Liputan6.com, Kampala - Longsor melanda tempat pembuangan sampah di ibu kota Uganda, menewaskan sedikitnya 18 orang. Hal ini dikonfirmasi oleh Palang Merah Uganda.
Empat belas orang lainnya terluka ketika tempat pembuangan sampah Kiteezi, yang berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah untuk sebagian besar Kampala, runtuh Jumat (9/8/2024) malam.
Baca Juga
"Setidaknya dua dari yang tewas adalah anak-anak," kata Otoritas Ibu Kota Kampala seperti dilansir kantor berita AP, Senin (12/8).
Advertisement
Juru bicara Palang Merah Uganda Irene Nakasiita mengatakan jumlah korban mencapai 18 setelah lebih banyak jenazah ditemukan dari tempat kejadian pada hari Minggu (11/8).
"Penilaian belum selesai," katanya, seraya menambahkan bahwa hujan memperlambat upaya tim penyelamat menggali tumpukan sampah.
Tempat pembuangan sampah Kiteezi berada di lereng curam di bagian kota yang miskin. Perempuan dan anak-anak yang mencari nafkah dengan mencari sampah plastik sering berkumpul di sana dan beberapa rumah telah dibangun di dekat tempat pembuangan sampah tersebut.
Reaksi Presiden Uganda
Selama bertahun-tahun, pihak berwenang Kampala telah mempertimbangkan untuk menutup lokasi tersebut dan menjadikan area yang lebih luas di luar kota sebagai lokasi pembuangan limbah. Tidak jelas mengapa rencana tersebut gagal dilaksanakan sejak 2016.
Presiden Uganda Yoweri Museveni memerintahkan penyelidikan atas insiden longsor, dengan menanyakan dalam serangkaian unggahan di platform sosial X mengapa orang-orang tinggal di dekat tumpukan sampah yang tidak stabil.
"Siapa yang mengizinkan orang tinggal di dekat tumpukan sampah yang berpotensi penuh risiko dan membahayakan seperti itu?" kata Museveni, seraya menambahkan bahwa limbah dari lokasi tersebut cukup berbahaya, sehingga orang-orang tidak boleh tinggal di sana.
Advertisement