Sukses

4 Pesawat Jet F-22 Generasi ke-5 AS Perdana Mendarat di Bali Indonesia, Ini Misinya

Empat pesawat tempur F-22 milik Angkatan Udara AS mendarat di Bandara Internasional Bali pada 6 Agustus, menandai kunjungan pertama pesawat generasi kelima AS di Indonesia.

Liputan6.com, Bali - Empat pesawat jet F-22 Raptor, pesawat tempur generasi kelima milik Angkatan Udara Amerika Serikat, telah mendarat di Bandara Internasional Bali pada tanggal 6 Agustus 2023. Ini merupakan kunjungan pertama pesawat F-22 tersebut ke Indonesia, menandai tonggak baru dalam kerja sama pertahanan kedua negara.

Melansir keterangan tertulis dari Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (7/8/2024), pesawat-pesawat tersebut berasal dari Skuadron Tempur Ekspedisi ke-27, Pangkalan Gabungan Langley-Eustis, Virginia. Kedatangan mereka di Bali merupakan bagian dari latihan bersama yang telah direncanakan sebelumnya dan disetujui oleh pemerintah Indonesia.

Kunjungan ini memungkinkan pilot dan tim pemeliharaan pesawat jet F-22 untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang operasi wilayah udara Indonesia dan menguji kemampuan pengisian bahan bakar cepat (rapid “hot pit” refueling).

Sehari sebelum kedatangan F-22, satu pesawat C-130 dari Garda Nasional Udara Amerika Serikat telah mendarat di Bali untuk mempersiapkan operasi pengisian bahan bakar cepat untuk pesawat F-22.

Kunjungan ini terjadi setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang bersejarah pada bulan November 2023. Perjanjian ini membuka jalan bagi peluang pelatihan yang lebih luas, pertukaran pendidikan yang ditingkatkan, dan peningkatan kesadaran domain maritim antara kedua negara.

Adapun Angkatan Udara Amerika Serikat secara rutin melakukan pelatihan dan kegiatan bersama dengan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan operasional dan memastikan kawasan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka. Kunjungan F-22 ini menjadi bukti nyata komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan pertahanan dan menjaga keamanan regional.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Misi Pegasus 2024: Prancis Bawa Pesawat A-400 M, Rafale dan MRTT ke Indonesia

Sebelumnya, tiga pesawat jet tempur Rafale, dua tanker A330 MRTT Phénix dan satu A400M Atlas tiba di Indonesia pada Minggu 11 September 2022, usai melaksanakan latihan multinasional "Pitch Black" di Australia.

Keenam pesawat tersebut singgah di dua negara Kawasan Asia Tenggara, yakni Indonesia dan Singapura dalam rangka melaksanakan "Misi Pegasus 2022". Misi tersebut bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara Indonesia-Prancis, untuk melakukan diplomasi udara, berinteraksi, dan melakukan kerja sama operasional dengan Angkatan udara setempat. Diketahui misi ini merupakan misi yang diselenggarakan setelah Heifara 2021 dan Pegase 2018.

Indonesia telah menjadi partner strategis Prancis sejak 2011, dan adanya kesepakatan atas kontrak Rafale serta A400M merupakan salah satu interaksi antara Prancis dan Indonesia. Selain itu, diketahui perjanjian kerja sama pertahanan bilateral telah ditandatangani pada 28 Juni 2021.

Pada November 2021 lalu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga memesan 2 pesawat Airbus A400M dalam konfigurasi multirole tanker dan transport. Pemesanan dalam kesepakatan tersebut mencakup juga paket dukungan pemeliharaan dan pelatihan yang lengkap dan ditandatangani untuk mengakuisisi empat pesawat A400M tambahan di masa depan.

Angkatan Udara Australia dan TNI-AU memiliki alat militer yang sama seperti Rafale, Caracal, A400M, dan baru-baru ini ada radar GM403 (kontrak ditandatangani pada 17 Mei 2022). Sarana atau alat pendukung pertahanan masing-masing negara tersebut memiliki keunggulannya masing-masing.

Berikut ini ulasan singkat keunggulannya, Liputan6.com rangkum dari informasi yang diperoleh di Halim Perdanakusuma, Senin (12/9/2022):

Selengkapnya klik di sini...

3 dari 4 halaman

Alasan Kapal Prancis Dixmude Berlabuh di Indonesia dalam Perjalanan Arungi Indo-Pasifik

Dua kapal Angkatan Laut (AL) Prancis, LHD Dixmude dan kapal fregat siluman La Fayette, singgah di Pelabuhan Tanjung Priok pada 25-29 Maret 2023, menjadikan Indonesia sebagai salah satu tempat persinggahannya dalam perjalanan mengarungi Indo-Pasifik.

Singgahnya kedua kapal AL Prancis ini merupakan bagian dalam misi pelatihan tahunan Jeanne d’Arc. Misi tersebut merupakan misi pelayaran operasi jangka panjang selama lima bulan mengelilingi dunia, dan memiliki tujuan tertentu.

Dalam misi yang berlangsung selama 155 hari sejak Februari hingga Juli 2023 ini, Indonesia menjadi tujuan keempat dalam perjalanannya. Kapal itu berangkat pada 8 Februari 2023 dari Toulon (Prancis), kemudian berlanjut ke Djibouti (Afrika Timur),  Kochi (India), Singapura (Singapura), Jakarta (Indonesia), Townsville (Australia), Noumea (Kaledonia Baru), Fiji (Republik Fiji), Tonga (Tonga), Papeete (Pulau Tahiti), Acapulco (Meksiko), Pointe-A-Pitre (Guadeloupe) dan berakhir di Fort-de-France (Prancis).

Mengingat hubungan baik yang dimiliki oleh Indonesia dan Prancis, perjalanan kedua kapal AL ini pun singgah di Jakarta.

“Pertama-tama, karena Indonesia adalah mitra dan teman yang hebat. Saat kami berlayar melalui wilayah Indo-Pasifik, tentu saja dan jelas bahwa kami harus berhenti di sini untuk melakukan kunjungan kapal di Jakarta,” ujar Kapten Kapal Emmanuel Mocard, di atas Lhd Dixmude, Selasa (28/3/2023)

Ia juga memaparkan sejumlah kerja sama militer dengan negara mitra yang menjadi singgahannya, termasuk Indonesia.

“Selama kunjungan ini, kami banyak melakukan kerjasama dengan mitra kami di Indonesia. Misalnya, Anda berada di kapal amfibi ini dan kami memiliki 120 orang dari tentara Prancis. Jadi para prajurit ini selama tiga hari melakukan latihan bersama dengan mitra infanteri Indonesia mereka,” katanya lagi.

Ia menambahkan, “pertama-tama mereka melakukan kerjasama di darat, tetapi kemudian juga di laut. Kami akan mulai besok pagi dan menghabiskan sepanjang hari melakukan latihan yang akan saya lihat dengan dua kapal Indonesia.”

Mereka akan mengikuti Latihan Bersama “Garuda Guerrier Joint Exercise” dengan Batalion Infanteri Lintas Udara 328/Kostrad di Cilodong, Jawa Barat.

Sementara itu, jumlah personel yang tergabung dengan latihan lainnya sebanyak 160 orang. 

Selengkapnya klik di sini...

4 dari 4 halaman

Kapal Perang Kanada HMCS Montréal Berlabuh di Surabaya dalam Pelayaran Indo-Pasifik, Perkuat Hubungan Bilateral dengan TNI AL

Selain jet tempur, kapal perang dari negara asing yakni Angkatan Laut Kanada, His Majesty’s Canadian Ship (HMCS) Montréal, berlabuh di Surabaya pada 7 Juli hingga 10 Juli 2023. Kunjungannya merupakan pelayaran Indo-Pasifik dalam Operasi PROJECTION. 

Dilansir dari keterangan tertulis dari Kedutaan Kanada di Indonesia yang dikutip Rabu (12/7/2023), kapal HMCS Montréal telah berlayar kembali pada 10 Juli. Pelayaran di wilayah Indo-Pasifik dalam Operasi PROJECTION ini sebagai bagian dari upaya Kanada untuk memperkuat hubungan pertahanan bilateral dengan TNI Angkatan Laut dan mempromosikan perdamaian serta stabilitas di kawasan.

Sebelumnya, HMCS Montréal disambut di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V di Surabaya, hadir di antaranya Atase Pertahanan Kanada (CDA), Kolonel Stewart Taylor, hadir bersama Kolonel Baedhowi Oktafidia, Wakil Komandan.

Serta hadir pula Kolonel Muhammad Taufik, Kepala Operasi, yang mewakili Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V. 

Kehadiran HMCS Montréal dianggap sebagai langkah penting dalam memperkuat hubungan antara kedua negara.

"Kunjungan HMCS Montréal ke Surabaya adalah contoh lain dari kerja sama angkatan laut Kanada dengan Indonesia yang semakin meluas. Ini adalah bagian penting dari Strategi Indo-Pasifik kami saat memperkuat hubungan kami dengan Indonesia," ujar Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Nadia Burger, seperti tertuang dalam keterangan tertulis resminya. 

Dalam kunjungan tersebut, Komandan Paul Mountford, yang menjabat sebagai Komandan HMCS Montréal, melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Laksamana Muda TNI Maman Firmansyah, Panglima Komando Armada II, dan Laksamana Pertama Dato Rusman, Wakil Gubernur Akademi Angkatan Laut. 

Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas berbagai masalah yang menjadi perhatian bersama. Selain itu, awak kapal juga meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan bakti sosial di Panti Asuhan Laksamana Moeljadi.

Selengkapnya klik di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini