Liputan6.com, Kyushu - Pada Hari Tahun Baru, 1 Januari 2024, sedikitnya 260 orang tewas setelah gempa besar melanda Jepang.
Gempa 1 Januari itu dan gempa susulannya merobohkan bangunan, menyebabkan kebakaran, dan melumpuhkan infrastruktur pada saat keluarga-keluarga merayakan tahun baru.
Kini, pada 8 Agustus 2024, gempa kembali melanda wilayah Jepang. Bahkan, Negeri Sakura tersebut mengeluarkan peringatan tentang peningkatan risiko "gempa besar" yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Advertisement
Dikutip dari berbagai sumber, Jumat (9/8/2024) berikut 5 fakta terkait gempa Jepang:
1. Kekuatan Gempa Magnitudo 7,1
Japan Meteorological Agency (Badan Meteorologi Jepang) mencatat kekuatan gempa yang terjadi di pulau barat daya Kyushu yaitu magnitudo 7,1.
Gempa terjadi pada pukul 16:43 sore pada kedalaman sekitar 30 kilometer di lepas pantai Miyazaki dan tercatat pada level lower 6 pada skala intensitas seismik Jepang 7 di Kota Nichinan di bagian selatan prefektur tersebut.
2. Berpotensi Tsunami
Peringatan tsunami dikeluarkan untuk prefektur Kochi, Ehime, Oita, Miyazaki, dan Kagoshima usai gempa terjadi.
Layanan pada kereta peluru shinkansen Kyushu dan Nishi Kyushu dihentikan karena gempa tersebut, kata operator.
Sempat ada pemberitahuan bahwa tsunami setinggi satu meter diperkirakan akan tiba atau telah tiba di beberapa wilayah pesisir di pulau Kyushu dan Shikoku.
3. Potensi Gempa di Jepang
Berada di atas empat lempeng tektonik utama di sepanjang tepi barat "Cincin Api" Pasifik, Jepang merupakan salah satu negara dengan aktivitas tektonik paling aktif di dunia.
Negara kepulauan yang dihuni sekitar 125 juta orang ini mengalami sekitar 1.500 guncangan setiap tahun dan menyumbang sekitar 18 persen dari gempa bumi di dunia.
Advertisement
4. Peringatkan Risiko Gempa Besar Meningkat
Jepang, untuk pertama kalinya, mengeluarkan peringatan tentang peningkatan risiko "gempa besar" yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Peringatan, yang dikeluarkan pada Kamis (8/8) malam waktu setempat, menekankan bahwa tidak berarti gempa besar akan segera terjadi, namun kemungkinannya lebih tinggi dari biasanya.
5. PM Jepang Batalkan Kunjungan ke Asia Tengah
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan membatalkan rencana untuk mengunjungi Asia Tengah usai negara tersebut dilanda gempa pada Kamis (8/8).
Rencananya, Kishida dijadwalkan akan menghadiri pertemuan puncak dengan para pemimpin regional setelah pejabat cuaca menandai bahwa risiko gempa bumi besar di pantai Pasifik lebih tinggi dari biasanya, kata penyiar publik NHK.
Advertisement