Sukses

Gempa Jepang Magnitudo 7,1 Tidak Berpotensi Tsunami di Wilayah Indonesia

Gempa bumi Jepang terkini itu juga terpantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Badan cuaca Jepang mengatakan pada Kamis (8/8/2024) gempa bumi berkekuatan awal magnitudo 7,1 mengguncang Jepang barat daya, dan memicu peringatan tsunami untuk Kochi, Miyazaki, dan prefektur lainnya. 

"Gempa pukul 4:43 sore itu terjadi pada kedalaman sekitar 30 kilometer di lepas pantai Miyazaki dan tercatat pada level lower 6 pada skala intensitas seismik Jepang 7 di Kota Nichinan di bagian selatan prefektur tersebut, kata Japan Meteorological Agency (Badan Meteorologi Jepang) seperti dikutip dari Kyodo News.

Gempa bumi Jepang terkini itu juga terpantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia.

"Telah terjadi gempa bumi di Jepang berkekuatan M7,2 yang dimutakhirkan menjadi M7,1 tanggal 8 Agustus 2024 pukul 14:42:58 WIB dengan episenter 31,77° LU; 131,48° BT pada kedalaman 39 km di laut," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono dalam keterangan tertulisnya.

Daryono menyebut "dengan memperhatikan lokasi episenter dan hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang diduga dipicu aktivitas subduksi Nankai Trough dengan mekanisme sesar naik (thrust fault)."

"Gempa berdampak dirasakan paling kuat di Prefektur Miyazaki dengan skala intensitas mencapai VI-VII MMI dan berpotensi menimbulkan kerusakan," jelas Daryono terkait gempa Jepang tersebut.

"Hasil pemodelan tsunami TOAST oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa ini dapat memicu tsunami dengan potensi ancaman WASPADA dangan tinggi kurang dari setengah meter (0,5 meter < ) di sekitar pusat gempa dan Tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia," papar Daryono.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

USGS Deteksi Dua Gempa di Jepang dan Tsunami

Adapun situs Gulf News melaporkan gempa bumi Jepang berkekuatan megnitudo 6,9 yang diikuti oleh gempa susulan bermagnitudo 7,1 melanda pulau selatan Jepang, Kyushu, pada hari Kamis (8/8), menurut United States Geological Survey (USGS) atau Survei Geologi Amerika Serikat.

Tsunami setinggi satu meter diperkirakan akan tiba atau telah tiba di beberapa wilayah pesisir di pulau Kyushu dan Shikoku, demikian dilaporkan outlet berita NHK.

Menurut USGS, gempa Jepang pertama terjadi pada kedalaman 33 kilometer (20 mil) diikuti oleh gempa kedua di dekatnya pada kedalaman 25 kilometer, 

Sebuah pernyataan menyebut pemerintah Jepang membentuk satuan tugas khusus sebagai tanggapan atas gempa tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Jepang Salah Satu Negara dengan Aktivitas Tektonik Paling Aktif di Dunia

Berada di atas empat lempeng tektonik utama di sepanjang tepi barat "Cincin Api" Pasifik, Jepang merupakan salah satu negara dengan aktivitas tektonik paling aktif di dunia.

Negara kepulauan yang dihuni sekitar 125 juta orang ini mengalami sekitar 1.500 guncangan setiap tahun dan menyumbang sekitar 18 persen dari gempa bumi di dunia.

Sebagian besar gempa bersifat ringan, meskipun kerusakan yang ditimbulkannya bervariasi menurut lokasi dan kedalaman di bawah permukaan Bumi tempat gempa terjadi.

Namun, gempa besar pun biasanya hanya menimbulkan sedikit kerusakan berkat teknik konstruksi khusus dan peraturan bangunan yang ketat di negara dengan ekonomi nomor empat dunia tersebut.

Pada Hari Tahun Baru, 1 Januari 2024, sedikitnya 260 orang tewas setelah gempa besar melanda semenanjung tersebut, termasuk 30 kematian yang "berkaitan dengan gempa" serta mereka yang tewas secara langsung dalam bencana tersebut.

Gempa 1 Januari itu dan gempa susulannya merobohkan bangunan, menyebabkan kebakaran, dan melumpuhkan infrastruktur pada saat keluarga-keluarga merayakan tahun baru.

4 dari 4 halaman

Apa yang Harus Dilakukan Saat Gempa?

  • Seseorang harus selalu tetap tenang dan meyakinkan orang lain jika terjadi gempa bumi.
  • Selama gempa berlangsung, seseorang harus selalu mencari tempat teraman - ruang terbuka, jauh dari bangunan.
  • Bagi mereka yang berada di dalam ruangan, sebaiknya berlindung di bawah meja, meja, atau tempat tidur dan menjauhi kaca, jendela.
  • Tetap tenang, jangan terburu-buru keluar gedung karena dapat menyebabkan terinjak-injak.Jika berada di luar ruangan, seseorang harus menjauh dari bangunan dan kabel listrik serta kendaraan yang bergerak harus segera dihentikan.
  • Perlu diingat untuk membebaskan semua hewan peliharaan dan hewan peliharaan sehingga mereka dapat melarikan diri dan seseorang harus berada di tempat terbuka sampai getarannya berhenti.
  • Disarankan juga untuk tidak menggunakan lilin, korek api dan mematikan semua api.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.