Sukses

Presiden Tunisia Pecat Perdana Menteri, Imbas Krisis Air dan Pemadaman Listrik?

Pemecatan PM Hachani terjadi jelang Pilpres Tunisia.

Liputan6.com, Tunis - Presiden Tunisia Kais Saied memecat Ahmed Hachani sebagai perdana menteri. Dia menunjuk Menteri Sosial Kamel Maddouri sebagai penggantinya. Hal itu diumumkan kantor kepresidenan Tunisia pada Rabu (7/8/2024).

Hachani diangkat sebagai perdana menteri Tunisia pada Agustus tahun lalu. Beberapa jam sebelum dia diberhentikan, Hachani mengatakan dalam sebuah pesan video bahwa pemerintah telah membuat kemajuan dalam sejumlah isu meskipun ada tantangan global, termasuk mengamankan kebutuhan pangan dan energi. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (9/8/2024).

Pemecatan ini terjadi di tengah ketidakpuasan masyarakat terhadap krisis air dan pemadaman listrik yang terus berulang di berbagai wilayah di negara itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tuduhan Konspirasi Jelang Pilpres

Pemerintah beralasan bahwa Tunisia mengalami kekeringan terus menerus yang menyebabkan diterapkannya sistem kuota dalam distribusi air.  Kementerian pertanian mengatakan bahwa tingkat bendungan sangat kritis dan telah mencapai 25 persen.

Namun, Saied justru melihat pengurangan air sebagai konspirasi jelang Pilpres Tunisia dan mengatakan bahwa bendungan-bendungan sudah penuh.

Saied mengumumkan pencalonan dirinya dalam pemilihan presiden pada bulan Oktober mendatang di tengah kritik yang luas dari pihak oposisi, kelompok HAM, dan para kandidat lainnya karena membatasi dan mengintimidasi para pesaingnya untuk memuluskan jalannya memenangkan masa jabatan kedua.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini