Liputan6.com, Kairo - Sebuah harta karun berupa artefak kuno dari dinasti terakhir Mesir telah ditemukan di daerah Delta Nil.
Kini, para ahli tengah berupaya untuk memulihkan dan mengklasifikasikan temuan tersebut, kata seorang pejabat di otoritas barang antik negara itu, dikutip dari Japan Today, Selasa (13/8/2024).
Artefak tersebut meliputi kepingan emas dan perhiasan yang berasal dari periode akhir dan Ptolemeus Mesir.
Advertisement
Bahkan, beberapa barang dapat dipajang di salah satu museum negara itu, kata Neveine el-Arif, juru bicara Kementerian Pariwisata dan Barang Antik.
Sementara itu, pada bulan lalu sebuah misi arkeologi Mesir dengan Dewan Tertinggi Barang Antik juga menemukan makam dari batu bata lumpur di pekuburan Tell al-Deir di kota Damietta di provinsi Damietta.
Barang-barang lain yang ditemukan di area makam tersebut meliputi patung, jimat pemakaman, dan bejana tembikar yang berisi 38 koin perunggu yang berasal dari periode Ptolemeus.
Dinasti Ptolemeus adalah dinasti terakhir Mesir sebelum menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi.
Dinasti ini didirikan pada tahun 305 SM setelah Alexander Agung dari Makedonia merebut Mesir pada tahun 332 SM dan salah satu jenderalnya, Ptolemeus, menjadi Ptolemeus I.
Kepemimpinan diwariskan melalui keturunan Ptolemeus dan berakhir pada masa pemerintahan Cleopatra.
Mesir memamerkan artefak dari periode Ptolemeus untuk pertama kalinya di Museum Mesir di Kairo pada tahun 2018, dengan sekitar 300 artefak yang dipamerkan.
Arkeologi Temukan Patung Dewa Mesir Nefertum di Pemakaman Kuno
Sementara itu, pada tahun 2020, sebuah misi arkeologi Mesir menemukan patung pahatan dewa Mesir kuno Nefertum. Benda bersejarah itu ditemukan di nekropolis atau pemakaman kuno Saqqara di Provinsi Giza, dekat Kairo, Ibu Kota Mesir.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir, patung setinggi 35 centimeter itu berada di samping peti mati kayu yang baru-baru ini ditemukan. Patung itu terbuat dari perunggu dan bertatahkan batu mulia, batu akik merah, pirus, dan lapis lazuli.
Di bagian kepala patung tersebut terdapat bentuk bunga teratai berwarna-warni menyerupai mahkota, seperti dikutip dari Xinhua.
Mostafa Waziri, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan sekaligus pimpinan misi tersebut mengatakan, patung itu berasal dari Dinasti ke-26 yang memerintah Mesir lebih dari 2.500 tahun silam.
Advertisement
Milik Pendeta Kuno
Dia menyebut bahwa nama sang pemilik patung, seorang pendeta kuno bernama Badi Amun, terukir di alasnya.
Selama sebulan terakhir, Mesir mengumumkan penemuan puluhan peti mati utuh di dalam sebuah kuburan sedalam 11 meter di nekropolis Saqqara.
Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir akan mengungkapkan lebih banyak detail mengenai penemuan besar itu pada Sabtu 3 Oktober.