Liputan6.com, Seoul - Serangkaian malam tropis yang sangat panas akan memecahkan rekor cuaca Korea Selatan yang telah berlangsung selama seabad, menurut data resmi yang dirilis Rabu (14/8/2024), saat semenanjung itu dilanda gelombang panas yang berkepanjangan.
"Fenomena malam tropis yang disebut mengacu pada saat suhu tidak turun di bawah 25 derajat Celsius (77 Fahrenheit) pada malam hari," menurut Badan Meteorologi Korea seperti dikutip dari AFP.
Baca Juga
Kesempatan Kedua untuk Mimpi yang Tertunda di Who Is She! yang Dibintangi oleh Kim Hae Sook, Jung Ji So dan Jung Jin Young
Mengunyah Camilan Khas Eropa dan Pastry dari Korea dengan Sentuhan Lokal di Wetzel’s Ptretzels dan Paris Baguette
Rumor Palsu Girl Group Kpop Tampil dengan Mainan Seks Beredar di China
Seoul mengalami malam tropis ke-24 berturut-turut hingga Rabu (14/8), menandai rentetan terpanjang kedua sejak pengamatan cuaca modern dimulai pada tahun 1907.
Advertisement
Dengan peramal cuaca mengatakan gelombang panas akan terus berlanjut, negara itu kemungkinan akan memecahkan rekor -- 26 hari berturut-turut -- pada hari Sabtu (17/8).
Gelombang panas yang berkepanjangan telah mencengkeram sebagian besar negara, mendorong permintaan listrik ke titik tertinggi sepanjang masa.
Permintaan maksimum mencapai 102,3 gigawatt pada hari Senin (12/8), melampaui rekor sebelumnya sebesar 100,5 gigawatt yang ditetapkan Agustus lalu, menurut Korea Power Exchange.
Cuaca panas yang menyengat juga menyebabkan pembatalan tiga pertandingan bisbol profesional bulan ini, pembatalan pertama dalam sejarah liga selama 43 tahun.
Jumlah rata-rata hari "panas ekstrem" yang dialami kota-kota Korea Selatan telah berlipat ganda selama dua dekade terakhir, kata Greenpeace Korea minggu ini.
"Ini jelas menggambarkan meningkatnya suhu secara global, yang menyebabkan ketidakpastian yang lebih besar dan kerusakan yang lebih luas," kata aktivis Greenpeace Lee Sun-ju.
Suhu global rata-rata selama 12 bulan terakhir (Juli 2023 hingga Juni 2024) adalah yang tertinggi yang pernah tercatat, menurut European Copernicus Climate Change Service.
Para ilmuwan menekankan bahwa gelombang panas yang berulang merupakan ciri khas pemanasan global yang terkait dengan perubahan iklim.
Â
Gelombang Panas Korea Selatan Picu 23 Orang Tewas, KBRI Seoul Rilis Imbauan dan Panduan untuk WNI
Sebelumnya, gelombang panas di Korea Selatan (Korsel) telah menelan korban jiwa setidaknya 23 orang. Jumlah kematian terkait suhu ekstrem ini dilaporkan lebih dari tiga kali lipat dari tahun 2022 lalu. Demikian diumumkan pihak berwenang Korea Selatan pada Rabu 2 Agustus 2023.
Di Korea Selatan, sebanyak 21 orang meninggal karena penyakit yang diduga terkait panas antara 20 Mei dan akhir Juli, sementara dua kematian dilaporkan terjadi pada Selasa 1 Agustus saja.
Sementara itu, peringatan cuaca panas pemerintah bertahan pada level tertinggi.
Melihat kondisi tersebut, KBRI di Seoul kemudian mengeluarkan imbauan untuk para warga negara Indonesia (WNI) di Korea Selatan.
"Korea Meteorogical Administration (KMA) melalui Public Safety Alert, telah menerbitkan peringatan mengenai adanya gelombang panas yang sedang melanda wilayah Korea Selatan. Estimasi KMA suhu dapat mencapai 35 derajat Celcius dan lebih," demikian KBRI Seoul mengumumkan melalui akun resmi Instagram @indonesiainseoul yang dikutip Sabtu (5/8/2023).
Dalam pengumuman tersebut, KBRI Seoul juga mengeluarkan panduan keselamatan terkait upaya menangani situasi cuaca panas ekstrem di Korea Selatan. Berikut ini di antaranya:
- Gunakan tabir surya, minum cukup dan hindari aktivitas berat di luar ruangan saat suhu tinggi.
- Kenakan pakaian pelindungPerhatikan gejala kelelahan akibat suhu panas
- Pastikan diri Anda dapat menjangkau tempat sejuk dengan mudah
- Dalam keadaan darurat hubungi 119 atau hotline darurat KBRI Seoul di nomor: 010-5394-2546
Di tengah cuaca panas ekstrem tersebut, Korsel menjadi tuan rumah Jambore Pramuka Dunia ke-25, yang diadakan di Area Reklamasi Saemangeum.
Sebanyak 400 kasus penyakit terkait suhu panas dilaporkan dari penyelenggaran kegiatan tersebut. Sekitar 43.000 Pramuka muda dari 158 negara saat ini berpartisipasi dalam acara dunia tersebut.
Advertisement
Hawa Panas Landa Korea Selatan, Suhu Tembus 38 Derajat Celcius
Sebelumnya lagi, hawa panas sedang melanda Korea Selatan (Korsel) dan suhu mencapai 38 derajat celcius di wilayah barat daya. Peringatan cuaca panas masih berlaku di hampir seluruh Korsel.
Dilansir Yonhap, Kamis (22/7/2021), Korea Meteorogical Administration (KMA) menyebut rata-rata suhu di Korsel adalah 26-36 derajat celcius. Suhu saat malam pun tetap panas, hal ini disebut malam tropis.
Di kota-kota besar seperti Seoul, Incheon, Busan, dan Mokpo, suhu berada di sekitar 25 derajat pada Rabu malam.
Malam tropis di Korsel diprediksi akan terjadi hingga beberapa malam ke depan.
Hari-hari panas ekstrem di Korsel telah mendorong konsumsi listrik yang lebih tinggi. Tingginya level konsumsi telah mencatat rekor pada musim panas ini.
Meski begitu, perusahaan energi Korea Power Exchange (KPX) berkata persediaan listrik masih aman.
Pemerintah Korsel juga minta agar warga waspada terhadap penyakit-penyakit yang terkait dengan efek hawa panas.