Sukses

Fakta-Fakta Hutan Hujan Daintree, Tertua di Dunia

Usia Hutan Hujan Daintree lebih tua puluhan juta tahun dari Hutan Hujan Amazon. Penduduk asli Hutan Hujan Daintree adalah orang-orang Kuku Lalanji telah mendiami Hutan Hujan Daintree sejak ribuan tahun yang lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Hutan Hujan Daintree merupakan salah satu hutan hujan tertua di dunia yang diyakini telah ada sejak 180 juta tahun yang lalu. Hutan yang terletak di pantai timur laut Queensland, Australia ini telah melewati zaman dinosaurus dan zaman es terakhir.

Usia Hutan Hujan Daintree lebih tua puluhan juta tahun dari Hutan Hujan Amazon. Penduduk asli Hutan Hujan Daintree adalah orang-orang Kuku Lalanji telah mendiami Hutan Hujan Daintree sejak ribuan tahun yang lalu.

Melansir laman resmi Australia.com pada Jumat (09/08/2024), berikut fakta-fakta Hutan Hujan Daintree.

1. Masuk Situs Warisan Dunia UNESCO

Hutan Hujan Daintree endapatkan pengakuan dari dunia dan masuk ke daftar situs warisan dunia UNESCO. Situs warisan dunia UNESCO menambahkan Hutan Hujan Daintree ke daftar warisan dunia pada tahun 1988.

Alasan utama mengapa badan bentukan PBB tersebut mengakui Hutan Hujan Daintree sebagai warisan dunia adalah karena keindahan alam yang sangat luar biasa. Keanekaragaman hutan yang luar biasa baik flora maupun faunanya, dan spesies-spesies langka yang hanya dapat ditemukan di hutan hujan tertua di dunia ini.

 

2 dari 2 halaman

Rumah bagi Tanaman Primitif

2. Rumah bagi Tanaman Primitif

Hutan Hujan Daintree juga merupakan rumah bagi tanaman berbunga primitif di dunia. Dari 19 jenis tanaman berbunga primitif yang ada di dunia, 12 diantaranya dapat ditemukan di Hutan Hujan Daintree.

Di antara 12 keluarga tanaman berbunga primitif tersebut, yang paling tua dan langka adalah Idiospermum Australiense atau yang dikenal dengan buah idiot. Tanaman berbunga primitif tersebut ditemukan pada 1970.

Tanaman ini merupakan penemuan botani terpenting di Australia yang meningkatkan kesadaran para ilmuwan tentang betapa tuanya tanaman berbunga ini. Tanaman-tanaman berbunga primitif tersebut digunakan untuk makanan dan obat-obatan.

3. Rumah Bagi Margasatwa Satwa Langka

Hutan Hujan Daintree kaya akan beraneka macam flora maupun fauna. Terdapat lebih 395 spesies langka yang terancam punah. Spesies-spesies langka tersebut yaitu meliputi kanguru pohon Bennet, kupu-kupu Ulysses, kasuari selatan, Buaya Estuarine, Musky Rat-Kangaroo, dan masih banyak lagi.

Selain itu, juga terdapat spesies margasatwa asli Australia yaitu 65 persen kelelawar dan kupu-kupu Australia, 35 persen spesies katak, marsupial dan reptil Australia, dan 18 persen dari semua spesies burung yang ada. Bahkan ada 12.000 spesies serangga juga dapat ditemukan di hutan hujan tertua di dunia ini.

4. Hutan Hujan Terbesar di Australia

Selain dikenal sebagai hutan hujan tertua di dunia, Hutan Hujan Daintree juga dikenal sebagai hutan hujan terbesar di Australia. Hutan Hujan Daintree menempati lahan 1.200 kilometer persegi, atau sekitar 20 persen dari lahan daratan di Australia.

Hutan Hujan Daintree dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu meliputi Taman Nasional Daintree, beberapa area Hutan Negara, dan beberapa tanah milik pribadi yang termasuk komunitas perumahan milik lima orang. Hutan Hujan Daintree berdampingan dengan karang penghalang terbesar di dunia yaitu Great Barrier Reef.

Great Barrier Reef berada di Far North Queensland. Sebagian Hutan Hujan Daintree membentang hingga ke pantai, yang ada di sebelah Great Barrier Reef.

(Tifani)