Sukses

Sekjen ASEAN Optimistis Kawasan Asia Tenggara Bisa Maju di Tengah Ketidakpastian Global

Perdamaian, sentralitas dan konektivitas menjadi sejumlah prinsip utama yang harus ditegakkan oleh ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn optimistis negara di kawasan Asia Tenggara bisa melangkah maju di tengah ketidakpastian global, asalkan ASEAN tetap menjadi kawasan yang adaptif.

Hal ini dikemukakannya dalam perayaan ASEAN Day atau hari ulang tahun ASEAN ke-57. Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. 

"Kita bergerak menuju tahun 2025. Dalam menghadapi ketidakpastian yang meningkat dalam lingkungan yang bergejolak. Kita harus memastikan bahwa lingkungan tersebut tetap tangguh, adaptif, proaktif, responsif terhadap peluang kerja, tantangan, dan gangguan yang mungkin menghadang kita," ungkapnya saat membuka perayaan yang diadakan di Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Untuk menjadi kawasan yang tangguh dan adaptif, Kao menekankan tiga hal utama yang harus dilakukan:

Pertama, ASEAN harus terus menegakkan prinsip regionalisme terbuka dan menegakkan sentralitas ASEAN.

"ASEAN harus tetap terbuka terhadap perdagangan dan investasi serta meningkatkan keterlibatannya secara global," lanjutnya.

Kao menegaskan bahwa nilai-nilai perdamaian, stabilitas dan kemakmuran tetap menjadi prioritas utama bagi ASEAN.

Kedua, mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Untuk mencapai ini, kita perlu memanfaatkan ekonomi kawasan, memanfaatkan dinamika dan keragaman populasi muda kita yang paham teknologi," tuturnya.

"Sangat penting bagi kita untuk menerapkan dan mengeksekusi berbagai inisiatif digitalisasi kita secara efektif."

Hal tersebut nantinya akan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas masyarakat di kawasan.

Ketiga, bergerak menuju transisi hijau, yang diyakini Kao dapat berdampak terhadap perkembangan kawasan.

"Hal ini memerlukan implementasi berbagai target dan program di berbagai sektor, terutama transportasi, energi, lingkungan dan industri," katanya menambahkan.

2 dari 3 halaman

Dorong Konektivitas ASEAN

Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith, yang mengatakan bahwa ASEAN memiliki potensi besar untuk terus bertumbuh.

"ASEAN diproyeksikan akan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2030. ASEAN memiliki potensi besar yang menjadikan ASEAN kawasan yang menarik di mana mitra eksternal sangat ingin terlibat," ujarnya melalui video.

Kommasith mengatakan bahwa Laos, yang memegang keketuaan ASEAN tahun ini, turut ikut serta meningkatkan konektivitas dan ketahanan sesuai dengan tujuan jangka panjang ASEAN.

"Ini untuk membangun komunitas ASEAN yang lebih terhubung dan tangguh yang mampu secara efektif memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan saat ini dan yang muncul dalam lanskap geopolitik yang berubah dengan cepat," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Menlu Retno Dorong Perdamaian Kawasan

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang turut hadir dalam acara tersebut menekankan pentingnya perdamaian di kawasan. 

"Kawasan ASEAN telah memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga perdamaian, stabilitas, serta kesejahteraan," tutur dia.

"Oleh karena itu, budaya damai harus selalu menjadi DNA ASEAN."

Menlu Retno menegaskan bahwa ASEAN di usianya yang menginjak 57 tahun, harus tetap menjadi kawasan yang tangguh sekaligus hebat, terutama dalam memperjuangkan masyarakatnya.

"Masyarakat ASEAN harus selalu menjadi pusat kerja ASEAN. Sebagai sebuah komunitas, komitmen untuk memajukan dan melindungi hak asasi manusia adalah keharusan," ujar Menlu Retno.