Liputan6.com, Laut Baltik - Ilmuwan mencari tahu penyakit yang telah membunuh lebih dari 6.000 anjing laut di Laut Utara dan Laut Baltik. Pasalnya, wabah itu telah mencapai perairan Inggris.
Dalam dua minggu terakhir, anjing laut yang sakit telah ditemukan di suatu wilayah di Laut Utara di lepas pantai East Anglia di timur Inggris.
Wilayah ini memiliki koloni phoca vitulina terbesar - yang umumnya dikenal sebagai anjing laut pelabuhan - di Laut Utara Inggris, dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (10/8/2024).
Advertisement
Ilmuwan tengah melakukan pengujian untuk melihat apakah penyakit yang sama yang membunuh anjing laut di tempat lain.
Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada bulan April pada anjing laut di sekitar pulau kecil Anholt di Laut Baltik.
Pada bulan Juli, penyakit ini telah menyebar melalui wilayah Denmark, Jerman, dan Belanda di Laut Wadden - wilayah Laut Utara yang dihuni oleh sekitar 10.000 anjing laut - hingga ke pantai Norwegia.
Suaka Margasatwa
Kematian begitu banyak anjing laut -- 20% dari populasi di Laut Utara dan Laut Baltik sejauh ini -- membuat anak-anaknya rentan terhadap predator.
Kelompok kesejahteraan hewan telah menyelamatkan banyak anjing laut dan membawa mereka ke tempat perlindungan anjing laut tempat mereka akan tinggal sampai cukup umur untuk bertahan hidup sendiri.
Sebuah konferensi darurat di London untuk mencoba menemukan cara memerangi epidemi telah diselenggarakan oleh kelompok lingkungan, Greenpeace.
Konferensi tersebut akan dihadiri oleh para ilmuwan yang memiliki pengalaman langsung dalam merawat anjing laut yang terinfeksi.
Mereka berharap dapat menyatukan pengetahuan mereka untuk menemukan obat bagi penyakit tersebut sebelum hewan-hewan tersebut terancam punah.
Pemeriksaan anjing laut yang mati sejauh ini telah mengungkap dua virus.
Salah satunya adalah virus herpes; yang lainnya mirip dengan virus yang menyebabkan polio pada manusia.