untuk mendisinfeksi air, suatu proses yang mengharuskan air disaring karena terlalu banyak yodium dapat menyebabkan masalah tiroid.

Rusia telah menggunakan perak untuk mendisinfeksi airnya sejak peluncuran stasiun Mir oleh Uni Soviet pada tahun 1986.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.